part 3

522 91 10
                                    

 2 week later

Seorang yeoja berlari cepat disekitar lorong rumah sakit sambil memakai jubah putihnya. Dia tampak terburu-buru menuju salah satu ruang rawat VIP.

“dokter Krys, disini”, teriak seorang suster yang sedang menunggu kedatangan Krystal.

Krystal semakin mempercepat larinya. Dimasukinya ruangan itu dan menemukan seorang namja yang baru ditemuinya 2 minggu yang lalu, tertidur kaku ditempat tidur dengan wajah pucat. Segera Krystal  menghampiri pasiennya itu, dan memeriksa kondisinya. Selang beberapa menit pemeriksaan Krystal memerintahkan suster untuk memberi suntikan untuk kekebalan tubuh. Sepertinya pasiennya itu kelelahan. Namun Krystal manatap tajam pasiennya, tidak peduli dengan orang-orang yang ada diruangan itu sedang menatapnya aneh.

Setelah suster keluar dari ruangan itu, tinggalah Krystal yang duduk disamping tempat tidur Amber dan Henry yang berdiri disebelahnya.

“bagaimana kondisinya?”, tanya Henry sedikit takut. Karena Krystal masih tetap menatap tajam ke arah Amber yang masih tertidur. Dan itu membuat Henry sedikit ketakutan.

“mmm”, hanya itu jawaban dari Krystal. Hening. Tidak ada pembicaraan setelah itu. Setelah Krystal memastikan keadaan Amber sudah kembali normal, ia beranjak pergi, tapi dia menghentikan langkahnya, berbalik menatap Amber yang belum sadarkan diri.

“apa dia masih tinggal seorang diri dirumah?”, tanya Krystal masih tidak mengalihkan pandangannya dari Amber.

“nde”, jawab Henry.

“apakah dirumahnya ada kamar tamu?”, tanya Krystal lagi. Tidak peduli dengan raut wajah Henry yang bingung dengan pertanyaannya.

“nde. Ada 2 kamar tamu.”, ucap Henry akhirnya. Krystal hanya mengangguk. Henry tidak tau apa arti dari anggukannya itu. Krystal mengalihkan pandangannya pada Henry.

“tolong suruh seseorang untuk membersihkan salah satu kamar itu.”, ucap Krystal tegas. Henry mengerutkan keningnya bingung.

“nde? Untuk apa?”, tanya Henry masih tidak mengerti dengan pernyataan Krystal.

“lihat saja nanti”, jawab Krystal dengan cepat dan segera beranjak keluar dari ruangan itu. Tidak memperdulikan Henry yang berteriak.

“YAK, KRYSTAL JUNG. DOKTER KRYS”, teriak Henry.

“wahhh, apa-apaan yeoja itu. Wah dasar dokter gila”, ucap Henry lagi.

*****

Sekitar pukul 10 malam, Krystal pulang kerumah. Untuk mengemasi barang-barangnya. Dia tidak membawa banyak barang, hanya barang seperlunya.

“apa kau yakin akan melakukan ini Soojung?”, tanya nyonya Jung yang berjalan menghampiri Krystal yang duduk disisi tempat tidurnya sambil memasukkan barang-barangnya ke dalam koper.

“Omma, mengertilah”, ucap Krystal. Dia tau ommanya tidak rela dan tidak setuju dengan tindakan Kryst ini. Ya ini adalah keputusan yang sangat beresiko. Tapi Krystal tidak tahu dorongan dari mana sehingga melakukan ini. Dia hanya tau bahwa ini untuk kebaikan pasiennya itu.

“arra arra, omma mengerti kau selalu menomor satukan pasienmu dibandingkan keluargamu”, ucap nyonya Jung sedikit cemberut. Melihat tingkah ommanya itu Krystal tertawa.

“hahaha, aigo, uri omma masih bisa melakukan aegyo diumur yang sudah setengah abad ini. Omma sangat lucu”, ujar Krystal yang semakin membuat nyonya Jung cemberut. Menyadari itu Krystal segera memeluk ommanya.

“mianhae omma. Aku tahu omma khawatir. Aku juga tidak tahu mengapa aku mengambil keputusan ini. Aku juga merasa aneh dengan perasaanku. Melihatnya merasakan sakit dan tidak sadarkan diri, membuatku juga ikut merasakan hal yang sama. Apa yang terjadi dengan ku omma?”,

Survive life for loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang