Quatre

29 10 0
                                    

Bukan lagi dikamar, melainkan diruang tamu kini kusibukkan diriku. Bukan apa-apa, hanya saja aku bosan dengan kamarku.

Malam ini, aku kembali melukis diriku dengan cat air. Sekedar menyibukkan diriku saja.

Cklek

Pintu rumah terbuka dan nampaklah sosok pria yang tak asing lagi.

Rambut poninya berantakan tak karuan, bajunya juga sudah tak tertata rapih, wajahnyapun mengalami sedikit perubahan. Ada luka disana. Tas sekolahnya ia gendong pada bahu kanannya.

Seperti biasa, ia pulang disaat burung hantu muncul. Dan aroma minuman keras dapat kucium saat ia berlalu didepanku. Siapa lagi jika bukan Min Yoongi.

Seorang berandalan sekolah yang tak pernah tobat. Aku tau itu.

Sebelum ia masuk kekamarnya, seseorang berdiri dipintu kamarnya dan menghalanginya untuk masuk. Siapa lagi yang berani melakukan itu kecuali Kim Taehyung? Yang selalu menginginkan yang terbaik untuk orang-orang.

Kini aku menjadi saksi diantara kedua orang itu. Sebenarnya aku tak ingin melihat apa yang akan dilakukan kak tae lagi kepada kak suga. Namun, rasa penasaranku untuk melihat mereka tiba-tiba muncul begitu saja.

Kak suga diam menunggu apa yang akan kak tae katakan. "Kemana lagi kau pergi huh?"

Kak suga diam tanpa menjawab apa yang kak tae tanyakan. Terlihat dimata kak tae jika kesabarannya telah habis.

Brak

"Jika telingamu masih berfungsi jawab aku!!" Kak tae memukul keras pintu kamar kak suga untuk melampiaskan kesabarannya yang telah habis.

"Ini bukan urusanmu"

"Huh.. Jangan sampai aku mendapat laporan dari sekolah lagi, jika kau kembali bertengkar"

"Sudah kukatakan bukan? Ini bukan urusanmu. Pergilah!" kak suga menerobos masuk kekamarnya, pundak mereka saling menabrak satu sama lain. Kak suga mendorong kak tae untuk menjauh dari kamarnya.

Brak

Pintu kamar kak suga tertutup rapat. Dan dapat kulihat jika kak tae merasa sedih dan marah. Matanya yang mulai berair kini berpaling menatapku yang sedari tadi menjadi saksi.

"Sudah larut malam. Tidurlah! Tidak baik jika tidur terlalu malam. Siapkan dirimu untuk esok hari" kak tae tersenyum dan setelahnya ia pergi kekamarnya.

Dialah orang yang menginspirasiku. Dialah orang tangguh yang pernah kutemui. Dialah orang yang kuat.

Aku ingin menjadi sepertinya. Menjadi sosok yang disenangi banyak orang. Tersenyum walau ada kesulitan dibalik itu.

Hari ini, adalah hari yang bermakna bagiku. Ketegaran dan kekuatan seseorang dimiliki dari orang itu sendiri.

🍂🍂🍂

Kak tae nampak tak seperti biasanya. Kak tae yang cerewet kini tak terlihat. Ia hanya makan tanpa ekspresi.

Sampai seterusnya hingga kami sudah sampai di sekolah. Hugh.. Kak tae masih tak ingin membuka mulutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dont tell meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang