2. Deux

29 6 1
                                    

Kali ini Retha sungguh-sungguh bersemangat berangkat sekolah. Ia gayuh sepedanya dengan mantap. Rumah Retha tidak jauh dari sekolah, makannya ia lebih memilih menaiki sepeda. Moodnya pagi ini benar-benar baik, bahkan sngat baik. Ia tidak sabar ingin bertemu dua cowok yang ditemuinya kemarin. Pertama, ia ingin mengucapkan termakasih kepada cowok yang memberinya minum kemarin. Karena kemarin ia belum sempat berterimakasih gara-gara terpesona akan wajah cowok itu. Yang kedua, ia ingin melihat cowok yang kemarin duduk di sampingnya itu.

"Padi Pak Yono". Sapa Retha ketika melewati gerbang sekolah dan mendapati Pak Yono -satpam sekolah-.

Retha sedang memarkirkan sepedanya di parkiran tetapi matanya menangkap sosok yang memberinya minum kemarin. Baru saja ia berniatan menghampiri cowok tersebut, tetapi cowok itu malah keburu didatangi teman-tamannya. Retha memutuskan langsung ke kelasnya. Mungkin belum saatnya Retha menghampiri cowok yang belum dikenalnya.

Retha melangkahkan kakinya dengan gontai menaiki anak demi anak tangga. Setelah sampai di koridor depan kelasnya, Retha mengernyitkan dahinya melihat semua temannya bersorak sambil menengok ke arah lapangan basket yang ada di bawah. Retha penasaran dan dia juga ikut-ikutan mendongakkan kepalanya ke bawah. Speecles. Ya Retha kini speecles sendiri melihat pemandangan yang ada di lapangan basket. Matanya menangkap sosok cowok cakep yang kemarin duduk di sampingnya itu. Seberkas senyum muncul di bibir mungil Retha. Lama ia memandangi cowok itu yang sedang bermain basket bersama teman-temannya. Matanya hanya fokus ke arah cowok itu, sampai bel tanda masuk mengacaukannya. Mau tidak mau Retha akhirnya masuk ke dalam kelasnya. Pasalnya guru yang akan mengajar telah terlihat di ujung koridor sana.

***

"Seriusan Reth?". Tanya Lena ketika mereka tengah makan di kantin saat istirahat. Retha hanya menganggukan kepalanya. Yup. Retha telah menceritakan kejadian yang dialaminya kemarin.

"Mimpi apa lo kemaren bisa di datengin dua pangeran sekaligus. Yang satu baik plus ganteng, yang satunya lagi cakep plus keren". Terang Ghea.

Kini Retha telah mengetahui nama dan kelas cowok yang kemarin. Kata sahabatnya, yang memberikan minum itu namanya Farez. Farez Rezfan Naladipa, anak kelas XII IPA 1. Dan yang cakep itu namanya Ashad. Ashad Hibrizi Fardhana, anak kelas XI IPA 7. Farez itu baik, ganteng, pinter, nggak sombong dan anak futsal. Kalo Ashad itu pinter -lebih pinter dari Farez-, cakep terus anak basket tapi perkataannya itu yang sesukanya sendiri yang membuat orang tidak suka padanya.

Apaan sih, gue kok jadi banding-bandingin Ka Farez sama Ka Ashad. Batin Retha. Akhirnya Retha melanjutkan menyantap baksonya setelah tadi sempat tertunda karena bercerita kepada dua sahabatnya.

Setelah mengikuti jam terakhir yang menurut Retha sangat melelahkan. Pasalnya jam terakhir adalah pelajaran Fisika dan gurunya itu -Bu Amaroh- yang terkenal super killer. Otaknya disuruh untuk menyerap semua materi yang membuat otaknya hampir meledak.
Mungkin otak gue cuma muat berap GB doang kali yah, masa gitu doang serasa mau pecah. Gumam Retha ketika ia sedang mengambil sepedanya dari parkiran.

Ketika Retha akanmenaiki sepedanya,ia merasa ada yang dengan sepedanya. Dan ternyata bannya gembes.

"Ah elah, sapa sih yang ngempesin"

Retha menuntun sepedanya keluar dari kawasan sekolah. Ia berjalan gontai menyusuri jalanan dekat sekolah yang mulai sepi. Retha melihat Ashad mengendarai sepeda motornya keluar dari kawasan sekolah.

Mata Retha mengikuti arah sepeda motor yang dilajukan Ashad. Mata mereka bertemu pada satu titik ketika motor Ashad sejajar dengan tubuh Retha.

Ashad tersenyum pada Retha

Gila, dia senyumin gue.. nggak salah apa?? pipi gue panas... kipas mana kipas." Gumam Retha setelah Ashad berlalu dengan motornya.

----------

Terimakasih banyak😘😘 buat yang udah nyempetin baca cerita ini.. maaf ya kalo kurang memuaskan.. first cerita soalnya hehehe

Bakal sering updet kok😇
2 hari sekali😍😍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang