Aku ingin berbicara saat semua orang tidak henti mengeluarkan kata-kata.
Tapi tetap saja bibir ini seolah bungkam.
Aku selalu memilih diam tiap kali dihadapkan pilihan dan kesempatan
Tidak berani atau pengecut cinta?Awalnya biasa saja,
Awalnya juga tidak ada perasaan
Tapi perasaan selalu bermetamotfosis, kan?
Mungkin saja kamu heran, melihatku yang bungkam.
Aku tidak mau jatuh cinta .
Jatuh cinta itu seperti membodohkan Tuan-Nya saja..
Tapi kamu sudah mengajariku satu hal: Jatuh cinta membuat seseorang lebih menghargai tiap-tiap hati yang mencintai.
Mungkin benar bicara langsung mempermudah untuk melepas puing-puing rindu tapi aku memilih surat karena surat mempunyai makna tersendiri dalam menyampaikan sesuatu.
Aku hanya pintar berkata-kata tapi aku tidak pintar untuk menunjukanAku hanyalah si gadis kaku.
Yang ingin kutanyakan: Kenapa rasa itu muncul untukku?
Belum bisa kutemukan jawabanya, kamu sudah pergi menjadi bayangan maya nan semu.
Kamu ingin aku jadi objek nyata kan?
Dulu kamu mengejarku
Perlahan-lahan aku tahu kamu jemu
Tenggelam dalam kebingungan karena terlalu lama menunggu.Aku si gadis kaku yang tidak tahu arti cinta karena terlalu lugu.
Baik sajak ini terlalu memusingkan dan terlalu membosankan untukmu
Langsung ke point-nya saja : Aku si gadis kaku ini . . . Mencintaimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA DAN RINDU
RandomDengan menulis aku bisa mengungkapkan apa yang tertahan dibenakku