02 • release.

100 11 1
                                    

  Jefa keluar dari mobilnya dengan air mata membasahi pipinya. Hanya tangisan yang membuatnya melampiaskan amarahnya akibat ucapan Seokjin yang membuatnya sakit hati.

Ia memilih langsung pulang ke rumahnya dan meninggalkan pelajaran terakhir kuliahnya yang kebetulan diajar oleh Seokjin. Jefa sangat membenci Dosen itu.

Jefa menutup pintu rumahnya dengan kasar. Membuat seorang Namja berkulit pucat yang sedang memainkan handphonenya kaget karena detuman pintu itu.

"Yak! Bisakah kau menutup pintunya dengan benar!" omel Min Yoongi kakak dari Min Jefa.

Namun adiknya itu hanya diam sambil menaiki tangga mengabaikan ucapannya. Yoongi melirik kearah alroji yang melingkar di tangannya.

"Min Jefa, bukankan kuliahmu belum selesai. Mengapa sudah pulang?!" tidak ada jawaban dari gadis itu melainkan hanya dentuman pintu tertutup dari kamar Jefa.

Apa adiknya memiliki masalah? Jefa sangat jarang sekali membawa masalahnya ke rumah. Namun sekarang gadis itu menangis dan mengabaikan ucapannya.

Sebuah panggilan masuk baru saja tertera pada layar handphonenya. Yoongi pun segera mengangkat telepon itu.

"Halo.."

"Halo kak Yoongi-- apa Jefa sudah pulang?"

"Iya, dia pulang dengan keadaan menangis. Apa yang terjadi?" tanya Yoongi dengan penasaran karena Taehyung adalah orang yang bisa diandalkan dari pada Park Jimin.

"Jefa bertengar dengan mantan park Jimin. Aku mencarinya dan dia pul---"

"Kim Taehyung! Jangan menelpon disaat pelajaranku berlangsung!"

"Yasudah kak Yoongi, Jefa sudah pulang jadi aku tidak khawatir."

"Yasudah."

Taehyung pun langsung mematikan sambungan teleponnya. Yoongi pun langsung menaruh benda pipih itu diatas meja dan melirik kearah kamar Jefa.

•••

Selama makan malam berlangsung, Seokjin maupun Taehyung masih saling terdiam membuat kedua orang tuanya binggung mengapa mereka saling memberikan tatapan tajam.

Mama Kim mengundang Seokjin untuk makan bersama dengannya karena sudah lama sekali Seokjin jarang mengunjungi rumahnya semenjak berpisah dan memilih tinggal dirumahnya sendiri bersama sang anak.

"Oma.. Jinnie mau ayam.." gadis berusia lima tahun itu meminta sang Oma mengambilkan potongan ayam untuknya karena tangan mungilnya tidak sampai untuk meraih makanan itu.

Sang Oma tersenyum manis dan menaruh potongan paha pada piring Jinnie. Ia sangat merindukan cucu kesayangannya itu. Mama Kim meminta cucunya untuk menginap namun Seokjin melarangnya lantaran Jinnie takut merepotkan.

"Makacih Omaa.." Mama Kim hanya tersenyum saja.

Taehyung meletakkan sendok dan garpunya diatas piring, ia sudah menyelesaikan makan malamnya. Ia meminum airnya lalu bangkit dari tempat duduknya.

"Kau mau kemana Taehyung?" tanya Papa Kim.

"Aku sudah selesai pah," balasnya.

"Ada yang ingin papa bicarakan antara kau dan Seokjin, Tunggu di sofa."

Taehyung mengangguk pasrah dan melangkahkan kakinya menuju ke ruang tamu. Taehyung malas bertemu dengan sang kakak, apalagi Seokjin ikut campur masalah persahabataannya dan Taehyung tidak suka itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Dosen • Kim SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang