Empat

11 8 2
                                    

Brakk..

"Maksud lo apa ngasih garem ke bakso gue, mau bales dendam masalah tadi pagi? Mau bikin gue mati?"Juna mengebrak meja dan membentak Mella.

Nanda dan Rara dibuat tercengang sekaligus tegang karena bentakan dari Juna.

"Kok lo bisa nuduh gue? Emang lo punya bukti? "Mella bertanya dengan sangat santai.

"Trus kalo bukan lo, siapa? "

"Ya mana gue tau, "Mella mengendikkan bahu.

Juna menginterogasi  Nanda dan Rara tapi tidak ada yang menjawab'Iya, gue yang ngasih garem ke bakso lo'. Juna mengebrak meja untuk ketiga kalinya dan menghembuskan napas kasar, sedangkan Nanda dan Rara menelan salivanya dengan susah payah. Juna pergi dengan emosi yang meluap luap, dia kembali ke mejanya.

"Juna tadi ngapain kesini? "Tanya Iren setelah selesai memesan makanan, lima mie ayam dan es teh.

"Nuduh kita ngasih garem ke baksonya Juna, "Jawab Nanda.

"Emang siapa yang ngasih garem? "

"Gak ta --,"belum sempat Nanda menjawab dengan tuntas, Mella langsung mengaku, "Gue. "

"Serius? "Mella menganggukan kepala.

"Lo nggak takut sama Juna? "

"Ngapain harus takut, sama-sama makan nasi kan? Ngapain harus takut, kecuali kalo dia makannya batu, gue baru takut tuh. "

Nanda, Iren, Rara dan Sekar sebenarnya masih ingin  bertanya, tapi Mella malah melarang, 'Gak usah dibahas lagi'dengan nada yang sedikit ketus, membuat Nanda, Iren, Rara dan Sekar bungkam dan tidak ingin mengeluarkan pertanyaan yang beterbangan dikepala mereka. Mereka semua memilih menikmati mie ayam yang dipesan Iren dan Sekar.

"Jun, lo nggak papa? "Tanya Aldi dengan nada sedikit khawatir.

"Nggak papa. "

"Mau gue pesenin makanan lagi? "

"Boleh, mie ayamnya Bang Hadi ,satu. "

"Yang gue tawarin Juna, bukan elo. "Rio memasang wajah masam.

"Tenang aja, gue jajain, "Senyum Rio langsung mengembang, wajah yang awalnya masam langsung berubah manis.

"Ih, Juna baik deh,mau beliin apa? "

"Terserah elo, gue kasih uang aja. "

"Mana? "

"Nih, "Juna mengeluarkan uang sepuluh ribuan satu dan memberinya pada Rio.

"Wah, lumayan nih buat beli jus, makasih Juna. Juna tambah ganteng deh kalo sering ngasih uang ke Rio, "Rio menerima uang dari Juna dan memasukkannya kedalam saku celana abu abunya,Matanya berbinar binar.

"Pake ngerayu segala, bilang aja modus lo, "Cibir Kevin.

"Iya tuh, biar dikasih uang setiap hari sama Juna, "Timpal Aldi.

"Nih, gue kasih, buat berdua,"Juna mengeluarkan uang dua puluh ribu dan memberinya pada Kevin dan Aldi.

Juna adalah anak dari seorang pengusaha besar, sehingga tak heran jika dia memiliki banyak uang, meskipun begitu dia memiliki sifat dermawan dan tidak suka membedakan bedakan teman dari hartanya.

"Makasih Jun, "Ucap Aldi dan Kevin .

"Tadi ngatain modus, eh... pas dikasih uang sama Juna dikantongin juga tuh, bilang aja iri tadi, "Sindir Rio.

Aldi dan Kevin nyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Hehehe.. "

"Udah, cepet abisin makanannya keburu bel, "Titah Juna. Mereka pun memakan makanannya dengan lahap kecuali Juna, karena makanannya yang tadi sudah tidak bisa dimakan--terlalu asin.

                           🌸🌻🌸

Pelajar telah usai sepuluh menit yang lalu, tapi Mella masih berada di dalam kelas, menunggu Nanda yang masih mengemasi barang-barangnya.

"Yuk Mel kita pulang, "Ajak Nanda sambil mengendong tas ranselnya.

"Yuk ."

Mereka berdua berjalan beriringan menuju gerbang .Saat berada di depan gerbang, ada sebuah tangan yang menepuk bahu Mella, dia tersentak dan langsung menoleh.

"Eh, Deva. "

"Eh, Mella. "

"Mau gue anterin pulang? "Tanya Deva. Detak jantung Mella langsung  berdetak lebih cepat daripada biasanya, --dia gugup.

"Emmm....., "Mella menarik ujung lengan seragam Nanda yang berada di depannya dengan maksud agar Nanda menoleh. Nanda akhirnya menoleh setelah merasa ada yang menarik ujung lengan seragamnya, dia menatap Mella seakan bertanya 'apaan? '

"Jadi gue anterin gak? "

"Iyain Mel, "bisik Nanda. Mella pun mengangguk sebagai tanda dia  bersedia pulang bersama Deva, Deva menyodorkan helm pada Mella.

"Naik, "Ucap Deva dengan halus.

"Jaga temen gue, pastiin dia selamat, sehat, sentosa sampe rumah, anak baru dia, "Pesan Nanda.

"Siap, gue pastiin dia selamat, sehat, sentosa sampe rumah. "

"Duluan ya Nan, "Pamit Mella.

"Iya. "

Deva menutup helm full face nya dan menjalankan motornya. Hening, itu suasana yang kini dirasakan antara Deva dan Mella. Mereka sama sama berpikir untuk mencari topik yang seru untuk dibahas. 'Aduh, nih suasananya kok awkward banget gini sih, 'Batin Mella.

"Mel. "

A. N:

Huaa... akhirnya update, maafin author yang sering ngaret ini kalo update, seharusnya minggu tapi ini update hari kamis. Pikiran lagi mampet nih, bingung cari ide dan kata kata yang pas, apalagi minggu ini lagi banyak ulangan, jadi tolong dimaklumi.

Daripada aku tulis jadwal bakal update tiap hari Minggu tapi ujung ujungnya ngaret,mendingan aku putusin, aku bakal update kapan aja, pokoknya pas aku sempet.

Karena aku udah capek sekian dulu, part kali ini.

Jangan lupa Vote dan Comment

Tertanda.

Dhifa Marfu'ah.

Heart's OwnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang