1-Sahabat

29 2 2
                                    

Happy reading..

--------------------------------------------

"Della, tunggu aku."katanya sambil berlari mengejar sahabat nya itu. Yah, dia adalah Adeeva Afshen Meysha.

Gadis berkerudung putih yang kini tengah menduduki bangku SMK. Hanya bersama sahabatnyalah (Fredella Ulani) dia merasa diperhatikan.

"Udah jangan lari-lari. Aku berhenti kok." Ucap dela seraya menghentikan langkahnya.

"Abisnya kamu sih kebiasaan ninggalin aku terus. Bisa gx sih del kalo pagi kamu itu jemput aku kan rumah kita deket."

"Kan kamu yang bangunnya telat,kenapa jadi nyalahin aku. Lagian kita kan udah bahas ini kemarin kenapa kamu nanyanya itu lagi sih."Ucap dela sambil melangkahkan kakinya menuju kelas.

"Hmmm, iya deh aku minta maaf. Aku yang salah,tapi aku..."Belum Deva menyelesaikan kalimatnya terpotong oleh ucapan dela.

"Minjam buku tugas kamu yang kemaren. Iya kan?."Sambil menirukan gaya Deva bicara.
"Hehehe. Iya, kamu tau aja kalo aku mau minjam buku kamu Del. Pinjam yah please." Ucapnya dengan memasang pupple eyes nya.

"Iya aku pinjami. Ya udah yuk masuk kelas nanti keburu bel." Ucap Dela dengan menarik Deva yah tersenyum penuh kemenangan.

"Makasih sahabatku."ucapnya seraya mengikuti langkah Dela.

***

Lima tahun berlalu sejak kejadian yang menyedihkan bagi deva, yah saat kedua orang tuanya memutuskan berpisah tanpa peduli bagaimana perasaan Deva. Hingga dia harus memilih dengan siapa dia tinggal, namun dia memilih pergi dan tinggal bersama sang nenek di kota ini. Disini dia mulai melupakan semua tentang orang tua nya yang menyakiti hatinya begitu dalam,hingga kini dia masih tak bisa memaafkan keduanya. Mengingat kenangan ini sungguh menyakitkan hingga membuat air matanya mulai mengalir keluar.

"Deva,Dev.."merasa panggilannya dihiraukan Dela pun menepuk bahu deva, hingga membuat sang empunya terlonjak kaget.

"Astagfirullah Dela, bisa gak sih gak usah ngagetin aku. Lama-lama bisa copot jantungku keseringan dikagetin sama kamu." Ucapnya seraya membenarkan kerudungnya dan menyentuh dadanya yang berdetak kencang karena kaget.

"Lagian sih dipanggil gak nyaut, salah siapa juga ngalamun disiang bolong gini. Kamu gak takut kesambet gitu, apalagi duduk ditaman yang sepi gini. Ihhhh aku jadi merinding dehh." Ucap Dela dengan memandang keseluruh penjuru taman.

"Aku ingat papah sama mamah Del. Susah banget deh buat maafin mereka."Ucapnya dengan menatap ke langit agar air matanya tak kembali keluar.

"Sebenarnya kamu hanya perlu ikhlas Dev dengan masa lalu kamu, terima semuanya dengan lapang dada. Bukan melupakan apa yang terjadi Dev,karena kalau ingat lagi kan jadi gini, sedih, sakit hati dan kebencian yang ada. Iya kan?"

"Kamu bener Del. Tapi aku gak bisa nerima ini semua Del, rasanya tuh sakit."

"Kamu tau dalam Al Qur'an Surat Asy-syura ayat 40 yang artinya :
"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim"
Aku tau kok sebenarnya kamu juga ingat tapi sebagai sahabat yang baik aku juga wajib ngingetin kamu kalo salah,iya kan?"

"Iya Dela yang bawel, makasih udah ngingetin aku kalo aku salah." Ucapnya seraya memeluk sahabatnya itu.

"Ehh.. tunggu masih ada lagi
Arti dari Q.S Lukman ayat 14 :
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu"
Jadi maaf kan mereka dan hilangkan rasa benci itu dari hatimu Dev, insyaallah akan ada kebahagiaan dihidupmu. Amiinn."

"Amiinn, bantu aku ya Del dan tetap jadi sahabat aku. Insyaallah aku belajar ikhlasin semuanya."

" Ya udah kalo gitu,yuk masuk ke kelas bentar lagi bel masuk." Tutur Dela seraya berdiri dengan menarik tangan Deva.

Keduanya berjalan beriringan dengan senyum menghiasi wajahnya. Betapa beruntungnya Deva yang memiliki sahabat yang selalu mengingatkannya pada kebaikan. Semoga tetap seperti ini hingga kelak di akhirat,ucapnya dalam hati.

*****

Wahh akhirnya bisa nulis juga.
Maaf yah gak jelas dan berantakan, maklumin atuh ya pertama nulis nih.😊

Jangan lupa vote and coment..
Makasih udah baca☺️

AdeevaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang