Pagi hari yang bisa dikatakan cerah, matahari yang mulai terbit dari timur serta kabut masih bersarang di langit-langit dunia, pohon mahoni yang sudah menjatuhkan daun-daun menutupi aspal dan jalanan yang masih sepi, seruan suara ayam mengalun mengiringi suasana pagi hari, udara pagi terasa dingin membuat betah berlama - lama di tempat tidur.
Sinar matahari membias melalui jendela kamar. Dari balik selimut seorang gadis tampak nyenyak dengan aktivitasnya.
'Kkkkkkkkrrriiingggg' alunan weker di atas nakas berbunyi, sang pemilik mengacuhkan vocal benda tersebut. Namun tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan-
Dengan raut wajah tak habis pikir
"Janeeeeee!!!" teriak seorang wanita sembari mematikan weker yang berbunyi memekakkan telinga.'Jane Flowerina' putri dari pernikahan Bryan Wijaya dan Fani Floverina.
"Astaga, gadis ini seperti mati ketika tidur" ucap wanita tersebut dengan mendaratkan telapak tangannya ke bokong gadis bernama Jane itu.
"Eugh 2 menit lagi ma" erang jane sembari mengusap cairan di pinggir bibirnya.
Tanpa aba-aba wanita yang di panggil dangan sebutan mama itu menarik selimut yang menutupi sebagian wajah gadis itu dan menarik tangannya sambil menggelitiki pinggangnya
"Hahaha, ma hentikan itu geli" ujar Jane meringkuk dan tertawa geli
"Ayo anakku sayang nanti kau terlambat. Kau tau mama tidak akan datang ke sekolahmu menerima laporan bahwa kau memanjat tembok lagi" pernyataan ibu gadis itu
"Huh, baiklah hariku buruk" gumamnya sembari mendudukan tubuhnya
"Cepat bangun dan mandi, jika kau malas mandi, mama akan membawamu ke steam mobil pagi ini" ucap ibunya dengan iringan langkah kaki keluar dari kamar gadis itu
Punggung sempit ibunya sudah tidak terlihat lagi di ambang pintu. Gadis itu berdecak kesal karna mimpi indahnya kacau pagi ini dan akhirnya ia beranjak ke kamar mandinya dengan raut muka nan masam dan rambut singanya.
..
.
.
.
.
Jane tiba di sekolahnya 2 menit sebelum gerbang di tutup, sebelum itu ia sempat berlari karena ban mobil yang mengantarnya ke tujuan tanpa sengaja menginjak benda runcing yang di sebut paku.
'siapa orang yang sengaja menaruh benda itu ke jalanan? . Oh benar, banyak cara orang untuk mencari uang'
begitulah pemikiran Jane pada saat itu. Namun jika terus mengomel walaupun dalam hati itu akan membuatnya terhadang oleh besi berbaris yaitu pagar sekolah yang selalu menjadi musuh utamanya. Akibat ban mobilnya Meledos maka ia harus berlari sejauh 10 KM sampai sekolahnya.
Saat tiba ia langsung bertemu sahabat karibnya di koridor
"Janeeeee!!!" teriak gadis itu "Heii, kau terlihat buruk pagi ini biar ku tebak, apa kau panjat tebing (tembok menjulang tinggi) lagi pagi ini ?" lanjut gadis itu sembari menyamakan langkah dan dengan raut wajah menelisik
"Diamlah Dina Fransiska!!. Kau terlalu Hiperbola!" sahut jane dengan tampang dongkol dan nampak mengatur deruan nafasnya
'Dina fransiska', teman pertama Jane Flowerina saat masuk Sekolah Menenengah Kejuruan.
"Hahaha, oke baiklah, sekarang mari masuk kelas dan kerjakan PR" ucap Dina
"Tidak!!, Kekantin dulu!" tukas Jane
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Teen Fictionmungkin aku tidak mengerti ini, dunia mungkin sedang mempermainkan hidupku, ataukah ini sebuah takdir. bisakah aku merubahnya?