First of all, namany Kim Guanlin. Bisa dibilang cowo terganteng di sma 101. Hidupnya selalu teratur dari dulu. Mulai dari gizi, gaya hidup pokoknya semuanya deh.
Tapi hari ini adalah satu hari yang guanlin pikir gabakal dateng. Hari dimana dia bakal pisah sama kyulkyung, kakak guanlin. Seorang mother figure untuknya.
"Jaga diri baik2 ya bocah." Kata kak kyulkyung. Guanlin berdecak sambil melihat kebawah, "gue bukan bocah lagi, buktinya tinggian gue kan."
"Heh, jangan songong ya lo, kalo udah ga bocah lo gabakal berkaca kaca kayak gini pas gue pergi." Balas kyulkyung.
Guanlin meneteskan air matanya. Untuk seorang bocah yang masih sma, Guanlin sudah cukup kuat untuk menahan kesedihannya.
"I'm going to miss you sis." Peluknya.
一
Guanlin masuk ke rumah. Buka sepatu, gosok gigi, ganti baju lalu bergegas ke kamarnya. Suasananya jadi sunyi.
Biasanya jam segini bakal terdengar suara nyanyian oppa-oppa dari kamar Kyulkyung. Berhubung kakaknya sekolah keluar negeri, Guanlin terpaksa menjalani harinya hanya bersama ayahnya.
Yang konon kalau kata orang orang. . Orangnya tuh gabisa ketebak.
"Daddy, guanlin pula–" guanlin terkedjut permisah.
"Oh guanlin, sudah pulang?"
"Dad, itu kenapa ada kuda di ruang tamu?"
—
"Dad, Guanlin ngerti kalo daddy kasian sama kudanya tapi gausah di bawa pulang juga kali. Dia harusnya bebas di alam liar."
"Terserah dad, apa yang bisa dad beli, dad bawa pulang."
Ambigu mz:( -gl
"Tapi kalo dilihat lihat. . Kudanya ga keliatan sedih ah." Kata Suho. Guanlin menghela napas panjang, "yaudah, kalo emang dad mau simpen, bikinin rumah lah buat kudanya."
"Kuda ini punya nama," Jawab Suho. "Siapa?"
"Jung Hoseok."
—
"Bokap lo lg kumat lin?" Tanya Seonho, Guanlin menghela nafas panjang sambil mengangguk, "yaudahlah, gue disuruh pulang cepet sama dia, kalian dluan aja."
"Yah? Lo skip nongkrong lagi nih?" Tanya Baejin. "Iya, mau bantuin dad berkebun. Biasanya dia sama Kak Kyulkyung berkebun setiap hari sabtu, berhubung kakak ngga ada yaa. . Siapa lagi yang mau nemenin dia?"
"Yaudah gais, dluan ya." Guanlin melambaikan tangannya.
"Gue suka kesian sama dia, tapi gajadi karena gue inget itu orang bisa aja lebih kaya dari hotman paris." Pekik Seonho.
Guanlin menghampiri supir pribadinya pak Anto yang setia nungguin dia dari awal latihan futsal sampe akhir, "yuk pak, kita caw."
—
"Dad, ini apaan?" Tanya Guanlin sambil menghampiri ayahnya. Suho yang lagi nunduk akhirny nengok ke anaknya sambil senyum. "Kandang hoseok."
"Dad ini bukan kandang kuda– ini stadium bola." Kata guanlin sambil meneplak dahinya. "Kata kamu kuda ga boleh di simpen di rumah yang sempit. Dad bikin kandang buat dia."
"Dad kandang kuda ga perlu sebesar ini. ."
"Yaudahlah mau gimana lagi, dad udah beli lahan sebelah." Katany sambil ngehampirin guanlin. "Kamu udah siap berkebun?" Tanya Suho.
"Ngg udah." Kata guanlin sambil make sarung tangan super panjang dan boots karet. Dan baru aja lima menit awal guanlin menyerah bung. Katanya capek.
"Haduh kamu ini, masih muda juga. Kyulkyung ngga selemah ini." Pekik Suho.
Guanlin ngambek, "Dad, kita bisa bayar tukang kebun. Ngapain sih susah susah?" Tanya Guanlin. "Mereka gaada yang mau kerja jadi tukang kebun daddy." Jawab Suho.
"Kenapa dad?"
"Mereka bilang kebun daddy ga bakalan numbuh," jawab daddy, "Ya dad tau sih kalo pohon ceri gabakal tumbuh di Indonesia tapi siapa tau bisa kan?"
Bangsat pantes aja ladang dad ga numbuh2 -gl
"Dad mending kita main gardening mama aja gmn? Mau minjem ds guanlin?" Tanya Guanlin.
"Yaudah deh dad juga jadi males kan."
Yah doi ngambek.
"Dad tadi pagi ada orang minta2" Kata Guanlin sambil duduk di sofa. "Oh? Trus?" Tanya Suho. "Ya Guanlin kasih 100rb lah, kan Guanlin orang kaya yang tidak sombong."
"Oh oh itu baru anak daddy trus?"
"Trus pengemisnya masuk ke alfamart gesek atm."
"PFT."
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY RICH INDONESIANS | SUHO
Fanfiction"If money can't buy happiness clearly they don't know the right stores to spend it on."