Puding

769 58 56
                                    

Hai, malam, kalian pada kangen saya? Nggak? Oke nanti saya unpublish semua 😅 nggak nggak, jangnanitji. Bercanda aja. Nggak mungkin saya lakukan itu kalau nggak beralasan heheh. Fict ini hadiah buat @JinanHoe yang berulang tahun tepat hari ini ya, Happy birthday. Wish you all the best. Nanti present menyusul ya. Dan untuk fict lain di akun ini akan saya selesaikan, namun menunggu dulu beberapa saat karena saya sedang mengedit jerk dan twins untuk dicetak sekaligus saya lagi ikutan event yang diadakan teman. Kalian minat? Bisa hubungi saya nanti saya tag di work event itu. Dan yang tanya bagaimana kelanjutan sekuhara, nanti saya akan cetak juga, entah masuk anthology atau sendiri dalam light novel. Yang penting selesai ngetik dulu 😅 doakan ya.

🍮

Malam tanpa jadwal latihan maupun syuting adalah surga untuk para member yang sedang dalam kelelahan ekstrem karena jadwal padat mereka setelah comeback. iKON, grup yang baru saja comeback dengan lagu Killing Me, kini sedang berada dalam liburan singkat mereka. Jadwal mereka selama tiga hari kedepan kosong, dan hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh para membernya.

Chanwoo sibuk dengan syuting channel pribadinya di youtube bersama teman temannya. Yunhyeong memutuskan untuk pulang dan membantu orang tuanya di restoran. Donghyuk dan Bobby memutuskan pergi ke beberapa tempat makan dan Hanbin pergi ke gunung untuk mendapat beberapa inspirasi. Tinggallah Junhoe dan Jinhwan di dalam dorm.

Sekarang masih pukul 10 pagi, yang berarti beruang kutub seperti Goo Junhoe masih mengarungi alam mimpinya. Sementara Jinhwan sedang sibuk di dapur. Akhir akhir ini pencernaannya bermasalah karena makan makanan pedas terlalu banyak jadi sekarang ia sedang membuat puding. Selain melancarkan pencernaan, puding juga bisa memberikan sensasi dingin pada saat dimakan. Jinhwan paling suka dengan puding rasa coklat dan strawberry. Ah, mangga juga.

Jinhwan sedang asyik mengaduk puding dalam panci saat sepasang tangan memeluknya dari belakang. Jinhwan berjengit pada awalnya. Namun saat mencium aroma khas dari namjanya, ia tersenyum dan balas menangkup tangan yang memeluknya.

"Baru bangun? Sudah lapar belum? Yoyo tidak meninggalkan makanan apapun sebelum dia pergi. Dan aku hanya membuat ini," Junhoe tak mengindahkan ucapan Jinhwan dan malah menciumi leher Jinhwan dengan sesekali menghirupnya dalam dalam hingga membuat Jinhwan menggelinjang geli dan meremas tangan Junhoe yang berada di perutnya.

"Geumanhaera(hentikan)," Jinhwan menjatuhkan sendoknya ke dalam panci dan berbalik untuk berbagi ciuman dengan Junhoe yang masih setengah mengantuk. Namun jangan remehkan kekuatan Junhoe dalam menghandle Jinhwan. Bisa saja sekarang Junhoe mengangkat Jinhwan dan membantingnya di ranjang dalam keadaan setengah tersadar.

"Hnng," Junhoe hanya menggumam dan melanjutkan acaranya mari menciumi Jinhwan. Ia masih melumat bibir Jinhwan hingga namja imut itu memukul bahu telanjang Junhoe. Junhoe melepas ciumannya dan memandang Jinhwan dengan wajah mengantuk. Jinhwan merengut dan mengambil sendok sayurnya yang terjatuh dalam panci. Nahas, ia lupa jika panci di depannya masih panas. Jinhwan memekik dan mengusap tangannya yang menyentuh sendok panas itu. Junhoe yang melihatnya langsung membuka lebar matanya dan terkekeh.

"Aigoo, hati hati Jinana," Jinhwan hampir saja melempar Junhoe dengan gelas yang berada di samping kompor sebelum Junhoe meraih jari Jinhwan kemudian meniup dan mengecupnya.

"Kau menyebalkan," Jinhwan merengut kemudian menarik tangannya dari depan bibir Junhoe. Junhoe membiarkannya kemudian mematikan kompor dan menarik Jinhwan ke sofa. Jinhwan hanya diam saat Junhoe meninggalkannya dan kembali dengan plester kecil. Junhoe tanpa kata menempelkan plester itu pada tangan Jinhwan yang memerah. Junhoe kemudian mencium jari itu dan tersenyum pada Jinhwan.

"Duduk saja di sini, biar aku yang selesaikan," Junhoe berjalan ke arah kompor kemudian menarik sendok panas itu menggunakan kain. Junhoe mengambil cetakan puding dan menuangkannya kemudian meletakkannya dalam wadah besar. Junhoe menoleh saat merasakan Jinhwan memeluknya dari belakang dan menyandarkan pipinya pada punggung telanjangnya. Tangan Jinhwan dengan sengaja mengusap cetakan abs Junhoe yang sering dipamerkan saat konser.

"Wae? Jangan menggodaku sepagi ini Jinana. Kau tahu sendiri jika aku paling tidak bisa menahan diri jika kau sudah menggodaku, hm?!" Jinhwan tak menyahut namun semakin gencar menggoda Junhoe. Kini ia semakin menempelkan tubuhnya pada tubuh kekar milik Junhoe.

"Bogoshiposo, kau bahkan tak merespon semua kodeku. Dasar tidak pengertian," Junhoe tertawa kemudian berbalik dan menarik hidung Jinhwna keras keras.

"Aku tidak mungkin membalas kodemu terang terangan chagi," Junhoe menarik Jinhwan dalam pelukannya kemudian mengelus puncak kepala namja imut itu.

"Tapi itu menyebalkan. Kau tidak seperti itu dengan member lain, tapi kenapa jika..." Junhoe menyambar bibir Jinhwan dan mengulumnya dengan rakus.

"Kau pasti tahu ini yang akan terjadi jika aku meladeni semua kodemu sayang," Junhoe berkata dengan suara serak dan tangan yang meremas butt Jinhwan. Jinhwan melenguh dan menarik kepala Junhoe untuk kembali melumat bibir kissable namja tinggi itu. Ciuman kali ini melibatkan pertarungan lidah dan juga pertukaran saliva. Jinhwan sepertinya serius jika ia sangat merindukan namjanya.

Lenguhan dan suara kecipak ciuman mereka terdengar nyaring dan beruntung dorm sedang sepi penghuni. Kedua manager mereka juga tengah keluar entah kemana. Junhoe memutus ciuman mereka berdua secara sepihak. Jinhwan mengernyit dan memandang Junhoe seolah meminta penjelasan pria itu.

"Aku mau mandi dulu, kau juga selesaikan semua puding pudingmu dulu. Nanti aku akan menemanimu makan di depan televisi. Ppijimayo(jangan marah)," Junhoe menarik Jinhwan dalam sebuah ciuman panjang lagi sebelum meninggalkan namja mungil itu sendirian di dapur.

🍮

Siang yang terik, saat yang pas untuk makan puding dingin sambil menonton acara televisi. Jinhwan yang sedang duduk di karpet sambil menyuapkan puding coklat ke mulutnya tak menyadari tatapan Junhoe yang menajam padanya. Kalian pikir Junhoe bernafsu melihat Jinhwan? Hey, tentu saja iya, siapa yang tidak tertarik jika di depan kalian ada seseorang yang menarik untuk diperhatikan dan kalian juga menyukainya? Hanya orang bodoh yang bilang tidak.

Junhoe langsung maju tanpa kata dan melahap bibir Jinhwan yang masih penuh dengan puding. Keduanya berbagi puding dalam ciuman basah dan panas. Jinhwan meremas kemeja depan Junhoe yang terus mendorong tubuhnya hingga merebah di atas karpet depan televisi. Ciuman keduanya terputus karena kebutuhan udara. Nafas mereka memburu namun wajah mereka terbersit kepuasan. Jinhwan memandang Junhoe dengan sayu seolah menyuruh Junhoe untuk melanjutkan apa yang pria itu mulai. Ciuman keduanya kembali dimulai dan kini mereka saling menindih di atas karpet. Tangan Junhoe sudah merayap kemana mana dan melepas kancing celana Jinhwan. Ia membiarkan kemeja Jinhwan menggantung dan terus melahap bibir tipis itu berulang kali. Junhoe kemudian menurunkan celana Jinhwan dan melemparkannya entah kemana. Jinhwan yang merasa kakinya dingin langsung melotot dan melepas ciumannya dengan Junhoe.

"Aniya, igeo andwaeji," Junhoe mengernyit dan menyeringai.

"Wae? Shireo? Aku tidak peduli," Junhoe hendak menyambar bibir Jinhwan kembali jika Jinhwan tidak menahan dadanya.

"Tidak di sini, aku tidak mau jadi bahan tontonan jika member lain pulang nantinya," Junhoe menaikkan alisnya mendengar ucapan Jinhwan. Terdengar masuk akal dan Junhoe juga tidak keberatan dengan itu.

"Joha, kita ke kamar sekarang," Junhoe hendak memeluk Jinhwan untuk menggendongnya namun Jinhwan menggeleng dan menahan dada Junhoe. Jinhwan dengan seringai nakalnya memilin kemeja Junhoe dan menanggalkan kancingnya satu per satu dan melepaskannya. Jinhwan kemudian melompat dan memeluk Junhoe dari depan seperti koala kemudian menyambar kembali bibir tebal itu. Junhoe membalas apa yang Jinhwan lakukan pada bibirnya sambil meremas butt Jinhwan dan berjalan menuju kamar Junhoe.

🍮🍮🍮 끝 END
20180924.1105 오후

🍮😳

Maaf untuk yang suka puding, hehe saya juga suka sih sebenernya. Jangan mikir yang nggak nggak ya nanti kalau makan puding. And again, happy birthday 🎂

See ya,
Chiaki Yoshino who was claimed by JDY

🍮 ONESHOOT 🍮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang