#1

50 8 0
                                    

Aku: Lama tak bertemu, bagaimana kabar mu?

Kau: Seperti yang kau lihat. Aku baik.

Aku: Syukurlah kalau begitu. Jadi, ada apa mengajak ku bertemu?

Kau: Aku merindukan mu.

Aku: Lelucon apa lagi yang sekarang kau buat?

Kau: Aku serius. Aku sungguh merindukan mu.

Aku: Apa alasan mu merindukan ku?

Kau: Karna ternyata, kau sangat berharga untuk ku.

Aku: Alasan klasik mu tidak pernah berubah dari dulu.

Kau: . . .

Aku: Hei, ayolah. Aku sudah lama mengenal mu. Kau begini, karna ada maksud dan tujuan tertentu kan?

Kau: Aku cemburu dengan pacar ku.

Aku: Lalu, aku harus apa?

Kau: Bantu aku. Aku ingin dia cemburu, karna aku telah pergi berdua dengan mu.

Aku: Maaf, aku tidak bisa.

Kau: Kenapa?

Aku: Aku tidak pernah berpikir menjadi penggoda. Dan aku, tidak pernah mau bersanding kembali dengan pendusta. Sekalipun itu hanya sandiwara. Kau tau? Balas dendam tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik atau pun berharga. Jadi, jika dia ketauan berselingkuh di belakang mu. Mungkin, itu karma mu. Untuk urusan si penggoda itu. Mungkin, dia belum mendapatkan karmanya.

.
.
.

"Penggoda dan Pendusta. Suatu nama yang dapat melekat sempurna pada seseorang yang sering kita sebut dengan Pengkhianat."

FEELSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang