01 • problem

151 6 0
                                    

  Bagaimana perasaanmu jika dibicarakan yang bukan faktanya? Pastinya kalian marah dan akan mencaci orang yang membicarakanmu tidak-tidak.

Begitulah yang dirasakan oleh Min Jefa yang mendengar dua orang wanita yang sedang mengobrol didalam kamar mandi padahal disalah satu bilik sana terdapat orang yang sedang mereka bicarakan.

Dengan emosi yang terbakar, Jefa membuka pintu kamar mandi itu dengan kencang membuat kedua wanita itu kaget melihat Jefa berada disana.

"Bicara saja terus yang tidak-tidak," Jefa berjalan mendekati keduanya dengan tangan yang melipat didadanya. "kalian selalu membicarakanku dibelakang. Sekarang aku berada disini, ayo ulangi lagi perkataanmu."

Salah satunya tersenyum sinis kearah Jefa, "benarkan kau mengoda Jimin dengan tubuhmu sehingga Namja itu tergoda denganmu, jalang!"

PLAKK

Tangan Jefa melayang kearah pipi mulusnya membuat bagian sana memerah. Jefa tersenyum puas, sebenarnya ia tidak mau mengotori tangannya namun emosinya sudah habis menghadapi kedua wanita itu.

"Kau berani menampar Hyuna!" salah satu temannya tidak terima dengan sikap Jefa yang menampar sahabatnya.

Ehuna pun menjabak rambut sebahu milik Jefa hingga gadis itu meringis kesakitan. Musuhnya itu menarik Jefa keluar dari toilet, membuat banyak pasang mata memperhatikan mereka.

"Sakit bodoh!" Jefa ingin melepaskan tangan Ehuna yang menjabak rambut indahnya, namun Hyuna membantu mencekal pergelangan tangannya.

"Rasakan! Ini akibatmu merebut Jiminku." Tawa Hyuna dengan puas.

Hyuna adalah mantan dari Park Jimin kekasih Jefa yang sekarang. Menurutnya, Jefa menggoda mantan kekasihnya itu dengan tubuh indahnya sehingga Jimin tanpa alasan memutuskannya. Padahal Jefa sama sekali tidak menggoda Namja itu, Jimin saja yang mencintainya dengan tulus.

"Aku s-sama sekali t-tidak menggodanya,"

Rasanya jambakan itu makin menguat membuat kulit kepala Jefa sangat sakit sekali.

Tidak ada salah satu pun yang berani memisahkan pertengkaran mereka seakaan asik menonton layaknya drama korea saja.

"Sekalinya Jalang tetap Jalang!"

"Berapa kali Jimin menidurimu hah?! Bilang padaku!?!" Hyuna mengeraskan suaranya sehingga banyak yang mendengar ucapannya.

SIALL! dirinya dipermalukan didepan umum. Kalau saja tenaganya kuat, Jefa akan membuat wajah mereka hancur tak berupa.

"APA-APAAN INI, LEPASKAN!!"

Suara bariton itu membuat Hyuna dan Ehuna melepaskan Jefa. Gadis berambut sebahu itu langsung mengusap kepalanya yang sangat sakit akibat jambakan Ehuna.

"Kalian ikut saya ke kantor!" perintahnya.

Mereka pun menuruti Dosen tampan itu menuju ke ruangannya. Selama diperjalanan Jefa banyak mendengar umpatan dari teman-temannya yang memaki dirinya.

"Dasar Jalang!"

"Pantas saja banyak yang tergoda karena tubuhnya!"

"Awas saja dia merebut kekasihku! Tak akan aku kasih ampun!"

"Padahal Jefa berpacaran dengan Jimin mengapa sangat mesra dengan Taehyung. Dasar murahan!"

Bisikan demi bisikan Jefa dengar. Namun ia abaikan begitu saja, tidak, ucapan teman-temannya sangat tidak benar. Jefa hanya mencintai jimin, Taehyung hanya sahabat terbaiknya saja.

Tiba diruangan Dosen Kim mereka dipersilahkan masuk kedalam sana. Seokjin-- Dosen Kim, sudah jengah melihat salah satu kelakuan mahasiswinya yang selalu membuat ulah.

Jefa!

Dia sangat ingat mahasiswi itu sering membuat beberapa kesalahan sehingga berhadapan dengannya. Sudah tercatat beberapa kali Jefa melakukan kesalahan.

"Kalian tau apa yang kalian lakukan?"

Ketiga gadis itu hanya terdiam. Suara Seokjin sangat menyeramkan, memang wajahnya tampan tapi sangat garang.

"Bertengakar diarea kampus, apa yang kalian ributkan, seorang Namja?" ketiganya masih terdiam hanya mendengarkan tanpa menjawabnya.

"Apa hidup kalian hanya Namja dan Namja! Pikirkanlah IPK kalian!"

"Dosen Kim, saya ditampar oleh Jefa saat di toilet." adu Hyuna yang membuka suaranya.

Jefa mendelik tajam kearahnya, "kau yang dulu membicaraiku yang tidak-tidak, wajar aku kesal!"

"Memangnya harus pakai kekerasan?" tanya Seokjin kepada ketiga mahasiswinya.

Mereka terdiam.

"Menangnya membicarakan apa?" tanyanya lagi.

"Dia bilang aku seorang penggoda dan Jimin berpacaran denganku karena tubuhku." jelas Jefa.

"Kalau memang benar, mengapa harus marah?" Jefa menatap tajam kearah Seokjin tidak perduli ia seorang dosen dan kedua gadis itu merasa bangga karena Seokjin baru saja ikut menyudutkan Jefa.

"Memang rumor yang beredar seperti itukan, kau menggoda setiap Namja dan dijadikan kekasihmu. Termasuk adiku!"

Perkataan Seokjin sangat menusuk hati Jefa. Tidak, Jefa tidak menggoda siapapun termasuk adik dosennya itu-- Kim Taehyung. Jefa sangat tulus bersahabat dengannya, begitupun dengan Taehyung.

"Sekali penggoda tetap penggoda!" tambah Ehuna.

"Aku tidak menggoda siapapun termasuk Taehyung, aku hanya bersahabat dengannya." Bantah Jefa.

Sudah dirinya sendiri dan disudutkan membuatnya marah. Jefa pun langsung bangkit dari tempatnya dan pergi meninggalkan ruangan Seokjin tanpa memperdulikan Dosen itu meneriaki namanya.

Ketika berjalan keluar, sebuah cekalan tangan menahan langkah Jefa. Membuat gadis itu menghentikan langkahnya seketika.

"Jef, kau kenapa?" tanya Taehyung yang baru beberapa detik berada disana karena ia mendengar dari teman-trmannya kalau Jefa bertengkar.

Jefa melepas tangan Taehyung kasar, membuat Namja senyum kotak itu menjadi bingung. "Jangan dekati aku lagi Tae, aku mohon!" Jefa pun langsung pergi meninggalkan Taehyung dengan banyak tanda tanya besar di benaknya.

Hyuna dan Ehuna baru saja keluar dari ruangan Dosen Kim mendapat tatapan tajam oleh Taehyung. Entah apa yang mereka bicarakan membuat Jefa menjadi marah dengannya juga.

"Kau bicara apa dengan Jefa?"

Suara husky itu membuat kedua langkah gadis itu terhenti.

"Bukan kami yang membuatnya marah padanya. Tetapi Dosen Kim yang bilang," balas Hyuna dan melanjutkan perjalanannya kembali.

Taehyung masuk kedalam ruangan Kakaknya tanpa mengetuk pintu. Membuat Seokjin yang sedang merapihkan berkasnya diatas meja menjadi mengalihkan pandangannya pada sang Adik.

"Kau bicara apa dengan Jefa?" dia tidak perduli tidak berlaku sopan dengan kakaknya sendiri, memang Seokjin suka mencampuri urusannya juga.

"Hah-- apa gadis itu mengadu padamu?"

"Tidak, Jefa hanya memintaku untuk menjauhkannya."

"Baguslah kalo gadis penggoda itu sadar. Aku hanya tidak mau adikku makin tergoda dengannya." jelas Seokjin membuat Taehyung marah apalagi saat kakaknyanitu bilang kalau Jefa gadis penggoda.

"Jefa bukan penggoda! Aku dan dia bersahabat!" ucapnya dengan lantang. Taehyung tidak perduli kalau teman-temannya yang berlalu-lalang didepan ruangan Seokjin mendengar suaranya.

"Semenjak kau bersahabat dengannya. Kau makin suka membantah padaku. Aku tidak menyukai persahabatan kalian."[]

Hi first update buat ff :")
Maaf ya, ceritaku yang lain belum bisa diupdate masih banyak yang harus di revisi lagi.
Terimakasih atas pengertiannya 💜

My Dosen • Kim SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang