Harry Potter © J. K. Rowling
How I Met Your Mother
© M s L o o n y a n n a.
Warning!
[Muggle world, no magic, OOC]
• Romance, Family, Comedy •
.
Sorry for the typos and all mistakes (if I did). Happy Reading!
.
.
.21 years ago ....
Sesosok pemuda bersurai platina tampak berjalan tergesa menyusuri koridor sekolah. Sesekali ia menggerutu di bawah napasnya. Well, sebuah jam Fossil yang melingkar di pergelangan tangan kirinya jelas menunjukkan bahwa ia sudah terlambat lima menit untuk kelas pertamanya dan itu bukan suatu hal yang bagus.
"Morning, Professor Snape," sapa Draco di ambang pintu. Kontan seluruh pasang mata menoleh ke arahnya, termasuk sepasang hazel dari gadis berambut cokelat ikal yang tengah berdiri di depan kelas.
"Yes, Mr. Malfoy," sambut seorang pria dengan rambut hitam berminyak yang tampak membingkai wajah tanpa ekspresinya. Suaranya terdengar berat dan kaku, seolah ada dua biji salak yang mengganjal di tenggorokannya.
"Sorry I'm late, Professor. Ban mobilku bocor," Draco beralasan dengan cepat, padahal itu sama sekali tidak benar. Ia terlambat lantaran sibuk menggoda seorang janda tua bernama Bellatrix yang memang terkenal cantik di area Slytherin Residence, sebuah perumahan elite tempatnya tinggal.
Well, tak dimungkiri, selera pemuda Malfoy itu memang agak aneh. Bayangkan saja, sewaktu di junior high school dulu, ia bahkan sempat menaksir ibu kantin—yang menurutnya bahenol—yang juga berusia cukup jauh di atasnya. Err, kalau pemuda itu tak salah ingat, namanya Millicent Bulstrode. Hanya saja, faktanya adalah bahwa ibu kantin tersebut tampak lebih mirip seperti sebuah karung beras yang memiliki kepala di atasnya. Tak ada seksi ataupun bahenolnya sama sekali.
"Alright, Mr. Malfoy. Kau bisa duduk." Suara berat itu menyentak Draco keluar dari pikiran-pikiran di kepalanya.
"What?! But, Professor, musang melambung ini bahkan datang lebih telat dariku!" Hermione menggemeretakkan giginya kesal. Sudah jadi rahasia umum bahwa Draco Malfoy merupakan anak emas Profesor Snape lantaran sosok pak tua berhidung bengkok itu selalu mendapat perawatan gigi emas gratis nan eksklusif dari ayah Draco, Lucius Malfoy. Oh, sudahkah kubilang bahwa Draco adalah anak seorang dokter gigi terkenal seantero London?
Profesor Snape yang melihat protesan Hermione tampak tak peduli. Ia justru mengibaskan rambut berminyaknya bak seorang bintang iklan model shampoo terkemuka. Tampak tak acuh dengan beberapa serbuk ketombe yang jatuh ke pundaknya, membuat beberapa murid yang melihatnya berusaha menahan tawa. Sementara Draco? Err, pemuda itu menyunggingkan seringai andalannya, diam-diam mengirim jempol terbalik ke arah Hermione.
"Thank you, Professor," ujar pemuda Malfoy itu pada akhirnya. Namun, di saat ia hendak melangkah, tiba-tiba saja badan bongsornya oleng. Dengan refleks ia menarik benda terdekat yang dapat diraih untuk mencegahnya ambruk ke lantai. Sayang, usahanya sia-sia. Ia tetap jatuh terjerembap dengan sebuah kain di tangan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
How I Met Your Mother
Fanfiction[ROMANCE-FAMILY-COMEDY] "Scorp, come here." "Yes, Dad?" "Bantu aku menyiapkan kejutan ulang tahun ibumu." "Hm, dengan satu syarat." Draco menaikkan sebelah alisnya. "Then, what is it, cutie?" "Ceritakan padaku bagaimana kau bertemu dengan Mommy." Me...