Standard Disclaimer Applied
.
21.09.2018 – 29.09.2018
.
Romance & Drama
.
AR, T+, OOC, OC, Typo, Bad Language, etc
.
Backsound : You and Me by Lifehouse
***
Hamilton, 19.09.2018
07:30 EDT
Aroma harum yang khas itu menguar di tengah rasa kantuk yang menyelimuti, mencuri keinginannya untuk lebih lama berkelana di pulau kapuk. Kelopak matanya perlahan terbuka, lalu mengerjap lambat.
Sekali.
Dua kali.
Dan sedetik kemudian kesadaran Min Yoongi sepenuhnya terkumpul, ketika melihat keberadaan satu sosok di sampingnya. Sosok berpakaian rapi itu menyandarkan punggung di kepala ranjang, tampak santai selagi menyesap secangkir kopi.
"Bi?" Suara Yoongi terlantun kaget, sementara menjauhkan kepala dari bantal dengan bertumpu pada satu siku. "Yak! Kenapa kau ada di Kanada?" cecar Yoongi tak percaya. "Ah, tidak! Lebih tepatnya bagaimana kau bisa berada di kamarku, hah?"
Min Hyunbi menoleh. Kedua alisnya terangkat tinggi. Bibir terbuka lambat-lambat.
Satu gagasan seketika muncul di benak Yoongi. Jangan-jangan....
"Oke. Tidak usah dijawab," desis Yoongi sambil beringsut duduk, dan kembali menggerutu dalam hati. Huh! Tentu saja! Dia pemilik hotel ini! Apa lagi alasannya?
"Mana kopiku?" tanya Yoongi, masih dengan nada jengkel. Tubuh ikut bersandar pada kepala ranjang.
Hyunbi memutar bola mata, namun akhirnya mengambil secangkir kopi yang juga sudah dipesannya untuk Yoongi, lalu memberikannya pada laki-laki itu.
Yoongi mendesah lega saat akhirnya aroma kopi tersebut kian terasa nyata. Dihirupnya dalam-dalam aroma itu, sebelum kemudian mendekati cangkir ke bibirnya, dan menyesap isinya perlahan-lahan
"You're welcome, Lil meow-meow."
Sontak Yoongi tersedak, disusul oleh beberapa batuk kecil. "Ugh. Diamlah, Sialan," Yoongi mengerang kesal. Mata sejenak tertutup rapat, lalu beralih melempar lirikan tajam ke arah Hyunbi yang tertawa. Tanpa sedikit pun rasa bersalah.
Yoongi memang bisa menerima para Army yang memanggilnya dengan sebutan tersebut, tapi tidak dengan member Bangtan lainnya, tidak juga dengan Min Hyunbi. Terutama tidak dengan sepupunya yang menyebalkan itu!
Panggilan itu justru membuat seluruh bulu kuduknya berdiri. Sungguh-sungguh menggelikan!
"Keluar kau!" gerutu Yoongi seraya menendang ringan kaki Hyunbi, lalu lanjut menikmati kopinya.
Hyunbi berdesis pendek, dan membalas tendangan itu lebih keras, nyaris membuat isi cangkir Yoongi tumpah ke piyamanya.
Yoongi tercengang beberapa detik, lalu melotot ke arah Hyunbi. "Yak! Kau mau mati?"
"Oops." Hyunbi menutup mulut dengan satu tangan. Tanpa berniat menutupi raut wajahnya ketika berpura-pura takut. "Maaf, Yoongs."
Yoongi menarik napas panjang, lantas hanya mendengus sebelum kembali meminum kopi. Kekehan Hyunbi terlontar puas.