Cklek...
Grep...
"Sayang..."
"Hyung?"
"...aku merindukanmu."
Kalau sebelumnya Jeno dan Jaemin yang menanyakan jenis persahabatan apa yang ia dan Mark jalani, kini Haechan sendiri yang bertanya kepada dirinya sendiri.
Ya, jenis persahabatan seperti apa yang mereka jalani selama ini?
Tidak mungkin untuk ukuran seseorang yang merindukan sahabatnya tersebut memeluknya dengan sangat erat serta memanggilnya dengan panggilan sayang, kan?
.
.
.Up To 28
Lee Donghyuck a.k.a Haechan
Mark Lee
Lee Jeno.
.
.
"Hyung..." panggilan Haechan membuat Mark ㅡseseorang yang sedang menggandeng tangannya itu berhenti, lalu menoleh dan mendapati Haechan menundukkan kepalanya."Apa kau baik-baik aja?" tanya Mark, sambil melepaskan pegangannya pada tangan Haechan.
Sebenarnya Haechan ingin sekali menggelengkan kepalanya, dan berkata bahwa dirinya jauh dari kata baik-baik saja.
"Haechanie?"
"Maafkan aku, hyung..."
Mark mengernyitkan dahinya bingung, lalu menghampiri Haechan. "it's okay, baby."
Merasakan tangan Mark mengusak pelan rambutnya membuat Haechan mengangkat kepalanya. Lalu tersenyum.
"Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan kepada hyung."
Seolah paham, Mark hanya menganggukkan kepalanya. Lalu kembali menggandeng tangan Haechan, mengajaknya masuk ke arah ruang tengah.
Namun, tanpa disangka Haechan sungguh terkejut mendapati ruang tengah tersebut sangat berantakan. Layaknya kapal pecah, sampah berserakan dan benarkah ini apartment seorang Mark Lee? Setaunya, sahabatnya itu bukan tipikal orang yang jorok seperti ini. Apakah semuanya berubah setelah Mark tumbuh dewasa?
Sangat tidak mungkin, kan?
Atau berubah setelah dirinya tinggalkan?
"Haechan apa yang kau lakukan?" Mark terkejut mendapati Haechan yang malah membereskan sampah snack yang berserakan di ruang tengahnya tersebut. Dirinya sedikit menyesal karna belum sempat merapikan apartmentnya sepeninggalkan Haechan. Maklum terlalu larut dalam kesedihan. Sedikit dramatisir. Ew.
"Sejak kapan hyung jadi jorok seperti ini? Kau benar-benar tidak menyukai kebersihan lagi, eoh?" Haechan malah mengomel kepada Mark, dan masih melanjutkan memunguti satu persatu bekas bungkus snack yang entah kenapa ada dimana-mana ㅡhampir memenuhi ruangan. Belum lagi ada beberapa pakaian kotor yang tergeletak sembarangan.
"Nanti akan aku bereskan, kau duduklah." Mark mengikuti arah Haechan yang berkeliling membersihkan ruang tengahnya itu dari sekumpulan sampah-sampah, layaknya seorang petugas kebersihan yang sedang beroperasi.
Haechan benar-benar membuat ruang tengah Mark yang kacau berantakan menjadi sedikit lebih baik, tepatnya lebih layak di katakan sebuah ruangan.
"Duduklah," Mark menarik Haechan untuk duduk di salah satu sofa, bersebelahan dengannya setelah merasakan Haechan sudah merapikan tampilan ruang tengahnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
UP TO 28 (MarkHyuck Ver.) ㅡCompleted
FantasiYang Haechan ingat, dirinya masih berumur 15 tahun dan masih bermain petak umpet dengan Mark, tetangga sekaligus sahabat menyebalkannya tersebut. Namun, kenapa setelah dirinya keluar dari persembunyiannya berubah 180 derajat? Dan apa kata mamanya, d...