Suara alarm pagi hari membangunkan seorang gadis yang sedang tidur pulas. Berkali-kali alarm menyala, gadis itu tetap tidur. Akhirnya ibu gadis tersebut masuk ke kamar gadisnya dan mematikan alarm itu.
"Kakak, bangun. Alarm kakak dari tadi nyala, kakak tidak dengar?"
"Kakak dengar ma, sebentar lagi." Balas seorang gadis yang masih enggan untuk membuka mata.
Setelah 10 menit berlalu, gadis itu pun bangun, dan berdoa. Ia berdoa agar ujian hari pertamanya lancar. Setelah berdoa, ia keluar kamar dan bersiap-siap untuk mengikuti ibadat harian.
Gadis itu hanya memerlukan waktu 30 menit untuk mempersiapkan dirinya. Ia mengampiri orang tuanya untuk pamit.
"Ma, Pa, Thea berangkat ya." Ujar gadis itu yang ternyata bernama Thea. Ia berpamitan dan mencium tangan orang tuanya.
Thea berjalan kaki menuju gereja yang berada dekat dengan sekolahnya. Ia mengikuti ibadat tersebut bersama teman-temannya.
Setelah ibadat, Thea bersama teman-temannya berjalan menuju sekolah untuk mengikuti ujian sekolah hari pertama. Ia dan teman-temannya masuk ke kelas untuk mengerjakan soal.
Hari pertama ujian sekolah ia lalui dengan lancar. Meskipun ada beberapa soal yang menurutnya itu adalah soal yang sulit.
Thea pulang bersama dengan temannya yang bernama Loren.
"The, rencananya kamu akan melanjutkan ke SMP mana?" Tanya Loren kepada Thea.
"Entahlah, aku masih bingung memikirkan itu. Ibuku memintaku untuk masuk SMP yang berada di luar kota. Tetapi aku ingin melanjutkan sekolahku disini. Kamu sendiri melanjutkan kemana, Ren?" Ucap Thea dengan nada sedih.
"Aku akan melanjutkan ke SMP yang satu yayasan dengan SD kita, SMP Ahmad Yani." Balas Loren dengan matang.
"Aku juga ingin melanjutkan ke SMP Ahmad Yani. Apa aku bisa membujuk orang tuaku untuk memasukkanu ke sekolah itu?" Tanya Thea dengan menunduk.
"Coba saja dulu, The. Jangan mudah putus asa. Aku akan membantumu dengan berdoa." Ujar Loren sambil mengelus pundak Thea.
"Terima kasih, Loren." Ucap Thea dengan tulus.
Karena rumah Loren dan Thea berbeda arah, mereka berpisah di pertigaan.
Sesampainya di rumah, Thea langsung berganti pakaian dan merebahkan dirinya di kasur. Ia masih memikirkan masalah yang tadi ia bicarakan dengan Loren. Ia bertekad membujuk orang tuanya untuk mendaftarkan dirinya ke SMP Ahmad Yani, ketika orang tuanya sudah pulang.
Maaf ya jika bahasanya kurang di mengerti. Mohon dimaklumi karena baru pertama kali menuliskan cerita seperti ini :(
Jangan lupa vote and comment guys!
Salam kenal,
Damiana Cicilia
YOU ARE READING
Tena & Mica
RomansaAntonius Kori, seorang siswa yang masih duduk di bangku SMP. Saat ini dia menduduki bangku kelas 2. Dia bersikap dingin dan cuek. Hanya pada teman dekat, dan orang yang ia sayangi saja dia akan ramah. Dominica Thea, seorang siswi yang masih duduk di...