Change's 1

21 3 6
                                    

TYPO BERTEBARAN

Jessy baru saja keluar dari ruang BK karena dia baru saja kepergok merokok diloteng sekolah.
Seharusnya jessy tidak kepergok jika ravel tidak ke loteng untuk mengambil barang namun pemandangan yg dilihat ravel adalah jessy yang dengan santainya mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.

Tentu saja ravel tidak tinggal diam dia segera melaporkan jessy ke guru BK.
Bukannya ravel membenci jessy tapi ravel hanya menjalankan tugasnya sebagai ketua osis dan ketua kelas.

Berkali kali bahkan puluhan kali jessy keluar masuk ruang BK.
Ada saja ulahnya yang dia perbuat.
Entah itu merokok,berdandan menor,berantem,membolos sekolah dan masih banyak ulah lainnya.

Walaupun jessy terlihat sangat buruk pasti banyak yang mengira dirinya itu tidak mempunyai teman.
Ashley dan audrey tidak seperti jessy namun mereka berdua mau menemaninya.
Mereka berdua sering kali menasehati jessy namun masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.

"Ravel" panggil jessy sambil bertolak pinggang.

"Hm" hanya dehaman dingin yang keluar dari mulut ravel.

"Bisa enggak kalo lu berhenti ngikutin gua dan mencampuri urusan gua?" nada bicara jessy meninggi.

Ravel tidak menghiraukan jessy karena dia tau jika dia menjawab pasti akan berujung berantem.
Berantem bukanlah gaya ravel karena dia tidak suka wajahnya terluka dan tidak suka melukai orang lain.

"Heh kalo orang nanya tuh jawab jangan diem aja kayak orang bisu tau gak!" ucap jessy sambil melipat kedua tangannya ke dada dan menatap mata ravel yang ada didepannya.

Ravel membalikkan badannya lalu berjalan meninggalkan jessy didepan ruang BK.
Tangan jessy terkepal menahan emosinya karena ravel tidak menghiraukannya.

°°°

Mereka bertiga sedang berada dikantin untuk mengisi pemuluq

"Jessy" ashley memberhentikan acara makannya.

"Apa ley" sahut jessy sambil mengunyah bakso yang ada dimulutnya.

"Lu berubah kek jess, kita kan udah kelas akhir apa lu ga takut kalo ga lulus?" ashley berbicara dengan nada serius.

Jessy hanya tertawa sampai dia tersedak.
"Uhukk uhukkk" audrey menyodorkan minum ke jessy kemudian ia meraihnya.

"Kok lu malah ketawa sih jess? Kits berdua serius loh" audrey menatap jessy dengan tatapa heran.

"Lucu lu berdua, nih ya gua jelasin ini tuh sekolah bokap gua jadi ya susulah gua mau ngapain dan yang pastinya gua bakal lulus dengan nilai tinggi widihhhh" jessy membanggakan dirinya sambil bertepuk tangan.

"Ok lah lu pinter tapi yang diliat itu bukan nilai aja jess tapi kehadiran dan perilaku emangnya 2 point itu lu udah ok?" sahut ashley

"Ah tau ah lu berdua ngeselin mending gua cabut mau nyalon" jessy bangun dari tempat duduknya.

"Jess masih ada jam pelajaran" audrey mengingatkan agar jessy tidak jadi pergi.

"Bawel" jessy terus berjalan meninggalkan mereka berdua sambil melambaikan tangannya.

°°°

"Bawel banget sih mereka berdua kerjaannya ngoceh mulu tapi anehnya mulut mereka kok kering ya awww.." dumelan jessy terhenti karena ada dia merasa ada sesuatu yang menabraknya dari depan.

"Heh es balok kalo jalan tuh make mata" sambil menatap tajam ke ravel

"Jalan itu make kaki bukan mata" ravel bangun lalu membersihkan celananya yang kotor.

"Bangunin gua" tangan kanan jessy terulur bersiap untuk dibantu bangun ternyata respon ravel hanya menepis lalu berjalan tetapi jessy menyelengkatnya sehingga ravel terjatuh lagi.

"Aduh sayang mau inces bantu bangun ga hm?" jessy bangun dan mengulurkan tangannya untuk membantu ravel namun yang ingun ditolong itu menepis tangan jessy lalu bangun dengan sendiri.

"Lu mau kemana? 10 menit lagi bel masuk nanti ada pelajaran pak eko" tanya ravel dengan suara dingin.

"Mau nyalon kenapa? Mau ikut? Ayoo" jessy menggandeng tangan ravel dengan cepat ravel melepaskan gandengan tersebut lalu menarik kerah belakang jessy menuntun ke arah kelas.

"Woiiii anjer lepasi vel" protes jessy

"Ga"

"Dikira gua kucing" jessy berusaha berontak tetapi tidak bisa.

Ravel mendudukkan jessy dikursi paling pojok belakang dan ravel duduk disebelah jessy.

"Tempat duduk gua bukan disini vel awas" jessy bangun daru kursinya dan ingin keluar tetapi ravel menarik tangannya dan mendudukkannya lagi.

"Jessy duduk anteng ya"  ravel mengeluarkan suara lembutnya dan menatap mata jessy.

Jessy menggigit bibir bawahnya karena tatapan ravel beserta suara yang dikeluarkannya berbeda.
Jessy hanya bisa meng-angguk dengan dada yang terasa detak jantung 2x lebih cepat dari biasanya.

30092018
-GAYOURBAE

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHANGE'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang