Ego

9 0 0
                                    

Author kembali... 😆



***
Seorang laki-laki duduk sambil membaca buku yang dipenuhi angka-angka yang banyak di sebuah taman yang berada di belakang rumah. Rumah itu terlihat sangat megah dengan desain klasiknya. Siapa pun yang melihatnya akan merasa terkagum-kagum. Halaman belakang yang luas dengan banyak bunga tertata rapih menambah kesan indah bagi mata yang melihat. Terlihat seorang laki-laki dewasa datang dari rumah itu dengan memakai setelan jas yang mahal dan terlihat sangat gagah. Laki-laki dewasa itu berjalan tergesa-gesa menuju laki-laki yang terlihat lebih muda dengan raut wajah yang sedang menahan emosi.
"Ayah sudah bilang padamu, kau harus mengunjungi pertemuan para pebisnis kemarin malam. Tapi kenapa kau mengabaikan perintah ayah?" Ucapnya dengan raut wajah yang marah.

Sedangkan laki-laki yang lebih muda itu hanya menanggapi dengan sikap santai dan tidak mempedulikan sang ayah.

"Ayah becanda? Kenapa aku harus repot-repot datang ke pertemuan itu? Sedang aku tidak tertarik sama sekali dengan jalan yanh sudah ayah ambil?" Jawabnya santai.

"Berapa kali musti ayah bilang. Kau harus meneruskan bisnis yang sudah keluarga kita jalani bertahun-tahun. Tapi seenaknya kamu malah memilih jadi seorang arsitek?" Serangnya masih dengan luapan emosinya.

"Cukup ayah, aku ingin memilih jalanku sendiri. Aku lelah selama ini selalu menuruti keinginan ayah. Pokoknya setelah aku lulus aku akan mengabil jurusan yang aku inginkan." Rasa kesal menyelimuti dirinya hingga dia mulai beranjak dari tempatnya duduk.

"Berheti Yuda. Ayah belum selesai bicara." Teriak ayahnya.

Yuda tidak menanggapi teriakan ayahnya. Dia memilih meninggalkan ayahnya dengan emosi yang masih belum reda. Tanpa pikir panjang dia memasuki kamarnya dengan langkah yang menahan rasa kesalnya. Saat melewati tangga seorang wanita melihat ke arah Yuda dengan raut wajah yang heran. Setelah berada di depan pintu kamar Yuda, wanita itu memanggil.

" Yuda, ada apa sayang?" Panggilnya khawatir. Pasalnya tadi ketika pulang dari sekolah dia baik-baik saja.

"Aku sedang ingin sendiri bu." Setelah mengucapkan itu Yuda langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa menunggu ibunya berbicara.

"Apa mungin Yuda berantem lagi dengan Mas Gun?" Gumamnya pelan. "Ah, mungkin aku harus bicara dengan Mas Gun." Lanjutnya sambil pergi dari depan kamar Yuda menuju belakang rumah.

Namun setelah di bawah tangga ibu Yuda menemukan suaminya duduk di sofa sambil memijat pelipisnya. Tanpa menunggu dia langsung menghampiri suaminya itu.

"Mas, kenapa lagi dengan kalian berdua?" Ucapnya lembut.

"Sayang, Mas belum ingin membicarakannya. Nanti saja ya?" Sang suami menanggapi.

"Baiklah, mas sudah makan belum?" Ibu Yuda memberi perhatian.

"Sudah Sayang, tadi bareng klien. Sayang, tolong pijit kepala mas. Entah kenapa kepala mas sangat pusing." Pintanya terhadap sang istri.

"Duh, mas ini keras sama anak tapi manja sama istri. Sini aku pijit mas." Ucapnya dengan senyum di wajahnya.

"Mas keras juga demi kebaikan keluarga kita." Keluh sang suami.

"Tapi kamu harus bisa mengerti dia juga mas. Bagaimanapun dia anak kita satu-satunya." Nasehat istrinya.

"Entahlah. Mungkin nanti mas pikirkan lagi." Jawabnya tak semangat.

Sedang Yuda hanya berdiam diri di kamar sambil mencoba meredakan rasa kesal pada ayahnya.

***

Keramaian terlihat sangat jelas di setiap toko yang ada di pinggir jalan kota. Banyak pasangan yang berjalan-jalan di tempat tersebut. Namun ada juga yang berjalan-jalan sendiri menikmati pemandangan di taman yang tidak jauh dari pertokoan. Sore itu entah kenapa membawa suasana yang menyenangkan, itu pikir Hasu. Hasu turun dari angkot di ujung pertokoan. Langkah kaki membawanya ke toko yang bertuliskan Yunita Flowers, di mana ibunya berjualan bunga di sana. Walaupun toko itu terbilang tidak besar, tapi bunga-bunga yang dijual cukup lengkap. Ibunya memang pemilik toko bunga itu, dimulai bersama ayahnya Hasu sebelum meninggal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERCAYALAH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang