1 (Satu)

3.2K 218 34
                                    

Happy reading


Sepasang suami istri saat ini tengah mendekorasi kamar untuk kedua calon putri mereka. Jennie Kim, sang istri saat ini sedang berdiri di atas bangku sembari mendekor dinding kamar dengan memasang beberapa hiasan. Sementara Kim Taehyung sang suami tengah membantu menopang kursi tersebut agar sang istri tidak oleng nantinya.

Hanya butuh beberapa menit, akhirnya wanita Kim itu sedikit lagi selesai menempel beberapa hiasan cantik nan lucu di dinding kamar.

"Sudah selesai sayang?" Tanya Taehyung sembari mempererat topangannya, takut-takut istrinya akan jatuh.

"Sedikit lagi sayang, aku harus mempercantiknya untuk Flora dan Fiona." Sahut Wanita itu dengan nada lembut. Mendengar penuturan Jennie, Seulas senyum terukir dibibir pria itu.

"Ah? Jadi kau sudah memberi nama untuk si kembar terlebih dahulu. Cantik sekali nama itu," Ujarnya antusias, yang dibalas dengan senyuman tulus sang istri.

"Selesai!" Ucap Jennie, seraya memperhatikan hasil dari dekorasinya. Indah sekali.

Mendengarnya, Taehyung mengecup perut istrinya yang berisi itu dengan sayang.

"Kamar kalian sudah dihias anak-anakku. Kami pasti akan melakukan apapun demi kalian kembar," Mendengarnya, Jennie terkekeh.

"Kalau begitu, Appa harus mencintai Eomma dengan sepenuh hati." Setelahnya, Wanita itu turun pelan-pelan dari bangku dibantu oleh Taehyung. Pria Kim itu segera menggenggam tangan kiri Jennie lalu menarik kepala wanita itu dan mengecup dahinya penuh sayang.

"Tentu saja!" Ucapnya dengan penuh keyakinan.

"Karena---

"Diantara langit dan bumi, terbentuklah cinta yang abadi." Mereka mengatakannya bersama-sama kemudian tertawa dengan apa yang baru saja mereka lakukan.

"Yasudah, kalau begitu aku berangkat dulu ya sayang." Ucap Taehyung seraya mengecup pucuk kepala Jennie sekilas, kemudian keluar dari kamar namun, sebelumnya ia berhenti di ambang pintu. Tersenyum kotak pada Jennie kemudian melambai kecil. Wanita itu tersenyum gemas dan membalas lambaian tangan tersebut. Sungguh manis sekali tingkah pasangan Kim itu.

Jennie geleng-geleng kepala dibuatnya. Wanita itu berencana ingin melihat Taehyung menaiki mobil dari balkon. Tapi, tiba-tiba perutnya terasa sakit sekali, sehingga ia menjerit

"Aakh! Perutku!"

Taehyung yang baru saja menuruni dua anak tangga itu, segera berbalik berlari memghampiri Jennie di dalam kamar.

"Aaakh, Tae! Perutku sakit!" Jerit wanita itu

Mendengar itu Taehyung panik dan segera berlari menghampiri Jennie didalam kamar.

"Jane!" Pekik Taehyung panik, kala melihat Jennie terkurai di lantai dengan darah yang mengalir ke betisnya.

"Bi Arin! Tolong bantu saya!!" Pekik Taehyung, yang membuat si bibi berlari terbirit-birit untuk memghampiri mereka.

"Siap Tuan! Apa yang--- Astaga nyonya!" Bi Arin ak kalah paniknya seperti Taehyung tadi. Dengan segera ia memapah Jennie ke dalam mobil.

Sebelumnya Taehyung berujar. "Bi, tolong jaga rumah. Karena tidak mungkin kita semua akan pergi sementara rumah tak ada yang jaga."

"Tapi tuan, kan rumah bisa di kunci?" Sahut Sang bibi heran.

"Ya saya tahu, hanya tetap saja saya khawatir akan terjadi sesuatu. Jadi dengarkan saja oke?" Bi Arin pun mengangguk dengan patuh.

"Baik tuan!"

--//--//--

"Aaakh! Eeeeekh!"

"Ayo, nyonya. Anda pasti bisa! Sedikit lagi,"

"Aaarrggh!" Dengan susah payah Jennie terus berusaha.

"Ayo sayang. Sedikit lagi." Taehyung terus menyemangati Jennie dengan berbisik di telinganya.

"Huwee.. Huee"
Usaha Jennie tak sia-sia. Flora lahir dengan selamat, kemudian dipindahkan oleh suster.

"Ayo nyonya, satu lagi."

"Jane ayo sayang. Aku tau kamu bisa" Tak henti-hentinya Taehyung menyalurkan semangat untuk Jennie.

"Aaagghh" Lahirlah anak kedua, tapi...

"Bagaimana dok" tanya Taehyung yang menanyakan kondisi fiona.

"kami sudah berusaha. Tapi anak anda yang satunya tidak dapat terselamatkan" Mendengarnya, Jennie histeris. Tidak percaya, dan tak bisa pasrah akan keadaan. Anaknya telah pergi..

--//--//--

Setelah satu minggu di rumah sakit Jennie dan Taehyung pun pulang ke rumah disambut bi Arin yang telah siap berdiri di depan pintu gerbang.

"Selamat siang Tuan dan Nyonya." sapa bi Arin dengan senyuman bahagia, saat kedua pasutri tersebut turun dari mobil. Namun, setelahnya bi Arin mengernyit. Dikarenakan Jennie hanya membawa satu bayi dalam gendongan. Rasa bingung melandanya saat ini. Lantas, segera ia melontarkan pertanyaan.

"Emm, maaf atas kelancangan saya nyonya. Tapi, dimana putri anda yang satunya?" Sontak langkah pasutri itu terhenti.  Hening seketika, sampai akhirnya Taehyung menjawab,

"Sudah meninggal bi."

Cip's Notes:

Hai readers.. Maaf banget kalo ceritanya gaje😅😅.. Maklum Author baru belajar😅.. Jadi mungkin kalian bisa kasih saran buat author😅
Dan maaf kalo banyak typo nya.. :")

Mungkin author cuman bisa kasih ini buat kalian

Mungkin author cuman bisa kasih ini buat kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sacred |Taennie (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang