Baru jam enam lewat lima menit Mentari sudah sampai disekolahnya SMA Garuda karena bareng Papahnya yang selalu berangkat pagi banget. Jarak dari rumah ke sekolah barunya lumayan dekat cuma menghabiskan waktu 10 menit sampai. Bahkan sekolah pun masih sangat sepi baru ada Satpam yang sedang sarapan. Ada dua bungkus roti dan secangkir kopi di pos satpam.
"Pagi paakk" sapa Mentari ke Pak Satpam yang sedang memakan rotinya.
"Pagi neng, sarapan neng?" Tawar Pak Satpam.
"Iya pak makasih, tadi udah di rumah" tolak Mentari secara halus sambil tersenyum manis ke Pak Satpam.
Lalu Mentari langsung masuk ke dalam sekolah. Dan menuju ke mading, untuk mencari tau dia berada di kelas mana. Mentari dan teman - teman seangkatannya sangat beruntung karena sudah tidak di adakan MOS lagi.
Di kelas X IPA 2 nama dia tertera "Mentari Key Berlian".Saat ingin berjalan menuju kelasnya tanpa sengaja Mentari malah menabrak seseorang.
BRUK
"Aww" kepalanya terbentur dengan dada bidang seorang cowok badannya tegap dan lebih tinggi darinya. Sangat keras sampai Mentari meringis merasakan sakit di kepalanya.
"Aduh maaf gak sengaja" Mentari mengusap usap keningnya sambil mendongak melihat siapa yang dia tabrak barusan.
Matanya bertemu dengan mata hazel cowok tersebut, cukup lama mereka saling menatap. Sampai akhirnya
"Lo kalo jalan liat liat dong, ga punya mata lo" ucap Cowok tersebut dengan dingin.
"Saya kan udah minta maaf ka, lagian juga kening saya nih yang sakit. Kaka mah ga kenapa napa kan?" Mentari terus mengusapin keningnya yang terasa nyut nyutan.
"Hati gua yang sakit" ucap cowok tersebut sepelan mungkin seperti berbisik. Sampai mentari pun tidak mendengarnya.
"Ha apaan ka? Lu ngomong apa tadi?"
"Kagak. Udah sono lu jauh jauh dari gua" Cowok tersebut berjalan meninggalkan Mentari.
Setelah udah lumayan jauh dari Mentari cowok tersebut berhenti lalu menengok kebelakang untuk melihat Mentari.
"Dia kembali" Ujar Cowok tersebut sambil tersenyum.
"Dasar cowok aneh" Gerutu Mentari sambil melanjutkan jalannya menuju kelas.
Sudah banyak siswa dan siswi yang berlalu lalang di sepanjang koridor.
Mentari duduk di barisan pojok urutan kedua. Baru buka tas tiba tiba ada yang teriakin nama dia.
"Mentariiiiiiii ternyata kita sekelas, gilaa gua seneng banget" Teriak Cewek tersebut dengan suara cemprengnya dan langsung duduk di samping mentari.
"Berisik bego, suara lu udah kaya toa" Mentari menoyor kepala cewek tersebut.
"Iya iya sorry, abisnya gua seneng banget kita bisa sekelas hehe" ucap Maya sambil terkekeh.
Maya adalah sahabat mentari sejak smp. Nama lengkapnya adalah Maya Agustina putri.
_ _ _
Kelas Bulan.
Bel masuk sudah berdering sejak 5menit yang lalu. Semua murid masuk ke kelas masing - masing.
"Woyy broo" Sapa Bulan ke teman - temannya yang sedang asik bercanda.
"Weyy Bulan, kesambet apaan lu baru dateng udah senyam senyum sendiri" Tegur Gilang yang duduk di belakang paling pojok.
"Gila dia mah" Sahut Randy yang duduk didepan Gilang.
"Lagi bahagia itu dia" kata Ken yang duduk disamping Randy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari Dan Bulan
Teen Fiction( sebelum baca jangan lupa follow ya 😉) Bulan selalu menjadi penerang ketika kegelapan dateng menghampiri Mentari. Dan Mentari selalu bisa membuat Bulan bahagia. -Bulan dan Mentari.