00. Daun Jatuh

52.9K 1.9K 19
                                    

Tidak ada yang salah dengan takdir. Karena takdir adalah sesuatu yang telah Allah tuliskan untukmu. Tidak ada takdir yang kejam. Karena takdir adalah ketentuan Allah yang terbaik untukmu. Terimalah dengan lapang dada atas apa yang telah menjadi takdirmu. Karena Allah telah memberikan yang terbaik untukmu, meski tidak bagimu, tapi itu adalah yang terbaik menurut-Nya.

Aprillyana menghentikan coretan penanya saat satu helai daun jatuh tepat di atas lembaran yang menjadi bagian dari buku merah jambunya––yang saat ini tengah ia goresi dengan pena. Aprillyana mengambil daun itu lantas mengamatinya sejenak, setelah itu dia mengamati pohon yang telah menggugurkan daun itu beserta daun-daun yang lain. Daun itu jatuh karena tidak kuat lagi berpegangan pada ranting saat angin mengempaskannya. Atau mungkin karena sudah terlalu rapuh untuk bertahan?

Tidak. Sebenarnya, daun itu jatuh atas kehendak Allah. Iya, hanya daun jatuh. Namun, itu sebenarnya merupakan kehendak dari Allah. Itu takdir. Daun tidak mengeluh jika memang dia harus terbang, terbuang dan terpisah dari daun-daun yang lain yang berada pada ranting yang sama, dahan yang sama, dan bahkan pohon yang sama. Dia ikhlas menerima, tidak menuntut.

Aprillyana mengembalikan helai daun itu ke atas lembaran yang telah ia goresi dengan pena. Lantas menutupnya.

“Assalamualaikum ....”

Aprillyana menoleh ke sumber suara. Lantas tersenyum tulus.

“Waalaikumussalam.” Aprillyana beranjak dari duduknya. Kemudian menghampiri orang yang telah mengucapkan salam tadi, lantas mencium punggung tangannya. Tak lama kemudian kecupan hangat mendarat di kening Aprillyana.

Keduanya saling melempar senyum hangat nan tulus. Kemudian beranjak masuk ke dalam rumah, meninggalkan halaman belakang rumah yang suasananya membuat Aprillyana rindu akan seseorang. Angin sore berembus dingin, terasa begitu menusuk pori-pori. Mengantarkan sebuah kelebat masa lalu. Sebuah memori yang membuat Aprillyana sadar, bahwa takdir Allah memang tidak pernah ada yang tahu.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Assalamualaikum.

Akhirnya saya kembali mempublikasikan Dear Imamku, Aliandra.

Bagi yang sudah membaca versi sebelumnya pasti bingung, kenapa bisa berubah? Yap, karena saya merombak habis-habisan alur ceritanya karena suatu alasan.

Saya berharap, kalian akan menyukai dengan alur yang baru ini 😊

Untuk mengetahui seberapa antusias kalian dengan cerita ini, tolong tinggalkan VOTE dan Komen kalian. Karena Vote dan komen dari kalian sangat berpengaruh untuk semangat saya.

Sekian dan terimakasih.

Wassalamu'alaikum

winmoonchild 💜

Dear Imamku, Aliandra [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang