2. Bukan bapak gue

2.6K 234 31
                                    

Kediaman keluarga Oh nggak pernah ada yang namanya Sepi,selalu aja ada keramaian yang menyebabkan Jisoo harus berteriak,entah pagi hari atau bahkan malam hari.

"Jenooo astaga beresin dulu kek ini kamarnya baru main,tau begini mama masukin rahim lagi ya kamu!." Teriaknya kepada Jeno si ganteng copy.an Sehun itu,remaja berusia 17 tahun itu sudah lari keluar rumah karena Jaemin temannya sudah menunggu di depan rumah,mengajaknya futsal.

Pada akhirnya Jisoo lah yang membereskan kamar Jeno,padahal dulu anak itu sangat rajin membersihkan kamar,entah karena sudah dewasa dan mulai sering main ia jadi malas untuk sekedar membersihkan kamarnya sendiri.

"Mah,sosis goreng yang tadi pagi buat sarapan masih ada enggak.?" Hyunjin si anak kedua yang lebih tua 8bulan dari Jeno itu tiba-tiba muncul di pintu kamar Jeno.

"Coba cari aja kak di dapur,kalau nggak ada goreng sendiri aja di kulkas." Jelas Jisoo masih sibuk dengan aktivitas nya merapikan sprei kamar Jeno.

Hyunjin langsung memasang raut wajah memelas."Ih masa' cowok goreng sih,aku laper ni mah."

Jisoo menghela nafasnya."hhh papa juga buktinya bisa masak,masak itu nggak peduli cowok atau cewek kak,udah sana kalau gak mau goreng sendiri minta kak Lucas gorengin."

"Kak Lucas mana mau Hyunjin suruh mah."

"Ya udah kamu tunggu dibawah,selesai beresin kamar Jeno mama gorengin." Pada akhirnya Jisoo menuruti permintaan anak keduanya itu,ia tidak tega melihat wajah Hyunjin memelas seperti itu.

Hyunjin langsung tersenyum cerah dan berhambur memeluk mama nya."Makasih mah."

"Iyaa,ya udah sana tunggu."

Hyunjin ngangguk dan langsung turun menunggu di meja makan.

Setelah membereskan kamar Jeno,jisoo segera menuruti permintaan anak keduanya untuk menggorengkan sosis,Hyunjin sedang bermain game di hpnya sembari menunggu Jisoo menyiapkan makanan.

"Dihabisin,kalau sudah piringnya langsung di cuci kak."Jisoo menyodorkan sepiring sosis lengkap dengan nasi dan saos sambal di hadapan Hyunjin yang langsung ia terima dengan bahagia.

Dari belakang Hyunjin tiba-tiba Lucas datang dan langsung menyomot sosis milik adiknya itu."Enak yaaa,gue gak dibagi."

Hyunjin langsung natap Lucas tajam."goreng sendiri kek,nyolong Mulu."

"Enak nyolong,apalagi nyolong punya adek sendiri."Habis ngomong begitu kepala Lucas langsung dipukul seseorang dari belakang.

"Aduhh papah,apaan sih."Lucas mengadu kesaktian sambil megangin kepalanya.

"Mulut kamu ya, dijaga." Iyak dia adalah Oh Sehun,sang papa yang sudah berkepala 4 tapi masih terlihat muda dan tampan.

Lucas senyum-senyum tanpa dosa natap papanya."Hehe ampun pa,pa minta duit dong."

"Buat apa lagi.?"

"Buat jajanin kak Yuqi pasti pah." Hyunjin turut buka suara.

"Diem lo bocah!."

"Sok-sokan pacaran mau jajanin tapi minta duitnya ke papa,situ cowok.?"

"Ya maklum lah pa aku kan belum kerja,lagian kayak papa sama mama gak pernah gitu aja dulu."

"Eh sorry ya,papa Jajanin mama mu udah pakek uang sendiri,papa di usia muda udah jadi CEO dong nggak sombong." Dengan percaya dirinya Sehun banggain diri sendiri d depan anak-anaknya.

Dalam hati Lucas songong amat ni orang,untung ganteng sekaligus bapak gua lu
Dalam hati doang dia berani nya,mana berani ngomong langsung, bisa-bisa dia balik jadi embrio lagi entar,dikutuk sama Sehun.

Diantara perdebatan tiga pria itu, muncul lah Jisoo dari dalam kamarnya sambil gendong di kecil,Jenna yang kini berusia 4 tahun.

"Udah jangan ribut Mulu, Lucas ini ajak Jena main. Mama mau nyuci baju." Jisoo langsung mau pindahin Jena dari gendongannya ke Lucas.

"Nggak mau,kak Lucas bau."Jena nggak mau lepas dari badan Jisoo dan malah nutup hidungnya pakek tangan.

"Wah anak mamah songong nih,orang ganteng wangi begini dibilang bau."Lucas ngelirik Jena dengan gemas.

Lalu dari ruang tengah muncullah Hejin yang habis nonton sinetron Anak langit(?) "Sini biar aku gendong ma."

Hejin pun membawa Jena menuju ruang tengah untuk bermain,Hejin sangat menyayangi Jena karena Jena sangat cantik dan menggemaskan,begitu tahu mamanya hamil Hejin lah yang menggantikan sosok Sehun membantu Jisoo,bukan hanya Hejin,Jeno juga sangat mendambakan kelahiran Jena,kalau Hyunjin sih juga seneng cuman nggak seheboh Hejin sama Jeno.

Yang memberikan nama Jena juga adalah Jeno,katanya biar mirip dengannya,layaknya anak kembar Jena-Jeno.

"Maa aku keluar sebentar!." Teriak Lucas yang dengan nggak sopannya pamitan sambil jalan nyelonong,padahal disitu ada papanya.

"Oh gitu,ya udah jangan pernah lagi minta uang papa." Lucas langsung jalan mundur terus pamit dan cium pipi papanya."Hehe Lucas keluar bentar ya papa ku yang ganteng."

"Gue nitip Oreo rasa apaaja." Kata Hyunjin yang masih menikmati sosis gorengnya.

"Duitnya mana.?"

"Duit lu lah."

"Ya ogah,mana ada duit gue."

Sehun langsung mengeluarkan dompetnya."Kalian tuh jangan kayak anak orang susah kenapasih,nih tanyain juga Jena sama Hejin mau nitip apa,kembaliannya sumbangin aja."

Sehun mengeluarkan 6 lembar uang 100.000 dan memberikannya pada Lucas,Lucas menerima dengan senang hati."Banyak dong pa kembaliannya."

" Ya udah berarti rejeki mereka,udah sana berangkat keburu malem,oiya papa nitip." Sehun menggantungkan ucapannya melirik Hyunjin yang fokus dengan sosisnya.

"Nitip apa pah?."

"Sini deketan." Lucas deketin telinganya ke mulut Sehun.

"Durex rasa strawberry." Bisiknya yang bikin Lucas melongo.

"Turutin aja daripada Jena dapet adek." Sahut Sehun sebelum Lucas buka suara.

Lucas geleng-geleng kepala ngelihat kelakuan papanya,dalam hati ia berkata."bukan bapak gue!."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[2] Oh's Daily LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang