chapter 3

19 3 1
                                    

"Apakah aku ini sudah gila, oppa ku pasti tak perduli apa yang barusan kukatakan tadi tapi terserah lah mereka mau peduli atau gak yang penting aku sudah memberanikan diri untuk memberikan salam pada mereka"-ucap ku dalam hati.









YOONGI POV

Aku daritadi melihat adik perempuan ku satu-satunya itu hanya menundukkan kepalanya saja.
Aku kafir khawatir apa yang terjadi pada dirinya tapi ego ku sudah memenangkan hati ku.

"Sooyoung kenapa kau terus menundukkan eoh, apa Ada asalan kalau da ceritakanlah pada appa dan oppa mu ini, ne"-ucap appa yang daritadi ikut juga memerhatikan sooyoung juga dan telah wlmewakilkan kami untuk bertanya seperti itu

"Aniyo appa, tidak ada masalah dengan ku dan sekarang aku baik-baik saja kan jadi appa tidak usah khawatir"-ucapnya sambil mendongakkan kepala nya dan tersenyum, Aku yakin dia hanya berpura-pura baik-baik saja untuk memastikan appa. Eh tapi tunggu, kenapa wajah sooyoung pucat dan matanya yang sayu sebenarnya apa yang sudah terjadi padanya. Apa dia sedang kelelahan atau...

"Oh Ayolah yoongi berfikir positif saja mungkin dia memang kelelahan lagian buat apa aku harus perduli dan memberi rasa kasihan pada sipembunuh itu karena dia adik laki-laki mu berkurang satu orang"-ucap suga dalam hati

Ya, dia adik ku min sooyoung kami dulu sangat menyayanginya tapi semua berubah semenjak kejadian yang tak pernah kami harapkan, Sejak saat itu kami semua sangat membencinya.

"Appa sepertinya aku harus pergi"

"Kau ingin pergi kemana?"

"Aku ingin mencari udara segar"

Aku berbohong. Ya aku sedang berbohong pada appa ku sekarang padahal sebenarnya aku ingin pergi ke suatu tempat dimana aku merindukan dia .

"Oh"

Lalu aku beranjak keluar dan mengendarai mobil tiba-tiba aku kepikiran tentang sooyoung yang wajah nya sangat pucat dan matanya yang sayu. Didalam mobil aku terus saja memikirkan sooyoung. Akhir-akhir ini mukanya semakin pucat tapi aku tidak tau apa yang terjadi padanya. Oh ayolah min yoongi buat apa kau peduli dengan gadis itu, dia sudah membuat adikmu meninggal jadi kau seharusnya membenci dan jangan pernah peduli padanya.

Yah, sekarang yoongi sudah dikalahkan oleh egonya sendiri untuk peduli dengan adik perempuannya. Sakit bukan kehidupan yang dijalani oleh sooyoung.

Tapi sebelum itu aku membeli seikat bucket bunga lily untuk ku berikan padanya.

Akhirnya aku sampai di tempat pemakaman adik ku. Lalu aku mulai berbicara dengan nya yah lebih tepatnya berbicara sendiri.

"Soohyung~ah, apa kabarmu disana? Apa kau baik-baik saja? Apa kau tidak merindukan kami? Kenapa kau meninggal kan kami?"

"Bukan kah aku ini munafik? Aku membenci nya tetapi menyayangi nya? Apakah aku pergi kepadanya atau tetap membencinya?
Tapi kalau aku pergi padanya itu sama aja aku ini orang bodoh, karena mau memaafkan seseorang yang telah membunuh adik ku, Baiklah aku sekarang membencinya.
Tapi apakah aku saja yang merasakan ini atau ada dari saudara ku yang lain merasa kannya juga?"

SOOYOUNG POV

"Yak!! soo~ah kenapa kau lama sekali datangnya? Apa kau jumpa dengan oppa mu itu dan apa mereka melakukan sesuatu pada mu? Jawab aku sooyoung~ah!!" ucap

Ya, seounghee itu adalah sahabat ku. Kami berteman sejak pertama kali masuk ke sekolah ini

"Ani, mereka tidak melakukan apa pun pada ku tapi bisakah suara mu itu kau kecilkan sedikit saja liatlah semua orang melihat kita sekarang" ucap ku sambil menutup mulutnya

Sarangheo Ma SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang