15

20 2 0
                                    

‌Satu malam dua malam
Semakin gelap semakin dalam
Satu nafas dua nafas
Perih, sesak, besar sulit terkoyak

Suara suara, mati
Seperti mawar layu tanpa henti
Menunggu hujan datang lagi

Bukan kamu, tapi aku
Hitamku, bukan hitammu

Kain putih lusuh mengharapkan goresan tinta
Agar sempurna, awalnya, agar berbenda, berguna

Namun tinta hitam tumpah ke atasnya
Hapus segala terang dalam ketidakkesempurnaannya

Biar hujan yang bilang
Kepadanya yang menantikan pengampunan

Karena sampai detik ini
Aku masih tenggelam dalam sepi

—A. a.

kepingan rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang