HUJAN DAN HAL-HAL YANG DISIMPAN (2)

304 7 1
                                    

👀"AKU SELALU MENYUKAI MATAMU"👀

  Seperti halnya menyukai senja yang tak kujelaskan, aku selalu menyukai matamu. Menatap lebih dari dalam ke sana, lalu menenggelamkan diriku berlama-lama. Tidak ingin berlari lagi. Segala penat seolah menemukan obatnya. Matamu selalu bisa memenangkan segala yang gusar. Mengenangkan segala yang sudah terlalu jauh berjalan. Aku melihat diriku semakin dalam, semakin tidak mau keluar dari matamu. Itulah sebab mengapa aku suka mengajakmu duduk berlama-lama. Terkadang tidak terlalu banyak bicara. Kina hanya menikmati udara sambil saling menatap. Dalam hati, aku slalu memanjatkan doa, agar denganku saja kamu ingin menetap.

  Aku suka segala tentangmu, terlebih saat kamu cemberut dan cemburu. Tentu tidak dengan posisi berlebihan. Saat begitu kamu terlihat semakin memesona. Ingin rasanya kupeluk dan tidak kulepas berlama-lama. Memeluk tubuhmu dan menatap mata mu dalam waktu yang sama, adalah hal termanis dari jatuh Cinta. Lalu, mengecup lembut keningmu. Menyadari kita harus memperjuangkan rindu. Selalu akan mengusahakan terus bertemu, agar tidak tumbuh lebat sendu.

  Aku juga suka saat kami bermandi hujan. Tidak mandi Hujan sungguhan. Kamu hanya kebasahan sebab air hujan yang turun terlalu lebat. Kita berteduh di halte, menunggu angkutan. Atau kadang, saat hujan turun sepulang dari tepi laut. Kita berteduh di pinggir rumah-yang sekaligus menjadi warung. Aku mengelap bias air yang membasahi pipimu. Kamu malah sengaja memercikkan air ke wajahku. Lalu, kita tertawa sambil bermain air. Tidak berani mandi hujan sungguhan. Kita hanya memainkan air yang turun dari ujung atap. Pada saat itu , matamu lebih menarik dari hujan manapun. Matamu adalah langit yang teduh dan meneduhkan.

  Begitulah aku. Selalu terpesona oleh bening matamu. Selalu ingin mengurung diri disana. Menunda waktu dan membiarkan diriku tenggelam semakin dalam. Saat hujan begini, aku selalu didatangi kenang. Diajak berjalan ke tempat-tempat yang pernah kita datangi. Diselundupkan kembali ke saat-saat diam sembari menatap matamu. Semuanya menjadi terasa nyata, bahkan saat kamu tak lagi pernah ada. Saat kamu terlalu jauh dilarikan jarak. Namun, hujan memang selalu begitu. Sekali mengingatkan pada matamu, lalu entah mengapa slalu saja sesuatu menghangatkan mataku.

BOY CANDRA  | 11/03/2015

SENJA, HUJAN, & CERITA YANG TELAH USAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang