Selamat membaca!
•
•
Dev Valentino - si Cassanova yang sudah tidak diragukan lagi ketampanannya.Setelah lulus kuliah, dia bekerja sebagai direktur di "Mahendra's Group".
Dia dijodohkan dengan anak dari bossnya sendiri yaitu Anita. Sebenarnya itu bukan keinginan Dev, tetapi keinginan ayah Anita, yaitu Putra Mahendra yang tidak lain adalah bossnya sendiri, jika ia menolak tawaran itu, maka ia akan dipecat dari jabatannya sebagai direktur di Mahendra's Group.
"Hoaamm" Suara berat khas bangun tidur itu keluar dari mulut seorang laki-laki yang masih mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya disekitarnya.
Tampan, itulah kata yang pasti keluar dari mulut orang-orang apabila melihatnya dalam keadaan seperti itu. Bagaimana tidak? Dengan rambut berantakan yang malah menambah kesan cool dalam dirinya itu ditambah lagi dengan alis yang tebal, mata yang tajam tapi meneduhkan, bibir yang tebal tapi terkesan sexy, tinggi, berkulit putih bersih, dan tubuh yang tegap nan sixpack yang membuatnya terkesan berwibawa itu mana mungkin tidak dilirik orang-orang disekitarnya?.
Cowok itu dengan mantab melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang jaraknya tidak jauh dari ranjang tempatnya merebahkan diri. Cowok itu lalu melakukan ritual mandinya.
Setelah selesai, cowok itu keluar dengan handuk putih dipingganggnya dan handuk kecil yang dipakai untuk mengeringkan rambutnya. Setelah dirasa kering, cowok itu berganti baju di sebuah ruangan.
"06.45" Gumam cowok itu setelah melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Dengan jas khas kantor yang membaluti badannya, dia keluar dari apartemen menggunakan mobil hitam nan mewah lalu pergi ke suatu tempat.
Mahendra's Groups, itulah tulisan yang terpampang jelas di sebuah papan besar berwarna putih. Cowok itu melajukan mobilnya melewati papan tadi. Dilihat dari luar saja sudah bisa dikatakan bahwa itu kantor tempat cowok itu bekerja. Dilihat dari luar, Kantor itu memiliki pekarangan yang sangat luas, dengan taman kecil nan cantik di tengah pekarangan itu menambah kesan mewah kantor itu, belum lagi pintu masuk kantor itu sendiri. Gagang pintu yang berwarna emas, kaca transparan, dan 2 anak tangga pasti dilewati para pekerja sebelum menuju pintu masuk itu semakin menambah kesan mewah kantor itu. Gedung kantor itu menjulang tinggi, seolah sudah siap menggapai langit. Gedung ini merupakan gedung paling tinggi jika dibandingkan dengan gedung-gedung disebelahnya.
"Mulai beraktivitas" Gumam cowok itu seraya memantabkan kakinya masuk ke kantor itu setelah memarkirkan mobilnya ditempat parkir.
"Selamat pagi tuan Dev!"
"Seperti biasa, tampan!"
"Hai tuan Dev!"
"Semakin hari semakin tampan saja!"
"Selamat pagi tuan!"
Berbagai kata sapaan didengar Dev setelah ia masuk ke kantor. Cowok itu hanya tersenyum sebagai jawaban kepada semua orang yang menyapanya pagi itu lalu memasuki ruangannya, bukan! Bukan karena sifat dingin Dev! Tetapi mungkin karena mood Dev yang buruk pagi itu.
Dev bukan termasuk orang yang dingin!, Bukan juga termasuk orang yang akan langsung memarahi karyawan yang melakukan kesalahan dalam bekerja. Dev adalah orang yang sangat ramah, bahkan dia juga memiliki sifat humor, maka jangan heran jika Dev dikagumi oleh begitu banyak kaum hawa.
•
•
•
TBC.💮💮💮💮💮💮
Haii Readers!
Maafkeun jika begitu banyak typo beterbangan di sini!
Karya pertama setelah belajar!, Jadi maafkeun jika tidak nyambung ok! 😂Tinggalkan jejak!
Oke see you next part!Salam sayang!
Salsabilla❤
@iamsalsabillaa
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIRA
Teen Fiction"Jika penampilanku tidak lagi seperti dulu apa kamu masih mau menerimaku?, itu akan merepotkan mu bukan?." ~Fira "Apa kamu tidak percaya kepada hubungan kita?, Aku akan melindungimu ,menjagamu ,menuntunmu , Kita akan saling melengkapi satu sama lain...