"Ini yang mau dibawa dipisahin aja deh!"
Aku menoleh pada setumpuk pakaian yang tengah dilipat mama dan langsung meraihnya tanpa menatap mama lebih lama karena aku tahu apa yang tengah berkecamuk di hati dan pikirannya. Dia bisa menangis tiba-tiba dan langsung memelukku erat.
Tepatnya sejak visa pelajar telah ada di tanganku. Mama jadi lebih baper dari biasanya. Ya, karena keberangkatanku tinggal menghitung hari saja.
Apa yang terjadi di hari ini, adalah akibat dari mimpi yang kubangun sejak lama.
Dari jaman masih merah putih, aku sudah bermimpi untuk berkeliling dunia. Pergi ke luar negeri, terbang dari negeri yang satu ke negeri yang lainnya. Dalam benakku yang masih teramat lugu angan-angan indah seperti itu begitu memikat. Bermain di hamparan salju, memungut dedaunan di musim gugur, atau berlarian riang di musim semi, dan masiiih banyak lagi angan-angan indah lainnya.
Hingga terbawa dalam mimpi, dituliskan dalam diary, tersemat di sanubari dan terbenam di alam bawah sadar dengan alami.
Lalu ketika kelas 10, aku berjumpa seorang teman bernama Billy Briliant di sebuah lomba bernama ARKI. Acara yang ditaja oleh Mizan dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Billy waktu itu sudah kelas 12. Kami berteman akrab, dan kadang sering sepemikiran receh dalam banyak hal. Sampai akhirnya Billy melanjutkan kuliahnya di Izmir, Turki, aku semakin yakin dengan mimpiku.
Yup, Billy lah orang yang sukses membuatku kepo segala hal tentang beasiswa pemerintah Turki ini. Apalagi saat Billy bilang kalau orang-orang seperti aku dan dia itu, paling tepat untuk beasiswa ini.
Mengapa harus beasiswa ke luar negeri? Kenapa harus di Turki? Dan berbagai pertanyaan lainnya pun bermunculan sejak aku menyatakan tidak akan ikut ujian seleksi masuk universitas mana pun di dalam negeri.
Namun pada satu titik, aku akhirnya ikut seleksi juga di dalam negeri. Itu pun karena jurusannya memang yang aku tuju dan beasiswa pula. Bagian ini, akan aku ceritakan terpisah ya. Mohon bersabar hehe..
Nah, kembali ke beasiswa Turki. Aku menyiapkan diri untuk mendaftar beasiswa ini sejak dari semester 2 di kelas 10 dengan terus berkarya, berkegiatan dan mengejar berbagai ilmu di luar sekolah.
Lho, kok di luar sekolah sih? Iya karena aku tidak betah duduk berlama-lama di dalam kelas, mendengarkan guru yang memberi teori tentang banyak hal itu membuatku mengantuk. Terkadang aku juga sering merasa salah jurusan haha. Tapi ketika dihadapkan pada pelajaran ekonomi aku juga menguap lebar. Terus gimana dong?
Tapi sudahlah ya, itu sudah lewat. Buktinya aku bisa menyelesaikan putih abu-abuku dengan baik. Meski banyak tantangan yang harus aku hadapi. Sssts, kisah tentang ini telah aku tuangkan dalam sebuah cerita romance remaja. Siap terbit nih! Jangan lupa dibeli dan dibaca yaaa..
Sekarang kita bahas tentang beasiswa Turki ini saja. Fokus ya. Okay. Aku sengaja menuliskannya di wattpad karena sudah teramat sangat banyak yang menuliskannya di blog dan vlog.
Jadi, beasiswa ini namanya Turkiye Burslari Shcolarsip. Atau sering disingkat YTB. Beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Republik Turki kepada semua pelajar dari seluruh penjuru dunia tanpa terkecuali. Jadi kalau kamu orang asli Turki ya gak bisa daftar ya. Programnya gak hanya buat S1 doang tapi juga ada S2 dan S3.
Keuntungannya beasiswa ini apa aja sih? Kalau buatku sih lebih dari cukup.
Pertama, seleksinya enggak terlalu ribet. Seperti aku yang enggak kursus Bahasa Inggris jadi maklum dong, kalau Englishku masih cem anak Jaksel hahaha.. Pun gak punya sertifikat TOEFL.
Kedua, seleksinya hanya dua tahapan. Berkas dan Interview. Udah itu saja. Simple banget, gak tuh?
Ketiga, semua biaya gratis tis tis tiiiisss. Mulai dari pendaftaran, pengurusan visa bahkan sampai tiket pergi dan pulang setelah lulus nanti.
Keempat, kursus bahasa Turki dan kuliah 4 Tahun itu semua sudah dibiayai. Juga dapat uang saku tiap bulannya dan asrama yang disediakan juga gratis dan tentunya tidak jauh dari kampus. Asuransi kesehatan, bagian ini penting nih gais. Karena buat kuliah di negeri nun jauh di sana, jiwa dan raga harus sehat dong.
Kelima, bisa jalan-jalan dan mengenal dunia yang lebih luas lagi. Melatih kemandirian dan jaringan yang semakin luas, tentu saja.
Keenam, mengutip dari Imam A'Sy Syafi'i
Merantaulah
Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup asing di negeri orang.
Merantaulah
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan, jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.
Ketujuh dan seterusnya, hmm.. Akan kutulis di lain waktu. Sampai di sini, ijinkan aku sedikit menyusut ujung mata yang mulai menggenang.
Nah, untuk daftar beasiswa YTB program S1 ini yang diperlukan sebagai berikut:
1. Buat akun di turkiyeburslari.gov.tr
2. KTP/Paspor
3. Ijazah SMA atau SKL
4. Transkrip nilai raport
5. Sertifikat bahasa kalau ada, nggak wajib.
6. Usia saat daftar maksimal 21 Tahun
7. Sertifikat/Piagam kalau ada.
8. Menulis LoI atau esai yang ada di aplikaso.
9. Surat rekomendasi maksimal 3
10. Hmm apa lagi ya? Doa mama, papa, teman, sahabat, siapapun itu dan niat yang baik dari diri sendiri!Waktu mengisi berkas, usahakan transkrip nilai, surat keterangan lulus dan surat rekomendasi berbahasa Inggris ya. Beberapa teman yang lolos malah langsung memakai penerjemah tersumpah. Kalau aku sih buat daftar enggak.
Oiya, biasanya mulai dibuka setiap tahunnya itu sekitar Februari sih. Tapi, buat tahunku ini periode pendaftarannya 16 April s.d 14 Mei 2018. Jadi ada waktu sebulan lebih kurang untuk mendaftar.
Untuk membuat akun di website, harus menggunakan email yang aktif ya. Kemudian baru deh isi semua form pendaftaran yang tersedia. Kalau aku waktu itu belum punya KTP jadi menyantumkan Paspor.
Um, terus untuk mengisi Letter of Intent atau esai. Di sini ada tiga pertanyaan yang harus dijawab dan dijelaskan dengan tepat dan tidak bertele, meski disediakan (tahun ini) maksimal 3000 karakter untuk masing-masing pertanyaan.
Transkrip nilai, karena aku waktu daftar belum terima rapor semester 6, jadinya hanya mencantumkan nilai semester 1 sampai 5 doang. Jadi gak nyantumin ijazah, lah wong rapor aja belum nerima hehe..
Penghargaan, serifikat dan project tidak perlu diterjemahkan, cukup dijelaskan deskripsinya dalam bahasa Inggris saja. Waktu itu aku menyantumkan sekitar 70 lebih deh, kalau gak salah. Itu sudah termasuk sertifikat lomba, piagam penghargaan, sertifikat kegiatan, buku-buku yang aku tulis dan juga film-film yang aku buat.
Terus nanti juga ada pilihan universitas. Pilihannya banyak lho, 12. Banyak saran dari awardee tahun sebelumnya, sebaiknya pilih setengah di kota besar dan setengahnya di kota kecil. Kalau aku justru enggak milih banyak sampai 12 dan semuanya malah di kota besar hehe. Aku hanya pilih di Izmir, Istanbul, Ankara dan Konya. Daaan, alhamdulillah dapat di Ankara, Ibukota Turki.
Kalau masih bingung dan mau nanya, boleh banget di kolom komentar. Tunggu kisah selanjutnya ya! 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
SHERA THE EXPLORER
Short StoryIni tentang Shera, mimpi-mimpi, dan cerita. #1 Turki, 8/10/18 #1 Shera, 4/10/18 #16 Lifestory, 1/10/18 #34 Dreams, 7/10/18