Kini Devino dan kedua sahabatnya sedang duduk di rooftop sekolah mereka menikmati pemandangan ibu kota yang padat pemukiman terlihat sangat indah jika di lihat dari atas tidak ada yang memulai bicara mereka hanya diam dengan pemikiran masing-masing.
"Lo berdua tau gak cewek yang gue bilang tadi pagi?" tanya Devino memecah keheningan yang hanya di jawab gelengan dari kedua sahabatnya.
"Dia satu kelas ama kita" ucapnya lagi
"Hah yang bener? Kok lo gak kasih tau kita tadi" tanya David
"Kalo gue kasih tau lo nanti lo naksir lagi" ucap Devino santai
"Apa jangan-jangan tadi lo senyum-srnyum sendiri lagi mikirin dia" tanya Arga to the point Devino hanya mengangguk
"Sebenernya apa si rencana lo ama tu cewek" tanya David
"Gue mau jadiin dia korban selanjutnya" jawabnya dengan menyeringai jahat
"Astaga Devino mau sampe kapan si lo jadi playboy? Ucap David lagi sambil menggelengkan kepalanya
" Sampe gue puas dengan apa yang gue lakuin"ucap nya enteng
"Tapi yaa sekarang aja lo tu udah macarin cewe 6 orang terus lo mau nambah lagi gitu?" tanya Arga
"Kenapa enggak?" jawabnya
Arga dan David pun hanya menggeleng tanda ia pasrah dengan sikap Devino yang menurutnya wajar sebagai seorang cowok"Udah lah Dev kasian cewe yang lo pacarin mereka gak tau apa-apa sama masalah lo. mending lo udahin jadi
playboy" ucap Arga menesehati"Gue gak peduli" ucapanya seraya meninggalkan mereka dari rooftop
~~~~•••~~~~
Bel pulang telah bunyi sejak lima menit yang lalu tetapi ketiga wanita ini masih setia duduk di bangkunya masing-masing dan mereka tidak tau kalau ada tiga cowok yang tengah memerhatikan mereka yang sedang bercengkrama
"Pulang nya nanti aja ya pasti parkiran masih rame males nunggu" ucap Najwa malas
"Sepuluh menit lagi" ucpa Acca yang di setujui anggukan dari kedua temannya
Tak lama ada seorang yang mendekati mereka lebih tepatnya ke Acca
"Hay" sapa Devino
Ya ketiga orang tadi yang sedang memerhatikan Acca dan kedua sahabtnya adalah Devino, Arga, dan David
"Ha-hay" sapa Acca gugup
"Gue Devino" ucapnya sambil menjulurkan tanganya ke Acca
"A-aku Acca" jawabnya ragu
"Kenapa belum pulang?" tanya Devino basa-basi
"Ah i-itu-" belum selesai Acca bicara Najwa menyambar ucapanya
"Masih rame parkiran males nunggu" jawabnya ketus Devino tidak menggubris ucapan Najwa
"Mau gue anter pulang?" tawarnya pada Acca sontak Acca pun terkejut dengan penuturan Devino tadi
"Hah? Gak usah" jawabnya cepat
"Gak papa biar gue antar lo pulang" ucpanya paksa
"Gak usah soalnya aku mau ke toko buku dulu" jawabnya mencari alasan
"Yaudah biar gue yang anter" ucapnya lagi
"Gak usah soalnya aku ada urusan habis itu" jawabnya dan langsung pergi begitu saja di ikuti kedua sahabatnya yang membuat Arga dan David ketawa dibelakang karna tidak biasanya Devino di tolak oleh wanita.
"Sial" umpatnya kesal lalu pergi meninggalkan kelas
~~~~•••~~~~
Setelah samapai di gerbang Acca dan kedua temannya menuggu angkot.tidak lebih tepatnya hanya Acca yang menunggu kedua sahabatnya hanya menemani Acca sampai masuk angkot ia tidak mau merepotkan sahabatnya maka dari itu ia selalu menolak ajakan sahabatnya
"Eh Ca kenpa lo nolak ajakan Devino tadi" tanya Nadia"Ya karna aku gak mau" ucpanya lurus
"Ya kenapa Acca?" tanyanya lagi gemas"pasti kan ada alasananya?"sambungnya
"Gaka tau" ucapanya singkat
"Ih padahal kan tu Devino cowok yang banyak di gandrungi ama banyak cewe" ucapnya lagi
"Lah terus apa hubungannya sama Acca?" tanya Najwa heran
"Ya kan semua cewe pasti mau pulang bareng ama Devino tpi dia malah nolak" ucapanya
"Udah ah kok lo berdua malah ngomongin si Devino itu" ucap Acca kesal tak lama angkot yang di tunggu datang
"Aku pulang ya. dahh.." ucapnya dan langsung masuk ke dalam angkot
"Hati-hati Caa" ucap Najwa dan Nadia bersamaan yang hanya di angguki oleh Acca di dalam angkot.
Maaf ya kalau ada typo:v
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Terakhir
Teen FictionKisah cinta seorang playboy yang berubah karna seorang wanita yang sangat berharga dalam hidupnya. . . . . . . . . . . . . Maaf ya baru pemula jadi yaa gitu.. Langsung aja baca ceritanya.