Part 5

1.3K 25 2
                                    

“syukurlah kalau kamu benar2 menikmati suasana dan lingkungan di sini" jawab gw. Akhir nya karena pancingan itulah, Vidia bercerita banyak tentang keluarga dia. Gw sih sebenar nya ngantuk kalau jadi pendengar setia dia, cuma gw lihat siapa lagi kalau bukan gw sebagai cowok dia yang siap menerima dia apa ada nya dan membimbing dia menjadi lebih baik lagi tentu nya. Di saat dia bercerita tentang keluarga dia, keluarlah air mata di mata sipit nya. Gw pun nyari akal agar dia gak terlarut dalam kesedihan nya, “eh yank..ikut aku yuk. Ada tempat yang mau aku tunjukkin ke kamu. Kamu pasti suka nanti nya" ujar gw memotong cerita dia. Dan tanpa ada pertanyaan apapun, dia pun mengikuti kemana tangan ku menggandeng dia. Setelah di perjalanan yang cukup jauh dia mulai heran, “kita mau kemana sih yank sebenar nya?” tanya dia dengan nada manja nya

(haduhh, kalau udah ingat sifat manja dia jadi baper akan masa lalu gw😭). “ada dehhh😝😁...ikut aja yank, bentar lagi juga sampai” ujar gw sambil nyubitin pipi dia😅. Akhir nya tempat yang gw tawarkan ke Vidia pun tiba, dimana ada sebuah batu besar yang di depan nya langsung mengahadap ke alam dan desa2 kecil di bawah nya. “indah nya yank😲” ujar Vidia takjub dengan pemandangan yang sebenar nya gak sengaja gw temukan waktu jalan2 sama Evy tadi.

“gimana, kamu suka gak?” tanya gw dengan posisi gw berdiri di belakang dia. “iya, suka banget. Tempat ini jauh lebih indah dari pada waktu kita malam2 berada di bukit kota K" jawab Vidia sembari menikmati indah nya pemandangan tersebut. Kemudian gw pun memeluk dia dari belakang sembari memberikan semangat dan motivasi dia, “aku thu sayang kamu, jadi jangan pernah merasa sendiri karena di hidup mu sekarang sudah ada aku sebagai kekasih mu bahkan kalau kita di mudahkan jodoh nya. Aku siap untuk memilikimu seutuh nya, Vidia" tutur gw ke dia.

Dia pun memang gak merespon secara ucapan apa yang gw omongkan tadi, tapi dia merespon nya dengan memutar balikkan tubuh nya sehingga kami berhadap2an. Dan memang tanpa ada keterpaksaan karena memang rasa cinta sudah saling menyemangati, kami pun berciuman mesra sangat mesra sekali hingga gw pun tak tahu berapa lama kami berciuman. Di temani dengan sayup angin yang sepoi2 dan pemandangan yang begitu indah nya, kami sangat menikmati akan hal tersebut (yang jones gak bolegh berkhayal😝). “makasih ya Rul, gak salah aku memilikimu meskipun belum seutuh nya" tutur Vidia. Dan adegan pun berkelanjutan pada hal yang “luar biasa" pada akhir nya dan setelah itu, kami pun rebahan sembari santai di atas batu yang besar. Setelah di rasa agak malam, gw pun mengajak Vidia untuk balik ke rumah.

“udah mau malem yank, balik yuk" ajak gw dan Vidia pun mengikuti ajakan gw. Gw khawatir aja sama Vidia kalau sudah malam begini nanti malah kenapa2. Sesampainya di rumah, kami pun mendapatkan pertanyaan bertubi2 dari temen2, “uhum...uhum..dari mana aja yah jam segini baru balik" sindir Indra. “habis nguras danau kek. Kakek gak ikut sih” jawab gw dengan candaan hingga suasana pun jadi ceria. Malam nya, gw nyalain mesin jenset nya dan selanjut nya kami makan bersama dan tidak lupa sebatang rokok dan kopi menjadi temen gw dan Indra kalau sudah makan tentu nya. Kami pun membahas banyak hal namun semua nya mengarah ke tugas kami sebagai mahasiswa. Mulai dari rencana yang efektif bagi warga, pelaksanaan nya hingga perayaan ketika kita nanti selesai menjalankan tugas KKN selama sebulan nanti nya.

Dan gangguan dari si merah dan si putih pun tidak pernah kami jumpai semenjak si Kakek melindungi gw ketika 2 mahluk itu menyerang gw. Hari2 pun kami jalani dengan normal baik pagi hingga malam nya, terkadang gangguan pun hanya berupa suara benda jatuh di sekeliling saja hingga menjadikan teman2 semua sudah terbiasa akan hal itu.

Kegiatan gw pun sama sekali tidak menemui hambatan dan juga kegiatan privat gw dengan anak pak lurah yang awal nya di curigai oleh teman2 tapi ujung2 nya mereka tidak keberatan karena semua fasilitas kita selama berada di rumah pun terpenuhi dengan baik nya.

Kegiatan pun berjalan normal hingga pada minggu ketiga dimana tinggal sebentar lagi masa KKN kita selesai, banyak kejadian yang hampir kita alami setiap hari nya, mulai dari penampakan suara bertubi2 hingga penampakan hingga yang terparah si Indra “ketempelan” sama salah satu mahluk penunggu salah satu rumah.

"KKN BERUJUNG MALAPETAKA dan TEROR YANG TAK ADA HENTI NYA" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang