PIDATO RM

527 28 9
                                    

BTS kembali mengharumkan nama Korea ke kancah internasional. BTS baru saja sukses berpidato di Sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Sidang bertajuk "Generation Unlimited" ini digelar pada Senin (24/9) waktu New York, Amerika Serikat atau Selasa (25/9) waktu Indonesia.

Dengan bahasa inggris yang penuh, RM sebagai perwakilan BTS menyampaikan pidatonya mengenai kampanye untuk mecintai dan menghargai diri sendiri. RM juga mendorong anak muda untuk berani berbicara.

Terjemahan bebas dari pidato RM BTS dibawah ini;

"Terima kasih Bapak Sekjen PBB, Direktur Eksekutif UNICEF, dan segenap tamu yang hadir dari seluruh dunia.

Nama saya Kim Namjoon, atau juga dikenal dengan RM, saya adalah pemimpin dari grup BTS. Menjadi sebuah kehormatan bagi saya untuk diundang dalam salah satu acara penting untuk generasi muda masa kini.

Pada November lalu, BTS merilis kampanye bersama UNICEF bernama "Love Myself" yang membentuk kepercayaan kami bahwa cinta sejati dapat dimulai setelah mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Kami bekerjasama dengan UNICEF untuk menghentikan kekerasan, melindungi anak-anak dan juga muda-mudi diseluruh dunia dari kekerasan. Dan penggemar kami berperan penting dalam kampanye yang satu ini dengan aksi dan antusias mereka. Kami memiliki penggemar terbaik di dunia.

Dan saya akan mulai untuk membicarakan tentang diri saya sendiri. Saya lahir di Ilsan, sebuah kota dekat Seoul, Korea Selatan. Tempat tersebut sangatlah indah dengan danau, bukit dan juga festival bunga. Saya memiliki masa kecil yang bahagia di sana, saya hanyalah anak laki-laki biasa.

Saya biasa memandang langit malam dan bertanya-tanya, saya dulunya memimpikan mimpi seorang anak laki-laki. Saya biasa membayangkan bahwa diri saya merupakan seorang pahlawan super yang mampu menyelamatkan dunia. Dan dalam salah satu pembuka dari album kami, terdapat satu lirik yang mengatakan "Hati saya berhenti saat saya berumur 9 atau 10".

Memandang kebelakang, saya berpikir bahwa saat itu merupakan waktu saat saya mulai memikirkan pandangan orang lain mengenai diri saya, dan saya mulai memandang diri saya melalui mata mereka. Saya berhenti memandang langit malam, dan juga bintang. Saya berhenti bermimpi, dan sebagai gantinya, saya membentuk diri saya atas permintaan orang lain. Lalu, saya mulai berhenti berbicara dan mulai mendengarkan suara orang lain.

Tidak ada yang memanggil nama ini, termasuk diri saya sendiri.

Hati saya berhenti berdetak dan mata saya tertutup.

Lalu, dengan ini, saya, kita, kehilangan nama kita.

Kita berubah menjadi hantu.

Namun saya punya satu tempat perlindungan, dan itu adalah musik.

Terdapat suara kecil di dalam kepala saya yang mengatakan, "Bangunlah, dan dengarkan dirimu sendiri,". Namun membutuhkan waktu lama untuk mendengar musik memanggil nama saya.

Meskipun setelah keputusan saya bergabung dengan BTS, terdapat banyak rintangan. Beberapa orang mungkin tidak percaya, tapi banyak yang berpikir bahwa kami tidak memiliki harapan. Dan terkadang, saya hanya ingin berhenti. Tapi saya pikir, saya beruntung karena tidak menyerah begitu saja. Dan saya yakin bahwa saya, kami, akan tetap tersandung dan terjatuh.

BTS telah menjadi artis yang mampu tampil di stadium besar dan menjual jutaan album saat ini, namun saya tetaplah laki-laki berus.ia 24 tahun biasa. Jika ada pencapaian yang bisa saya dapatkan, itu hanya mungkin terjadi karena saya memiliki member BTS di samping saya, dan karena cinta serta dukungan ARMY dari seluruh dunia.

BURN THE STAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang