~Part5~

609 53 2
                                    


Naruto terus di seret sasuke menuju sebuah Ruangan yg cukup besar untuk di jadikan sebagai tempat pementasan drama nanti mengapa mereka mempersiapkan semua ini sejak jauh Hari itu karena yg mereka tunjuk atau lebih tepatnya Sasuke yg menunujuk Naruto yg mengambil peran penting dalam drama ini
Jika kalian berfikir melatih Naruto itu
Mudah melainkan Sulit dia keras kepala dan susah di atur makanya mereka nekat mempersiapkan semua ini jauh-jauh hari  sebelum Hari pementasan itu tiba

"Teme ....lepas...lepaskan aku..."Naruto menghentak-hentak an badannya berusaha lepas dari genggaman Sasuke Uchiha

"Hn ..."

"Sasuke" Seseorang berjalan ke arah Sasuke dan Naruto dengan memegang sebuah kertas yg berlembar-lembar dengan tulisan

"Hn" Sasuke nengok ke asal suara

"Ini skenario nya" Sai pemuda itu bernama Sai memberikan kertas itu kepada Sasuke

"Bawakan dulu kau tidak lihat apa sedang kulakukan" Sasuke menatap sai datar

"Kiba menyuruhku memberikan ini padamu untuk Skenario klian berdua nanti"

"Hn" Sasuke meraih Skenario itu dengan tangan kirinya tangan kanan nya di gunakan untuk memegang kerah baju belakang  Naruto.Sasuke meneliti setiap jengkal Kata-kata tersebut dengan onyx kelamnya

Melihat Sasuke yg aga lengah karena pegangan ya mengendur pada kerah baju belakang Naruto. Hal tersebut di manfaatkan oleh nya Naruto dengan cepat berlari meninggalkan Sasuke yg masih fokus dengan Naskah itu tanpa menyadari bahwa Naruto kini telah pergi Sai yg melihat kepergian Naruto hanya tersenyum

"Dobe...ini bagianmu bac–" Perkataan Sasuke terpotong  karena kini dia tak melihat lagi Sipirang yg tadi dia Seret

"Dobe kemana dia"

"Sudah dari tadi pergi?!"

"Bodoh ....kenapa baru mengatakannya" Sasuke melepar Naskah itu pada Sai yg masih tersenyum.Sasuke hendak lari Namun di cegat Sai

"Tunggu ...apa tidak ada yg salah dengan Skenario nya?!"

"Cih...pikir saja sendiri" Sasuke berlari menyusul Naruto yg hilang entah kemana

"Huh?!" Sai pergi meninggalkan tempat itu
.
.
.
Naruto berlari tak tentu arah kini yg ada di batinnya cuma 'sembunyi harus sembunyi'

Dia nyasar ke kelas orang bersembunyi di balik pintu kelas tersebut

"Hei kau sedang apa disini" Suara Seorang gadis dari belakang Naruto

"Ah..." Naruto terlonjak kaget langsung menengok ke asal suara

'Mati aku' batinnya miris "Sakura-san hai...apa kabar" Naruto menyapa dengan cengiran lebar

"Apa peduli mu" Sakura menatap Naruto sinis

"Entahlah" Naruto menggidikan bahu acuh

"Keluar kau dari kelasku" Sakura mendorong Naruto keluar kelas

'Ting' (anggap aja suara bohlam) Sebuah ide muncul di kepala Naruto

"Tunggu..."

"Apa lagi"

"Sakura-san mau tidak membantuku"

"Apa..membantumu ...jangan pikir aku sudi"Sakura terus mendorong tubuh mungil Naruto

"Ayolah Sakura-san ..."

"Cih...setelah apa yg kau katakan waktu itu kau pikir aku mau membantumu" Sakura memutar bola matanya jengah

"Kalau kau membatuku keberuntungan berada dipihakmu percayalah"

"Aku tidak akan pernah percaya pada mu"

The History of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang