Aku: Sejak kau mengenal dia, kau tak lagi sama.
Kau: Maksud mu?
Aku: Sejak ada dirinya, semua waktu mu hanya untuknya.
Kau: Lalu, mau mu bagaimana? Kau tau kan kalau dia itu sahabat ku.
Aku: Tapi, ini berbeda! Kau mulai berpaling dari cinta ini!
Kau: Aku tidak pernah berpaling!
Aku: Aku lelah jika harus seperti ini. Aku rasa, aku sudah tak berguna untuk mu.
Kau: Lalu, apa mau mu?
Aku: Kita akhiri hubungan ini.
Kau: Tidak akan!
Aku: Kenapa?!
Kau: Aku bilang tidak, ya tidak!
Aku: Harusnya kau mengerti aku! Bagaimana sakitnya dikhianati seperti ini! Apa kau tidak pernah bisa membayangkan betapa sakitnya aku?!
Kau: . . .
Aku: Lalu, sekarang aku harus bagaimana? Aku ingin menyudahi semua ini. Aku ingin pergi. Tapi, aku selalu tak bisa.
Kau: Kenapa?
Aku: Karena, hati ku masih milik mu.
.
.
."Dirimu tetap indah hingga selamanya. Walaupun akhirnya, kau genggam cinta lainnya. Ragaku mungkin sudah berjalan, namun hatiku masih diam dan tertinggal."
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELS
RomanceTentang rasa, luka, cinta, bahagia, dan kehilangan yang bisa dirasakan oleh semua orang.