***
Setelah Rara dan Mamanya selesai makan, Rara pergi ke kamarnya untuk menyiapkan pelajaran yang akan di bawa ke sekolah."Ma, Rara ke kamar dulu ya Ma," ucap Rara.
"Iya sayang," ucap Dinar
Rara pun pergi ke kamarnya dan melihat roster pelajaran. Tiba-tiba terdengar suara dering hp.
"Halo Sat, ada apa lo nelpon?" tanya Rara.
"Cuma mau nanya apa lo udah makan atau belum?" tanya Satya sambil tertawa kecil.
"Udah."
"Terus dah minum belom?"
"Lo itu mau ngomong apaan sih? Gaje banget."
"Terus lo ngapain sekarang?"
"Apaan sih lo, to the point aja deh. Kalo gak gue tutup ni," jawab Rara dengan agak kesal.
"Cuma nanya doang. Galak amat sih jadi orang."
"Terserah lo. Kalau gitu gue tutup telponnya." Rara menjauhkan hp dari telinganya dan akan menutup panggilannya. Tapi tidak jadi karena terdengar lagi suara di seberang sana.
"Eeeee jangan dong gitu aja marah. Gue tu cuma mau nanya tadi pas gue lagi di hukum, Pak Marko ada ngasih tugas atau nggak?" tanya Satya.
"Ooohh, mau nanya gitu doang ribet. Tadi gak ada tugas kok," ucap Rara.
"Hehehehe. Terus ada latihan atau ulangan gak?"
"Gak ada Satya," ucap Rara sedikit lembut.
"Nah gitu dong, bicaranya lembut. Gak galak kayak biasanya."
"Iya-iya terserah lo aja deh."
"Yaudah deh, tidur sana! Mimpiin gue ya, good night," ucap Satya bergurau.
"Iihh pede amat lo."
"Hidup itu harus pede."
"Ooohhhh," jawab Rara sambil tertawa kecil dan memutuskan sambungan sepihak.
"Yee. Malah dimatiin gitu aja. Rara Rara. Lo itu gak pernah berubah yah dari dulu. Kelihatannya aja dari luar galak tapi aslinya baik hati," ucap Satya sembari rebahan di atas kasur.
***
Pagi hari, Rara pergi ke sekolah bersama Satya. Setelah itu beberapa minggu kemudian mereka telah melaksanakan UN. Dan mereka hanya menunggu pengumuman kelulusan, yang di tempelkan pada mading."Rara, lo udah liat pengumuman kelulusan di mading belom?" tanya Cika.
"Belom, mangnya udah di tempel mading," ucap Rara.
"Udah dari tadi keles. Lo aja yang kurang update," ucap Cika sambil menepuk-nepuk pelan bahu Rara.
"Terus lo gimana?? Lulus?"
"Ya luluslah. Cika gitu loh."
"Kalo gitu ayok temenin gue."
"Kemana??"
"Mading."
***
Rara dan Cika pergi melihat pengumuman yang ada di mading. Rara masuk ke kerumunan siswa yang sedang melihat namanya masing-masing dan Rara memeriksa namanya, ternyata ia lulus. "Alhamdulillah gue lulus Ka," ucap Rara bahagia sembari menengok kebelakang. Dan ternyata Cika sudah pergi tanpa sepengetahuan Rara. "Eehh, kemana tuh anak, malah ninggalin gue sendiri. Liat aja nanti kalo ketemu, gue cuekin ntar.""Rara," ucap Satya sambil mengagetkan Rara dari belakang.
Rara kaget dan berbalik. "Satya, lo ngagetin gue aja deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWAGATYA
Teen FictionRank #3 my hearth Menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Swara Adijaya biasa dipanggil Rara, mempunyai sahabat masa kecil yaitu Satya Galileo yang sangat jahil. "Ra," panggil Satya "Apa?" "Lo ternyata cantik ya." "Baru nyadar lo." "Tapi di...