3

102 7 0
                                    

Acca sedang berkutik di meja  belajar dengan rumus-rumus fisika yang sudah di berikan oleh gurunya waktu pagi tadi baru pertama masuk sudah dikasih rumus yang begitu memusingkan tetapi itu semua tidak meruntuhkan semangat belajar Acca menurutnya rumus-rumus itu sudah menjadi makanannya.
Tak lama pintu kamar diketuk dari luar.

Tok tok tok

"Ca ayo makan dulu" ucap seseorang dari luar

"Iya sebentar lagi mah" ucapa nya setengan berteriak

"Ayo kak kamu belum makan dari pulang sekolah" ucapnya lagi.

Tak lama pintu pun terbuka dengan menampilkan wajah Acca

"Iya mamah ku sayaangg" ucapnya manja.

Mereka pun tiba di meja makan yang tidak terlalu besar hanya muat empat orang saja. Disana sudah ada ayahnya yang sedang mengobrol dengan Adik laki-laki Acca

"Hay kak" sapa Ayahnya Acca

"Hay ayah" jawabnya

"Gimana sekolah kamu? Lancar?" tanyanya

"Alhamdulillah yah lancar" ucpanya sambil mengambil nasi

"Gak ada yang ganguin kamu kan kak?" ucapnya lagi

"Gak ada ayah tenang aja gak bakal ada yang ganguin aku" ucapanya sambil ketawa

"Hmm iya iya ayah percaya sama kamu" katanaya " kalau ada apa-apa bilang sama ayah ya"sambungnya

"Siap" ucap Acca sambil memberikan jari jempolnya seraya tersenyum manis

Tak ada obrolan lagi hanya ada suara dentingan sendok

"Acca mau ke kamar yah" ucapnya memecah keheningan
Mereka hanya mengangguk sebagai jawaban.

Acca membaringkan tubuhnya di atas kasur berukuran kecil tak lama ponsel nya berdering ada pesan masuk

From 085xxxxxxxxx
"Hay"

Acca  mengernyitkan dahinya pasalnya ia tidak tau nomer tersebut tak lama ponselnya pun berdering lagi pesan dari nomer yang sama

From 085xxxxxxxxx

"Kenapa gak di bales?"

       To 085xxxxxxxxx
"siapa?"


From 085xxxxxxxxx

"Devino"

To 085xxxxxxxxx
"Oh"

From 085xxxxxxxxx
"Kok cuma oh doang?"

To 085xxxxxxxxx
"Emang aku harus jawab apa?"

From 085xxxxxxxxx
"Yaa nanya kek"

To 085xxxxxxxxx
"Emang penting gitu?"

From 085xxxxxxxxx
"Ya gak juga sih"

To 085xxxxxxxxx
"Yaudah gak usah ganggu aku mau tidur"

From 085xxxxxxxxx
"Yaudah selamat tidur"

Acca hanya mengeread pesan dari Devino lalu dia pergi ke alam mimpinya

Sedangkan di tempat lain Devino kesal dengan pesan yang di balas Acca dengan singkat dan terkesan cuek pasalnya semua cewek akan luluh pada Devino jika ia mendekatinya bahkan dalam waktu yang singkat mereka akan ada pada dekapan Devino

Jangan tanyakan dari mana Devino mendapatkan nomer telopon Acca ia memaksa dan menagancam dua sahabat Acca kalau saja mereka tidak memberikannya.

"Lo bakalan  luluh ama gue Acca" ucapanya dengan wajah yang kesal.

~~~~•••~~~~

Tak lama kemudian Devino sudah rapi dengan baju oblong putih yang di padupadakan jens hitam serta ia tidak lupa menyeprotakan minyak wangi ketubuhnya dan membiarkan rambutnya yang berantakan

Setelah menurutnya sudah rapi Devino turun ke lantai bawah ia berpapasan dengan ayahnya

"Mau kemana kamu kak?" tanya Abraham ayah Devino

"Eh papa belum tidur?" ucapnya mengalihkan  pembicaraan

"Kamu kok malah balik tanya sih? Mau kemana kamu malem-malem gini malah keluyuran?" ucapanya setengah kesal

"aku mau keluar sebentar pa gak lama kok" ucapanya

"Sebentar kok wangi kaya gini" ucapnya sambil mendekat ke arah Devino

"Ih papa kaya gak peranh muda aja" sahutnya kesal "udah ah aku mau keluar dulu. Beyy" sambungnya lalu meniggalkan ayahnya menuju motor yang sudah terparkir di depan rumah

Melihat tingkah anaknya Abraham hanya menggelengkan kepalanya saja.





Jangan lupa vomentnya yahh :)

Tbc.







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bidadari TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang