Newtonization [NaruHina]

Prolog

Natsu kembali setelah entah berapa lama hiatus. Iya, banyak tugas di RL. Ini draft lama, baru sempet publish sekarang.

Kalau ada kemiripan dengan cerita lain maka hanya kebetulan belaka. (Tema ini memang klise, saya akui)

Naruto © Kishimoto Masashi
Newtonization © Arthur_D (me)

_____

PROLOG

Aku Naruto, Uzumaki Naruto. Sembilan belas tahun. Single.

Status sesimpel itu saja sering diperdebatkan kawan minum kopiku, Sasuke. Dia laki-laki cuek, tampan, tapi cuek. Masalah percintaannya ngadat macam mesin kurang oli. Katanya aku jomblo, jomblo mengenaskan yang butuh pertolongan secepatnya.

"Single itu pilihan. Jomblo? Nasib." -Sasuke Uchiha, murid A kesayangan dosen.

Setelahnya mengucap kalimat barusan, aku meletakkan secangkir americano dingin ke atas meja kayu, tersenyum dengan sudut mata berkedut. "Kau pulang lewat jalan biasa, kan? Kupastikan mulai besok, absensimu kosong."

Prihatinnya, bukan cuma Sasuke yang bilang aku ini jomblo. Berdasarkan survei impromptu amatir yang dimodali pensil sepanjang kelingking, penghapus karet sepertiga telunjuk, dan kertas post-it merah jambu; sembilan puluh persen populasi angkatan mengklaim kejombloan dan keamatiranku menyangkut percintaan. Aku lesu. Setidaknya sebelum Sakura mengajakku ke kedai Ichiraku dan bilang, "Traktiranku."

Kala itu musim panas, pertengahan musim panas, tepatnya. Kipas angin tua kamar kos menjerit, jendela menjeblak, dan aku terduduk lemas di depan komputer. Tugas dosen terbengkalai di window yang tertutup, lagu populer terdengar samar sementara keringat meleleh di dahi. Ucapan teman-teman perihal keamatiranku seputar percintaan, yang konon katanya merupakan akar kejombloanku, terus berputar di kepala. Membentuk siklus kecil yang susah dihentikan. Berbagai notifikasi ajakan jalan-jalan sampai terabai, gemeletuk es dalam secangkir teh yang kepanasan menemaniku berpikir. Berpikir keras.

Aku tidak amatir. Kalau perlu, akan kubuktikan (walau malas, efek hawa panas musiman.) Sempat terjadi perdebatan antara keinginan dan kemalasan, cukup sengit sampai kepalaku makin panas rasanya. (Aku berhenti berpikir, takut kena demam. Memutuskan memakai perasaan dan naluri, jangan lupa insting.) Keinginan menjustifikasi diri nyatanya lebih besar dari rasa malas, mendobrak pintu menuju masa depan yang cerah (secerah lilin bersumbu separuh senti).

Berbekal ingatan samar-samar tentang hukum zaman sekolah menengah, tentang gaya, Hukum Newton, aku berkarya. (Persetan dengan nilai Fisika yang bahkan tak pernah meraih predikat B, kesalahanku tolong kalian pahami. Pasalnya, aku, Uzumaki Naruto memang tak sebrilian Sasuke dan Neji.)

Jemari memijat keyboard, "Seperti Hukum Newton satu, Inersia. Hukum Newton dua, percepatan berbanding lurus dengan gaya dan terbalik terhadap massa. Dan ketiga, aksi-reaksi," Aku menekan enter. "Cinta itu sulit dilupakan. Cinta memiliki faktor pendukung dan hambatan. Dan aksi dari perasaan itu bisa memicu reaksi yang setara."

(Asal kau tahu, aku hampir muntah saat menulisnya. Doakan saja Sasuke, Kiba, Shikamaru, dan Neji tidak pernah mengetahui bawa aku adalah admin situs cinta ini.)

Hari itu, pertengahan musim panas dua tahun lalu, bersama koar-koar jangkrik menganggur, kala usia masih tujuhbelas tahun, situs percintaan Newtonization resmi terbentuk.

Suara notifikasi di komputer menyadarkanku dari bayangan masa lampau, delusi yang cukup indah. Dari pengguna bernama akun "Hina" lagi. Yang isi pesannya selalu membuatku bungkam dengan alis mengerut.

"Siapa kau sebenarnya, manusia ungu yang sepertinya familiar?" Botol air mineral remuk di tangan.

Aku dikenal sebagai dewa cinta, tak pernah gagal dalam memberi 'petuah' percintaan.

Sampai manusia dengan nama pengguna "Hina" yang profilnya bergambar iris perak keunguan menjatuhkanku dari keseimbangan.

***
Prolog› complete

Overall progress:

Terimakasih waktunya.
Jika ada kesalahaan ejaan mohon diberitahu.

Sincerely,

A.D