Merindukanku?

280 18 0
                                    


Bagaimana aku harus memulai semua ini? Dia terlalu realistis untuk menerima kenyataannya. Berjalan pelan-pelan, apakah bisa membuatnya mempercayaiku?

----------------------------------------

"Hyung.. kau pulang jam berapa hari ini" tanya namja manis dengan pipi tembem seperti mochi. Ia mendekatkan tubuhnya pada namja pucat yang sedikit lebih tinggi darinya itu, melingkarkan kedua tangannya dibahu seorang yang kini mengecup dahinya lembut.

"Kenapa Jimin? Kau merindukanku huh?" alih-alih menjawab. Namja pucat itu kembali bertanya dengan mendekatkan hidungnya pada sang lawan bicara, menggesekkannya pelan hingga terdengar kekehan dari mulut lelaki tembem itu.

"Anni, hehe.. aku hanya ingin memasak makan malam untukmu Yoongi hyung. Tidak boleh?" Jimin mengerucutkan bibirnya manja. Namja yang dipanggil Yoongi berdehem pelan, mengusap puncak kepala yang lebih kecil itu gemas.

"Ish.. hyung!! Aku serius" gantian Yoongi terkekeh ringan. Ia kembali mengusap puncak kepala sang muda yang begitu lucu baginya.

"Mungkin pukul 9 atau 10. Entahlah, deadlineku sangat mepet akhir akhir ini. Bosku memberikan jeda yang sedikit disetiap lagu yang sedang aku kerjakan, kepalaku sangat pusing. Kau tau itu" Jimin melotot kaget, hey.. itu bukan waktunya untuk makan malam kawan. Kau sudah harus mempersiapkan dirimu untuk tidur dijam saat itu.

"Tapi kau pulang jam 7 kemarin, hyung. Tidakkah itu terlalu malam? Kau bisa sakit tau" Jimin merengut sedih. Tubuhnya digiring pada sofa yang terletak ditempat mereka, ah mereka tinggal disebuah Apartemen didaerah gangnam milik Yoongi omong-omong. Dengan pekerjaannya sebagai seorang komposer dan juga produser disalah satu agensi ternama. Ia memboyong Jimin bersamanya, agar ia bisa mengawasi aktivitas Jimin katanya. Sedangkan Jimin, ia hanya seorang mahasiswa jurusan music disebuah kampus ternama didaerah itu. Jangan tanya darimana Jimin mendapatkan uang untuk membiayai kuliahnya. Tentu saja, Yoongi yang mengurus semua itu.

"Aku tidak akan sakit, sayang. Selama kau tetap sehat bersamaku, maka aku akan selalu bugar" Yoongi tersenyum menenangkan. Ia tarik kepala Jimin hingga terjatuh tepat pada dada bidangya, menyandarkan kepala bulat itu disana. Kemudian menciumi pucuk kepala yang lebih muda.

"Kau gombal hyung" kata Jimin dalam pelukan sang dominan, "Tapi aku suka itu" lanjutnya kemudian mendongkakkan kepalanya pelan. Tangannya yang menangkup didada Yoongi dijadikannya pegangan untuk mencoba meraih sesuatu yang merekah diatas sana, memagutnya pelan hingga terdengar kecipak ringan dari temuan kedua belah bibir yang saling menghisap satu sama lain.

Jimin naik, Yoongi membiarkan tubuh gempal itu mendudukinya. Melepaskan pagutan sejenak kemudian menyatukannya kembali. Yoongi menarik tubuh Jimin untuk semakin merapat padanya dan mengelus punggung yang terlapis helaian kaos oblong yang dikenakannya itu pelan. Tangan Jimin dengan setia berada disampiran bahu sang dominan yang kini berada dibawahnya, meremas rambut Yoongi frustasi.

"Hei.. kau bilang tidak merindukanku, sayang" kata Yoongi setelah pagutan itu terlepas sempurna dengan helaan nafas yang masih terengah.

"Kau yang menggodaku lebih dulu hyung" Yoongi mengerjapkan matanya bingung, kapan ia melakukannya.

"Hei..."

"Jangan tatap aku seperti itu hyung, aku jadi malu" pipi tembem itu sukses merona merah. Ia merundukkan kepalanya yang langsung ditangkup Yoongi dibawahnya.

"Aigoo.. lihat pipimu Jim! Kau lucu sekali sih" kedua pasang nektar itu kembali bertemu, menciptakan kekehan renyah dari keduanya.

"Baiklah, aku akan mencoba menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat malam ini. Siapkan dulu saja makan malamnya hum! Jangan yang berat ok! Aku tidak mau kau kecapean hanya karena makanan yang berminyak dan berlemak lebih" Jimin mengangguk mengerti, matanya terpejam merasakan sentuhan lembut tangan panjang itu pada sebelah pipinya.

"Cja.. turunlah. Sudah hampir jam 7. Aku harus berangkat, kau juga ada kelas pagi bukan? Aku akan mengantarmu lebih dulu" Jimin kembali mengangguk patuh, menerima kecupan lembut kembali pada dahinya sebelum ia beranjak dari pangkuan Yoongi.


#TBC

bagian 1 kkeut_

salam kenal, panggil saja Ugi ^_^

YoonMin's Stories (Discontinued)Where stories live. Discover now