PROLOG

51 13 35
                                    

"Jika aku yang selalu mengalah, bagaimana hubungan kita bisa maju dihari esok?" —Vania Saraswati


Jakarta, 27 Januari 2016

"Dengerin aku dulu, Vania!" pria berambut pirang itu terus mengikuti gadisnya. Perasaan bersalah kini menguasai, dia paham kesalahannya sangat sulit di maafkan.

Gadis yang di panggil Vania tadi sama sekali tidak menggubrisnya, ia memilih melebarkan langkahnya, hati dan tubuhnya sudah cukup lelah menghadapi semua cobaan dalam percintaannya.

Dhian Irsandy, pria kesekian yang ia pacari.

Kisah cinta yang tragis membuatnya kini enggan untuk mempercayai pria. Dia lelah, ingin rasanya kembali pada masa kecil dimana belum mengenal apa itu cinta dan sakit hati.

"Vani maafin aku." Dhian kini berhasil meraih pergelangan tangan Vania.

Dia tidak bergeming, muak akan kata maaf yang terlontar dengan begitu mudahnya. Jika memaafkan bisa menyelasaikan semua masalah, penjara akan kosong tidak berpenghuni, aparat negara pun tidak punya pekerjaan selain berjaga pos.

"Dengerin aku, demi Tuhan-ku Vania! Antara aku sama Gisela engga ada apapun, percaya sama aku kan?" ucapnya dengan suara lirih.

Vania tertawa kencang, menertawakan dirinya sendiri yang begitu miris saat ini. "Engga ada apapun tapi ciuman? Oh, hebat. Karena lagi KKM jadi merasa bebas dan aku engga bakalan tau? Udah cukup, dalam hubungan ini juga lebih banyak aku yang berjuang sedangkan kamu—"

"Kamu salah paham! Aku cinta sama kamu, Vania!" Dhian meninggikan suaranya.

'Plak!!'

Tamparan refleks Vania mengenai pipi kanan Dhian, matanya kini memerah, sebisanya ia menahan tangisannya agar tidak terlihat menyedihkan saat ini.

"Maaf Dhian, hubungan kita sampai disini."

Hening, dia menangis dalam diam. Kedua kakinya bergerak cepat menjauh dari tempat Dhian berdiri, pria itu terdiam seakan baru saja terlempar kembali pada kenyataan.

••••••••••••••

Halo!! Kembali lagi sama Mei. Gimana prolog buat cerita ini? Penasaran engga? Hehe🙈 Nantikan di part selanjutnya ya? xD

Come And CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang