Part 1

86 8 53
                                    

Bismillah....

*

*

*

Ku langkahkan kakiku menyusuri lorong yg biasa aku lalui,menuju tempat yang menjadi favoritku selama aku berada di sekolah ini.

Tempat yang cukup sepi,tidak banyak murid yang suka berada ditempat ini ketika waktu istirahat,mereka lebih senang menghabiskan waktu di kantin,di taman atau di tempat yang nyaman untuk mereka nongkrong.

Perpustakaan. Yaa.. ini tempat terbaik untukku setelah beberapa jam berada di ruang kelas dan mengerjakan soal-soal yang cukup membuat otakku panas.

Satu persatu tanganku menyapu buku-buku yang tersusun rapi di ruangan itu.
Lalu kutemukan beberapa buku yang menarik perhatianku,selanjutnya aku duduk ditempat yang selalu menjadi tempat kesukaanku di perpustakaan itu.
Sebuah bangku dengan satu meja yang tak terlalu besar disamping jendela. Dari situ aku bisa melihat sekolahku,halaman dan tamannya dari atas.
Tempat ini membuatku merasa sangat nyaman.

Ketika aku mulai membuka halaman pertama dari buku yang ingin kubaca,tiba-tiba sebuah tangan menutup buku itu dengan kasar.

"BRAAKK!!!"

Aku sangat terkejut,hingga jantungku berdegup sangat kencang.

"Hei Kutu Buku!!" Beberapa murid perempuan berdiri didepanku dengan tatapan yang sangat meremehkan.

Salah satu dari mereka mendekatiku dan duduk disampingku dengan seringai yang aneh,dan aku mulai takut.

"Cih! Sok-sok an menjadi murid teladan kau ya!" katanya dengan nada yang dibuat-buat.

Dia bernama Amanda Saswita. Dia kakak kelasku,dan entah kenapa dia sangat membenciku.

Bahkan semua gadis yang sekarang berada didepanku sangat membenciku.

"Kau pikir kau murid paling hebat ha??" Bentaknya sambil menyeret hijab yang aku kenakan.

"Ah aaaaaaw..tolong lepasin kak..sakit" kataku mengaduh sambil memegangi hijab di kepalaku agar tidak terlepas.

"Hei...sebaiknya kita apakan kutu buku ini??" tanya Amanda pada beberapa temannya yang sedang menertawakanku.

Seorang gadis bernama Aurel yang adalah adik dari amanda menjawab dengan agak berbisik.

"Ayo kita kerjai dia kak"

"Hahahaaaaaaa" Semua gadis didepanku tertawa.

"Ooppsss!! Ini perpustakaan" bisik Amanda.
Kemudian mereka terkikik pelan namun terdengar sangat mengerikan di telingaku.

Beberapa saat kemudian dua gadis memegangi kedua tanganku dari belakang.
Lalu Aurel membungkam mulutku dengan kain,kupikir itu sapu tangan.

"Mmmpphhh....mmmphhh..." Aku coba berteriak tapi tak ada suara yang bisa keluar dari mulutku.
Aku tau sia-sia saja.

"Diam bodoh!!" Bentak Amanda.

Lalu Amanda mengeluarkan benda kecil dari dalam tas merahnya. Sebuah lipstik! Dan aku mulai paham apa yang akan mereka lakukan padaku.

Amanda mulai mencoreti wajahku perlahan seakan dia sedang melukis di atas sebuah kanvas.

"Mmmpphh...mmmpphhh..." Hanya itu yang mampu keluar dari bibirku.

Tapi Amanda tetap mencoreti wajahku bahkan sekarang mulai kasar dan brutal hingga sedikit mengenai mataku. Perih sekali rasanya.

"Hahahahaaaa" Mereka tertawa dengan suara yang agak tertahan.

JANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang