SIAPA?

162 20 1
                                    

"kita mau main apa dulu jim?"
Ucap Taehyung tak sabar.Sebenarnya ia sudah mempunyai beberapa daftar permainan yang 'menantang' tapi tetap saja rasanya kurang asik jika tak bertanya pada sahabatnya ini.

"Kalian kaya gini ngga?kalo gue iya"-Author.

"Aku terserah kamu Tae,tapi jangan lupa kalau aku ini takut ketinggian jadi ya kau tau permainan apa yang tidak bisa aku naiki"Jimin ini punya trauma ketinggian jadi ya gini deh maklum aja.

Taehyung memberikan dua jempol tanda jawabannya.

"Baiklah,permainan pertama Rumah Hantu!!"ucap Tae semangat.

Jimin melongo tak percaya,temannya ini lupa ingatan atau bagaimana sudah jelas jelas Taehyung ini penakut horor kelas satu.

"Kau serius Tae? Nanti kalau tiba tiba kau ketakukan bagaimana?aku kan sama sama takut sepertimu jadi tidak bisa melindungi kamu loh"Jimin mencari alasan yang kebetulan memang fakta.

"Hohoho,tenang saja Jim temanmu ini sekarang sudah berubah,nanti aku yang akan melindungimu"taehyung berucap bangga sambil menepuk nepuk dadanya.layaknya seorang laki laki berbadan kekar.

"Berubah?jadi power ranjer gitu maksudmu?lagipula aku tidak yakin kau bisa melindungiku badanmu itu Tae tidak ada otot otot nya" Jimin meledek Taehyung.

"Bukan astaga,kau itu sudah kuliah tapi pemikiranmu masih sependek ini" Taehyung menggelengkan kepala nya dramatis.

Jimin tidak menanggapi ocehan taehyung dan membalasnya lagi.
"Benar nih kau sudah berubah? tidak
Akan teriak teriak minta keluar dari sana ?" Itu fakta kok dan Jimin jadi trauma kala mengajak temannya memasuki rumah hantu yang seperti bertemu malaikat pencabut nyawa.

"Iya aku sudah tidak takut lagi buktinya aku sudah berani untuk pergi ke dapur dan ruang tv  apartemen ku malam malam jam 12.00"

Jimin menghela napas untuk kesekian kalinya,bingung dengan pemikiran temannya yang suka di luar nalar ini.

"Baiklah ayo,tapi awas ya kau minta keluar dan berlindung di balik tubuhku yang pada nyatanya tubuhmu itu lebih besar dariku Tae"dengus Jimin sebal lalu menarik Taehyung untuk mengantri tiket untuk masuk rumah hantu.
      .
      .
      .
Saat Jimin sedang sibuk menggerutu tentang panjangnya antrian tiket,Taehyung yang mendengarkan dan sesekali memberi tanggapan itu dikagetkan oleh pemandangan yang membuat nya panik.

"Jim,tadi kau bilang,Yoongi hyung lagi ada meeting dengan klien perusahaan kan? perkataan taehyung mengecil di akhir.

"Hum,makanya tadi ia tak bisa mengantarku ke apartemen mu"Jimin milih asik memandangi antrian.

"Lalu itu siapa?"tunjuk Tae pada seseorang.

Tiga kata dari Taehyung mampu membuat kepala Jimin reflek menoleh mengikuti arah tangan taehyung.

Kedua mata Jimin reflek membola lalu sedetik kemudian muka murung yang Jimin tampilkan.

"Yo..yoongie"ucap Jimin lirih.
Pemandangan yang ia saksikan membuat matanya panas dan hatinya sakit. Yoongi-nya sedang merangkul seorang laki laki yang jika dilihat sangat mesra.

Taehyung menyipitkan matanya lalu sedetik kemudian ia menepuk jidatnya. "Aku pernah melihat laki laki itu Jim!"

"Kau kenal dengannya tae?" Lirih Jimin pelan.

"Tidak,tidak,tidak aku tak mengenalnya tapi aku pernah berbicara sepatah kata dengannya dengannya karena ia tak sengaja menumpahkan es kopi miliknya di bajuku" taehyung memekik kecil dalam perkataanya agak kesal akan kejadian itu.

Jimin dengan cepat menyambar handphonenya.

TBC.

Naik naik ke puncak Seoul banyak pohon Cemara.

Daegu~Busan kulihat saja.

Banyak-banyak cogannya.

SHOW ME ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang