Rasa itu bukan kita yang mencipta.
Allah hanya menitipkan.
Dan seterusnya,kitalah sang penerima rasa yang harus menjalaninya.**********
Seperti biasa,dia pulang dengan wajah datar tanpa alasnya itu,dengan tas yang dibiarkan terselempang bak anak kuliahan. Berjalan pelan dengan lantunan lagu yang hanya bisa terdengar oleh dirinya. Membiarkan orang yang menyapa nya tersenyum kikuk karena wajah flat nya.
"Iya. Dia terbiasa akan hal itu"
"Sabar, suatu saat kau pasti ternotice olehnya"
**********
Annyeonghaseo.
Im comeback gaess.
Maaf buat story yang sebelum nya aku hapus. Karena,jujur. Ngerasa nyesel aja bikin cerita kaya kemarin.Yang ini coba baca deh!
Apalagi buat kalian yang masih sekolah.
Cocok bgt intinya.Baca ya. Baca!
😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Organization
RomanceAlangkah baiknya kita tak hanya bertukar fikiran. Tapi juga rasa sakit. Agar kamu merasakan bagaimana rumitnya aku.