Tiba-tiba tatapan kucing hitam itu berubah menjadi tajam. James heran, ia bangkit berdiri dan menatap sekelilingnya. Beberapa saat kemudian, kumpulan orang-orang berbaju hitam berjalan dari belakang kucing tersebut dan menghampiri James. Ia merasa sangat ketakutan. James berlari, orang-orang tersebut mengejarnya.
Ia terus berlari hingga ia nafasnya terengah-engah. James berhenti sejenak di tempat balik tembok untuk bersembunyi, dan ia bertemu Jax. Jax menuntun James dan Jax memberikan sebuah sapu. James merasa heran dengan sapu tersebut. Sapu itu bergerak-gerak sendiri dan ternyata sapu itu adalah sapu terbang. James berusaha menaikinya dan kabur dari tempat tersebut. Pada awalnya, ia kesulitan mengkontrol sapu tersebut, dan kini ia terbiasa. Jax menuntun James dan dari kejauhan, terlihat sebuah rumah tua di hutan, Jax menyuruh James menuju rumah tersebut. James mendarat dan ia terseret oleh sapu tersebut sehingga badannya kotor dengan tanah.
James melihat sekelilingnya dan ia penasaran dengan rumah tersebut. Tiba - tiba pintu rumah tersebut terbuka dan seorang kakek tua keluar dari rumah tersebut dan menyambut james dengan ramah. Kakek tersebut mempersilahkan James masuk, James menganggukkan kepalanya. James masuk dengan heran dan kakek tersebut menyeret kursi dan mempersilahkan James duduk. James duduk bersama kakek tersebut di meja makan. James bertanya kepada kakek tersebut dan kakek tersebut tersenyum.