Stupid Bastard

337 35 18
                                    

Jinhwan duduk di belakang kursi penumpang samping kemudi. Wajahnya sudah merengut dan terlihat kesal. Tapi bahkan seorang pemuda yang berada di bangku kemudi tidak peka padanya. Ditambah lagi dengan adik Junhoe yang duduk disamping kakaknya. Hal itu tambah membuat suasana hati Jinhwan memburuk.

"Jinana..."

"Hm,"

"Kau baik baik saja?" Junhoe mengernyit saat mendengar balasan Jinhwan yang hanya berupa gumaman. Biasanya Jinhwan akan menyahutinya dengan baik. Namun kali ini Jinhwan tidak merespon. Ia bahkan memakai earphone saat speaker mobil memutar lagu keras keras.

"Jinana," Jinhwan tetap tak menyahut. Semua orang disekitarnya berada dalam suasana hati yang baik kecuali Jinhwan. Dan kini Chanwoo yang duduk di samping Junhoe menatap Jinhwan dan mengernyit melihat wajah Jinhwan yang datar.

"Hyung kau kenapa?" Jinhwan melepaskan sebelah earphone miliknya kemudian menggeleng pada Chanwoo. Chanwoo kemudian bertanya apa yang tengah didengarkan Jinhwan. Jinhwan menunjukkan layar ponselnya yang tengah memutar lagu kesukaannya.

"Hyung nanti tukar tempat duduk denganku ne?" Jinhwan hanya mengangguk pelan dan melihat keluar jendela. Ia dengan sengaja mengabaikan Junhoe yang masih menatapnya lewat kaca depan.

*

Kurang dari satu jam mobil mereka berhenti di pom bensin. Junhoe keluar dari mobil dan membayar bahan bakar sementara Chanwoo keluar dari mobil bermaksud untuk berganti tempat dengan Jinhwan. Jinhwan keluar namun tak segera duduk di bangku depan. Ia berjalan lurus menjauhi mobil dan Junhoe mengejarnya.

"Eodiya?" Jinhwan memandang Junhoe sekilas dan menunjuk toilet di seberang pos pengisian.

"Arraseo, hati hati," Jinhwan hanya mengangguk dan berjalan lurus ke toilet. Sepuluh menit kemudian ia keluar dari toilet dan berjalan kembali ke mobil. Ia menuju bangku tengah dan mendapati Chanwoo sudah duduk di sana.

"Duduk depan hyung," Jinhwan menatap Chanwoo kemudian memasukkan tangannya ke kantung belakang kursi depan.

"Aku hanya mengambil ponselku," Chanwoo berkedip tak mengerti dengan sikap Jinhwan. Setelah mendapatkan ponselnya Jinhwan berjalan ke depan dan duduk di samping Junhoe. Junhoe melihatnya dan Jinhwan dengan sengaja membalas tatapan Junhoe.

"Wae?" Junhoe menggeleng dan tersenyum tipis.

"Ania... aku hanya ingin melihatmu tersenyum," Chanwoo dan yang lain yang duduk di belakang berdeham karena ucapan Junhoe sementara wajah Jinhwan masih saja datar. Tidak peduli dengan semua yang terjadi di sekitarnya. Junhoe menelan senyumnya dan mulai mengemudi lagi. Ia sesekali mencuri pandangan ke Jinhwan yang sibuk dengan ponselnya. Saat mendekati lampu merah, Junhoe dengan sengaja mengerem agak keras hingga Jinhwan terdorong ke depan. Jinhwan yang terkejut hanya memekik pelan dan menahan dirinya dengan tangan di atas dasboard. Ia kemudian memandang Junhoe yang tersenyum paksa sambil meminta maaf. Jinhwan yang tidak tahu akal akalan pria di sampingnya hanya tersenyum geli karena baru kali ini Junhoe bertindak ceroboh. Dan Junhoe bersorak dalam hati karena berhasil melihat senyum Jinhwan.

"Hati hati," Junhoe mengangguk dan menggigit bibirnya agar tidak ketahuan jika ia sengaja.

*

Setelah hampir 5 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai ke rumah kerabat Junhoe. Mereka memang berniat berlibur bersama untuk mengisi waktu senggang mereka.

Jinhwan sudah merasa baikan dengan Junhoe dan ia tidak terlalu mempermasalahkan hal tadi. Namun hal menyebalkan lainnya datang. Salah seorang yang entah benar atau tidak mengaku sebagai kerabat jauh Junhoe, menempel terus menerus dengan Junhoe. Dan hal itu kembali memicu kemarahan Jinhwan.

🍮 ONESHOOT 🍮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang