part 1

95 12 1
                                    

      

flashback 2*** tahun yang lalu .....
Duarr... Boom...
  Terdengar sebuah ledakan yang berasal dari sebuah pemukiman. Pemukiman itu telah terlihat hancur, terlihar beberapa warga berlarian kesana-kesini sambil bertriak histeris. Terlihat juga beberapa makhluk yang membuat kekacauan, makhluk itu disebut mutan. Para mutan yang lapar mencari mangsa dan menghancurkan pemukiman  manusia. Ditengah tengah kekacauan terlihat seorang bocah laki laki menangis sambil memeluk jasad seorang wanita, ia berucap dengan lirih"ibu...bangunlah aku takut".
  Lalu tiba tiba terlihat seorang mutan datang dengan mata merah menyala, ia berjalan ke arah bocah itu. Matanya mengatakan seolah bocah itu adalah mangsa. Bocah itu nampak ketakutan ia semakin memeluk erat jasad ibunya sambil menagis. Saat mutan  itu sudah sangat dekat dengan si bocah , tiba tiba tubuh mutan itu ambruk dengan kepala yang terpisah dengan tubuhnya, cairan kental berwarna hitam merembes dari tubuh dan kepala mutan yang telah terpisah. Bocah itu tampak terkejut dengan apa yang baru ia lihat, tubuhnya bergetar hebat saat ia melihat keadaan sekitarnya. Pemukiman itu sudah menjadi lautan api yang dipenuhi oleh jasad manusia dan mutan, bahkan ada beberapa tubuh yang tergeletak begitu saja. Matanya kian membulat kala ia melihat seorang gadis kecil berdiri dihadapannya,dengan tangan kanannya yang memegang sebuah pedang yang berlumuran cairan kental berwarna hitam yang menetes dari ujung pedang yang berkilauan itu. Gadis tersebut berambut hitam yang menjuntai indah sampai ke pinggang, dangan pupil mata berwarna merah. Gadis itu menggunakan dress selutut berwarna hitam dangan beberapa ukiran berwarna merah yang indah, dan juga sepatu boot yang berwarna hitam dan bando berwarna putih. Tubuhnya sudah penuh dengan bercak bercak hitam, yang juga menghiasi wajah cantiknya. Gadis tersebut berjalan dengan anggun kearah bocah laki- laki tadi, dan mengulurkan tangannya saat sudah berada dekat dengan bocah laki-laki tadi. Wajahnya tampak begitu dingin dengan kulit putih pucat dan tatapan yang mengintimindasi, ia berucap dengan sangat dingin tanpa ada intonasi apapun "ikut aku"
bagai terhipnotis bocah laki-laki itu mebgulurkan tangannya, dan meraih tangan gadis itu. Saat tangan mereka bertautab dalam sekejap mereka menghilang meninggalkan pemukiman yang telah menjadi lautan api yang dipenuhi oleh mayat tanpa menghilangkan jejak sedikitpun.

SNOW BLACK|and the guardian from NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang