14. Ending Scenes

3.7K 408 67
                                    

Hubungan June dan Rose benar-benar kembali seperti seperti semula. Bertitel 'Teman sekelas yang tak saling kenal'. Persis dengan apa yang dikatakan June tempo hari. Semuanya berakhir lebih cepat dari yang Rose bayangkan.

Sebenarnya ini sulit bagi Rose. Tetapi tampaknya tidak untuk June. Pria itu seolah telah mematikan hatinya sendiri. Bahkan Rose tak menyangka June bisa bersikap biasa padanya selepas pertengkaran mereka yang lalu. Seakan tidak ada hubungan spesial yang pernah terjadi diantara keduanya.

Apa hanya Rose yang sepenuhnya belum move on?

Entahlah.

Pun semuanya telah berjalan seperti biasa. Teman-teman kampus juga tidak ada yang tau. Hanya Rose dan perasaannya yang kini semakin jelas. Rose akhirnya menyadari perasaan yang sesungguhnya untuk June.

Ia menyukainya, amat sangat.

Tapi mau bagaimana? Sudah terlambat untuk dikatakan.

Andai bisa mengulang, Rose ingin memulai awal pertemuan yang baik dengan Goo Junhoe. Bukan karena sebuah permainan yang kekanakan, tapi dengan sepatah sapaan ringan yang ramah.

Kini semuanya sudah berlalu. Perkuliahan juga telah memasuki minggu-minggu akhir. Para dosen mulai sibuk mencari jadwal tambahan untuk memenuhi sks yang kurang. Bisa dikatakan dalam seminggu akan selalu ada kelas. Minggu yang sibuk.

Entah Rose harus berterimakasih karena berkatnya pikiran tentang Goo Junhoe sedikit terbuyarkan dari pikiran Rose ataukah bersedih karena badannya yang mulai ambruk mengikuti jadwal perkuliahan yang padat. Rose memang merasa kelelahan belakangan bahkan sampai kurang fokus. Akibatnya ia sering salah menangkap informasi.

Seperti saat ini. Rose yakin akan ada kelas masuk di jam 10.00 pagi. Namun ruangan kelas justru terkunci rapat dengan gembok besar diluarnya. Perasaan Rose mulai mengatakan bahwa ada yang tak beres. Gadis itu segera meraih ponselnya dan memencet panggilan cepat di nomor 3.

"Lis, where are you?"

"Secre. Why?"

"Are you not attending class?"

"What class? Oh wait...--" suara ponsel terdengar bergerisik sesaat, "Chaeng~! Misinformation again?!"

"Hah?"

"Duh please, Chaeng! Kan Pak Gatot lagi seminar di Malaysia seminggu ini jadi kita tuh masuknya baru minggu depan! You dumb or what?"

Rose langsung menutup mata sembari menggertakkan gigi kesal, "Shit, right."

Diujung sana Lisa tertawa lepas, "Chaeng, just come here. Whatta you doing alone there?"

"No no I'm better go home now. Wanna refresh my brain for awhile."

"Holy right, Chaeng!" Lisa tertawa lagi, "get yourself first."

"Darn, Lalisa!"

Rose sontak menutup panggilannya dengan jengkel. Terlalu kesal mendengar olokan sahabatnya itu.
Dan baru saja Rose membalikkan badannya, pandangannya langsung bertemu dengan seseorang. Sosok itu berdiri tepat didepannya.

Mereka saling menatap dalam hening. Seperkian detik Rose baru tersadar, gadis itu memilih untuk menyingkir saja. Tapi baru beberapa langkah ia kembali berbalik.

"Jun, kelasnya libur. Diganti minggu depan. In case, you don't know." kata Rose pelan.

June menoleh lalu berpandangan dengan manik Rose.

"Udah tau kok."

"O-oh okey," dalam hati Rose mulai ingin memaki dirinya sendiri.

"Gue kesini mau jemput lo."

[✔️] Ignorant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang