Pagi yang sejuk dengan selalu berfikir positif, badan dan otak yang sangat segar, Panggil saja Pak Sobari, ia sedang joging disekitar komplek rumah nya, sekitar 5 langkah lagi ia akan menuju pohon bacang yg tiap Minggunya pasti ada saja buah bacang yg jatuh dari pohonnya, Ternyata memang benar ada 1 buah bacang yang ia lihat jatuh tepat dibawah pohon bacang tersebut, pak Sobari sangat suka dengan buah bacang itu dan ia ingin memilikinya, tetapi sudah diambil orang gila duluan Karna posisi nya sangat dekat dengan bacang tersebut , Pak Sobari pun merayu orang gila tersebut dengan senyuman, "Bu saya sangat suka dengan buah bacang yang anda punya, apakah saya boleh meminta buah itu agar jadi milik saya??" Jawab orang gila tersebut dengan logat kejiwaannya, "Gak boleh ini punya saya!" akhirnya pak Sobari pun mengalah tetapi ia tetap menginginkan buah bacang tersebut dengan cara lain yaitu membayar buah bacang itu dengan uang seribu rupiah, "Bu kan kalo saya pinta ibu tidak memberikan nya, bolehkah saya membeli buah bacang itu dengan uang Seribu rupiah??" Tetapi tetap tidak mau mengalah orang gila itu , "Gak mau! Karna ini santapan pagiku, Kau enak santapan pagi kau disediakan dengan pembantu kau, sedangkan aku harus seperti ini agar aku tetap hidup." dan akhirnya Pak Sobari mengalah dan pergi meninggalkan orang gila tersebut sambil memikirkan ocehan dari orang gila itu .
malam pun datang dengan kecerahan bulan dan bintang yang sangat indah, Pak Sobari sedang asik minum kopi sambil merokok dipos seorang diri, dan tidak disangka orang gila itu pun datang kembali menghampiri bapak tersebut , Pak Sobari pun terkejut dan bertanya kepada orang gila itu "Ibu kenapa datang lagi kesini?? Pergi sana! Saya kesal dengan anda!" ternyata orang gila itu ingin meminta Sebatang rokok yang dimiliki Pak Sobari, "Saya ingin meminta Sebatang roko yang bapa punya, Pak Sobari pun menjawab dengan kekesalannya, "Tidak akan saya kasih walaupun puntungan roko bekas saya hisap!! Kenapa tadi giliran saya minta buah Bacang td pagi tidak dikasih?? Dan sekarang ibu malah meminta roko dengan saya!" Orang gila pun menjawab dengan polosnya "kan bacang sama roko enakan bacang" , bapa itu pun berfikir, dalam hati si bapa "ternyata iya juga ya, padahal dya orang gila tapi dya cerdas" , dan akhirnya pak Sobari menegaskan kepada orang gila tersebut "Pokonya saya tidak ingin memberikan roko saya kepada ibu! Pergi sana! Mau dikata apa saya kalau dilihat orang sekitar saya berbincang-bincang dengan anda! Turun Drajat saya nanti Dimata orang banyak! Pergi dasar Orang Gila!!" bapa itu pun tidak memberikan roko kepada orang gila tersebut, tetapi ia memberikan uang seribu yg dimana pada zaman dulu uang seribu bisa beli rokok dapat 2 batang rokok dji samsu, "Nih saya kasih uang seribu untuk beli rokok diwarung sana, pergi! cepat pergi dari sini! Jangan balik lagi!" orang gila itu pun pergi membeli rokok diwarung dekat pos tersebut, ia membeli 1 batang saja Karna yg ia pinta hanya 1 batang, dibakarlah roko tersebut dan dihisap sambil berjalan ke arah pos menemui Pak Sobari untuk mengembalikan kembalian uang yg dikasih tadi seribu rupiah dan dibalikan lima ratus rupiah Karna harga roko 1 batang nya hanya lima ratus rupiah sedangkan uang yang dikasih bapa tadi seribu rupiah dan masih ada kembalian lima ratus rupiah itu dikembalikan ke Pak Sobari tersebut, Pak Sobari bertanya "kenapa kamu kembalikan itu uang yg saya kasih?!" Orang gila pun menjawab dengan cerdas "Yang saya pinta ke bapak hanya 1 batang saja dan yang saya belipun 1 batang , sisa nya itu adalah uang pnya bapak hak milik bapak" Pak Sobari kagum dengan prilaku orang gila itu sehingga mata bapa tersebut berkaca-kaca , setelah itu orang gila pun pergi meninggalkan bapa tersebut dan berterimakasih "terimakasih pak" dan sejak saat itu Pak Sobari berfikir keras dengan apa yg dimaksud orang gila itu, dan ternyata setelah difikirkan, orang gila itu hanya kejiwaannya saja yang terganggu, tetapi tidak dengan kecerdasannya dan tidak Gila Hormat bahkan sangat amanah.
Pagi pun datang kembali menunjukan kesejukannya, orang gila itu menghampiri rumah mewah dan duduk didepan rumah tersebut, muncul lah keluar dari rumah itu seorang ibu yg bernama ibu Zakiyah yg dikenal tetangganya ia seorang janda yang sangat kaya raya tetapi sombong dan omongan nya yang tinggi hingga selalu menyakiti hati tetangga sekitarnya, ibu itu ingin mengusir orang gila tersebut tetapi tidak berani Karena takut orang gila itu galak, kebetulan Pak Sobari yang ingin berangkat kerja berjalan melewati rumah Ibu Zakiyah sambil menatap orang gila itu lagi yang sedang duduk didepan rumah Ibu Zakiyah, Ibu Zakiyah yang terkenal sombong itu memanggil Pak Sobari untuk mengusir orang gila itu pergi dari rumah nya , "Pak Sobari mau kemana?" Pak Sobari menjawab dengan seolah-olah tidak menghiraukan bahwa ada orang gila yg kemarin berinteraksi dengannya "Eh Bu Zakiyah, Biasa nih Bu berangkat kekantor" ibu Zakiyah pun langsung meminta tolong kepada pak Sobari untuk mengusir orang gila tersebut, "Ohh mau kerja, Bisa minta tolong sebentar tidak pak untuk mengusir orang gila yang didepan rumah saya ini?? Saya takut dan saya sangat jijik dengan ia yang sangat kusam,bau dan kotornya pakaian yang dipakainya, Kalau dilihat teman-teman arisan saya nanti saya jadi malu" Pak Sobari pun menjawab dengan apa yang sudah disadari dengan ocehan-ocehan yang dilontarkan dari mulut orang gila tersebut, "saya saja belajar dengan prilaku orang gila itu, gimana saya berani mau ngusir itu orang gila" Ibu Zakiyah pun heran "loh maksudnya apa pak??" Diceritakan lah kejadian Pak Sobari dengan Orang gila tersebut yang terjadi tadi pagi dan malam itu agar ibu itu sadar akan perbuatannya yg akan mengusir orang gila itu , akhirnya ibu Zakiyah pun sadar dan ia mengerti apa arti GILA HORMAT dan ibu itu pun sadar mulai sekarang dan seterusnya akan bersikap sederhana dan tidak ingin dihormati , dan orang gila itu pun malah dikasih makan yg banyak Hingga kekenyangan dan orang gila itu pun pergi , pak Sobari melanjutkan perjalanan nya kekantor , dan ibu Zakiyah pun masuk kedalam rumah nya dengan hati yang sangat tenang ..
Kesimpulan: tidak perlu kita sombongi apa yg kita punya, Allah yg punya segalanya , apa yg engkau inginkan akan tercapai dengan kau rajin berdo'a dan ta'at ibadah .
Intinya: jangan lihat dari luar nya saja .. tapi pelajarilah prilaku baik dan kecerdasan yg ia punya .
Karna setinggi-tingginya ilmu adalah yg paling tinggi itu ilmu Adab , Karna belajar juga dari Ilmu padi , semakin tinggi semakin merunduk ..Karya: Gayo Aramiko
KAMU SEDANG MEMBACA
Luang Kan Waktu Untuk Belajar Dengan Orang Gila
Cerita PendekBelajar Dari Orang Gila