***
Bel istirahat pun berbunyi dan semua murid pergi menuju kantin. Rara pergi ke kantin bersama Cika. Setelah mereka selesai makan, Rara membelikan 2 botol minuman untuk Satya dan Dino. Karena dia tau bahwa mereka pasti belum sempat ke kantin. Yaiyalah, secara mereka kan lagi ngebersihin toilet."Lo beliin minuman buat siapa Ra?" tanya Cika penasaran melihat Rara membeli minuman.
"Oohh gue beliin minuman ini untuk Satya dan Dino, mereka pasti lagi haus sekarang. Kasian gue liat mereka. Lo mau ikut atau pergi ke kelas?" tanya Rara.
"Hmm, gue ikut deh."
Rara dan Cika pun pergi menuju toilet untuk melihat seperti apa keadaan Satya dan Dino sekarang. Apakah mereka sudah selesai membersihkan atau belum.
Sesampainya mereka di toilet, Rara melihat mereka berdua sedang bersandar di dinding, kecapean setelah membersihkan toilet. Rara pun memberikan kedua botol minuman tersebut pada mereka.
"Nih minuman buat kalian berdua," ucap Rara sambil memberikan botol minuman pada mereka.
Mereka berdua langsung mengambil minuman yang di berikan oleh Rara dan langsung menegukknya seperti orang yang gak minum-minum selama berabad-abad.
"Makasih ya Ra," kata Satya dan Dino serentak.
"Tumben lo baik Ra. Biasanya lo jutek mulu. Hehehe," Dino cengengesan.
"Terserah lo."
"Ternyata lo perhatian juga ya sama gue," jawab Satya, sengaja menggoda Rara dan tertawa.
"Ngarep lo."
"Siapa juga yang ngarep," ucap Satya dengan senyum agak meledek. "Tapi jangan-jangan lo itu berharap kalau gue.." belum sempat satya melanjutkan perkataannya, Rara memotong ucapan Satya, "kalau apa?"
"Gak jadi deh."
"Tuh kan. Lo itu apa-apaan sih, gue ngambek nih," jawab Rara dengan wajah cemberut.
"Eeehhh jangan dong kan gue cuma becanda doang, ntar gue juga yang susah ngebujuknya," jawab Satya sambil cengengesan, karena telah berhasil mengerjai Rara.
"Gak usah lebay deh," ucap Rara mendelik kesal.
"hehehehe. Emang iya kan?" tawa Satya.
"Sa tya," ucap Rara dengan penuh penekanan menyebut namanya dan menatap tajam Satya. Tapi Satya malah cengengesan gak jelas.
"Lo berdua tu ya kapan sih bisa akur? Ribut mulu dari dulu," ucap Cika yang sedari tadi hanya melihat perdebatan itu berlangsung.
"Iya. Kayak kucing sama anjing," ucap Dino dengan seenak jidat. "Rara kucingnya dan lo anjingnya," sambung Dino sembari melihat ke arah Satya.
"Enak aja lo ngomong gitu. Kalo ngomong di filter dulu."
"Terus apa dong? Suka suka gue lah."
"Lo mau gue botakin ha??" Satya dibuat gondok oleh Dino.
"Jangan dong. Ntar lo di bully lagi sama fans gue," ucap Dino dengan pd-nya.
"Yuk kita pergi ke kelas dari pada lama-lama di sini ada orang gesrek. Yang ada kita malah ketularan lagi," ucap Satya sambil berjalan lebih dulu menuju ke kelas, diikuti oleh Rara dan Cika.
"Lo nyindir gue?" ucap Dino yang sedikit berteriak.
"Bagus deh kalo lo nyadar," ucap Satya dari kejauhan tanpa berbalik melihat Dino yang mengomel-ngomel tak jelas.
"Sungguh teganya, teganya, dirimu," ucap Dino dan kemudian dengan segera menyusul ketiga temannya itu.
Mereka berempat pergi ke dalam kelas dan belajar seperti biasanya.
***
Bel pulang pun berbunyi. Semua murid pulang dari sekolah, kecuali kelas tiga. Karena mereka harus mengikuti bimbel untuk menghadapi UN. Setelah selesai bimbel, Satya pun membawa Rara pulang."Ra yuk kita pulang," Satya memberikan helm pada Rara. Karena ia selalu membawa helm lebih.
"Oke," ucap Rara sambil mengenakan helm yang diberikan Satya padanya.
Selama perjalanan pulang menuju rumah Rara suasana hening. Tidak ada yang memulai untuk berbicara terlebih dahulu satu sama lain.
***
Rara pun sampai di depan rumah, ia pun turun dari motor Satya dan memberikan helm padanya "Makasih ya udah anterin gue sampai rumah.""Santai aja kali. Kayak lo sama siapa aja."
"Lo mau masuk dulu gak, gue bikinin minuman buat lo," kata Rara sambil menawarkan.
"Gak usah deh Ra, soalnya gue mau pulang, istirahat. Capek karena di hukum tadi."
"Oohh yaudah," ucap Rara.
"Gue pulang dulu ya, bye," ucap Satya.
"Hati-hati," jawab Rara.
Satya hanya mengacungkan jempolnya dan pergi dari rumah Rara.
Rara pun masuk ke dalam rumahnya, lalu mengucapkan salam.
"Assalamualaikum," ucap Rara."Waalaikumsalam, udah pulang non?" tanya bibi (asisten rumah Rara, sekaligus baby siter Rara waktu kecil).
"Udah Bi, oh ya Mama mana ya?" tanya Rara.
"Nyonya belum pulang dari kantor non," jawab Bi Inah.
"Oohh yaudah deh Bi, Rara pergi ke kamar dulu ya Bi, mau mandi," ucap Rara.
"Non gak mau makan dulu, atau mau di bikinin sesuatu?" tanya Bi Inah.
"Nggak usah bi, Rara nanti malam aja makannya sama Mama," ucap Rara sambil menaiki tangga menuju kamarnya
"Ooh yaudah non."
***
Beberapa jam kemudian, Dinar pun pulang agak lama dari pada biasanya, yaitu pukul 19.00."Rara Mama pulang," ucap Dinar dengan sedikit berteriak.
Rara yang berada di dalam kamarnya mendengar Mamanya telah pulang, ia langsung turun ke bawah.
"Mama udah pulang?" tanya Rara sambil mencium tangan Mamanya.
"Iya, Mama baru aja pulang. Maaf ya Mama lama pulangnya, soalnya kerjaan Mama lagi banyak banget," ucap Dinar sambil memeluk anaknya.
"Iya Ma, gak apa-apa. Rara ngerti kok, Mama kan kerja sampai malam buat Rara juga," jawab Rara sambil tersenyum pada Mamanya.
"Mama pasti capek. Mau Rara pijitin gak??"
"Gak usah sayang. Oh ya, kamu udah makan?" tanya Dinar.
"Belum, kita makan yok Ma," ajak Rara.
"Iya, tapi mama mandi dulu sebentar ya," ucap Dinar.
"Iya Ma."
Sambil menunggu Mamanya selesai mandi, Rara duduk di meja makan dan memainkan hp nya.
***
Gimana???
Tunggu ya kelanjutannya.
Jangan lupa vomet dan krisar kalian supaya author lebih semangat nulisnya.
See you next chapter.....Ig: @yolanda_bose
KAMU SEDANG MEMBACA
SWAGATYA
Teen FictionRank #3 my hearth Menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Swara Adijaya biasa dipanggil Rara, mempunyai sahabat masa kecil yaitu Satya Galileo yang sangat jahil. "Ra," panggil Satya "Apa?" "Lo ternyata cantik ya." "Baru nyadar lo." "Tapi di...