Kindness pun memeluk Envy dari belakang. Air matanya tak bisa dihentikan. Tapi perasaan Kindness akhirnya lega saat menyadari tentang perasaannya. Kangen.
"Aku kangen Envy!!" Kata Kindness dengan isakannya.
Envy terdiam. Ia merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Sungguh, ia hampir menganggap ini adalah mimpi!
"Kau.. sudah ingat?" Lirih Envy.
Kindness mengangguk dengan rasa yakin yang kuat. "Iya!"
"Benar?" Tanya Envy sekali lagi.
"Iya!!"
Lalu Envy memeluk Kindness dengan lembut. "Hiks..!"
"Envy, kamu terisak..?" Tanya Kindness.
"Nggak kok! Jangan salah paham! Aku hanya habis kelilipan. Huh!" Bantah Envy sambil mengusap air matanya.
"Hihi.. kau tetap tidak berubah ya? 100 tahun kita berpisah, sikapmu juga tidak ada bedanya!" Ucap Kindness sambil tersenyum.
"Tentu saja! Kau mau aku bagaimana??" Keluh Envy yang masih terisak.
"Aku hanya mau.. kau menepati janjimu." Ujar Kindness.
Lalu isakan mereka mulai berhenti. Pelukan mereka pun melepas. Mereka tetap menatap satu sama lain.
Envy menghirup nafas lalu menghembuskannya. Ia berusaha mempersiapkan diri, di hadapan perempuan yang selama ini adalah teman sejatinya.
"Kindness, aku kembali." Ucap Envy lembut.
Kindness tak bisa berbohong, ia tersenyum. Tidak hanya itu. Hatinya merasa lega berkali kali lipat. Sampai detakan jantungnya tak bisa diatur. Air mata pun kembali mengalir dari mata Kindness. Ia menutup mulutnya. Menutup matanya. Rasa yang mengunci dirinya di tempat yang gelap tanpa pemberitahuan apapun dari orang yang disayanginya, telah terbuka lebar. Sangat lebar dan terang.
Grep!!
"Selamat datang.. Envy!" Ucap Kindness sambil memeluk Envy dengan erat. Perasaannya telah terbalas.
"Terima kasih, Kindness.."
Envy yang kasar, sifatnya yang sesuai dengan sang iri hati, tidak disangka bahwa ia bisa selembut ini di depan Kindness. Sang roh yang sangat disayanginya. Satu-satunya roh yang paling perduli dengannya walaupun Envy lemah dan tsundere. Tetap saja Envy tidak bisa berbohong mengenai perasaannya.
Rasa sayang !
"Aku menyukaimu!" Ucap mereka berdua dalam kehangatan yang tiada duanya.
###
"Untunglah kau percaya padaku, Kindness." Ucap Envy.
"Percaya apa?"
"Kalau aku akan menemuimu." Sambung Envy.
"Itu sudah jelas! Walaupun kau adalah roh dosa, yang namanya janji masih mengikat perasaan. Maafkan aku, waktu itu aku tidak ingat kamu." Lirih Kindness.
"Tidak apa-apa kok. Salahku juga. Lupa pada janjiku sendiri. Tapi untunglah kita dipertemukan di dunia manusia." Ujar Envy.
"Iya."
Angin berhembus. Seperti telah mengatakan selamat pada kami. Dan rasa terima kasih kami karena takdir mempertemukan kami setelah 100 tahun. 1 abad, yah.. haha. Kurasa umur itu nggak wajar bagi manusia. Apalagi bentuk rupa kami seperti anak kecil, tapi kami sudah hidup ratusan tahun.
Yah.. syukurlah. Walaupun kami berbeda ras, tapi kami tetap bersatu. Agar dunia seimbang dengan sifat yang kami berikan.
Semoga para kebajikan dan para dosa semakin akur! Walaupun banyak cobaan, tapi kami tetap berjuang sesuai tugas kami! Sebagai roh yang paling beruntung. Haha...
Terima kasih telah membaca ceritaku!
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Believe Me
FanfictionFanfiction Webtoon "Deadly 7 Inside Me" Sudah 100 tahun semenjak ia membuat janji itu. Namun karena kesibukan mereka masing-masing di dunia manusia membuat mereka lupa satu sama lain. Maka dari itu takdir mempertemukan mereka.