Enam

7 8 1
                                    

" Jika hatimu gelap, ijinkan aku untuk menerangi dan menuntunmu sampai tujuanmu. "

-Deva yang sukanya gombal, plus gantengnya gak ketulungan.


Belum selesai menjawab aku langsung memutuskan panggilan begitu saja, agar tidak diserbu pertanyaan yang aneh-aneh dari Nanda.

Aku segera membuka aplikasi instagram. Aku mencari akun ig milik Deva .Dan.... aku menemukannya, akunnya tidak diprivate, di sana ada banyak foto panorama alam dan diantara postingannya aku paling suka dengan foto hiruk pikuknya kota dengan beberapa gedung pencakar langit dan siluet seorang cowok yang kutebak adalah Deva saat berada di rooftop .

Saat aku sedang sibuk melihat berbagai postingan Deva, ada satu notifikasi masuk.

"Gila, gue difollow sama Deva, tapi darimana dia tau ig gue ya?. Ah, masa bodo, yang penting gue difollow sama Deva, "Ucapku sambil berguling guling ,setelah itu aku berjingkrak-jingkrak di atas kasur.

Deva mengirimiku pesan dan aku langsung membukanya.

"Wah, dia minta nomer gue,"
Ku berikan nomer hp-ku. "Dia mengirimiku pesan lagi,"Ucapku.

Deva

Mel

Apa?

Lo lg ngapain?

Bernapas sama bales chat dari lo

Oh..
Lo tuh kayaknya sih  baik tapi sayang..

Sayang kenapa?


Ciee manggil sayang
So sweet deh

Emang gw tadi bilang apa?

S

ayang

Cie... manggil gue pake sebutan sayang

Anjir, gue ketipu ,-

Haha..

Read

Mella POV end

Mella merasa terbang lalu jatuh begitu saja karena chatnya tadi dengan Deva, dia amat malu.Seharusnya dia tidak percaya dengan candaan Deva.

                             💜💛💜

Mella membuka matanya, ternyata dia tidur dengan waktu yang cukup lama. Jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul lima sore.

Dengan kesadaran yang belum terisi penuh, Mella pergi mencuci mukanya, lantas, dia mengambil handuknya dan membersihkan badannya yang lengket. Selesai mandi Mella duduk di balkon sambil menyeruput es kopi yang baru saja dia buat. Dia menulis sebuah diary.

Hari ini aku bertemu dengan seorang laki laki bernama Deva Putra Pratama. Aku baru mengenalnya beberapa jam yang lalu, tapi, entah kenapa dia dapat membuat jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya. Apakah aku menyukainya? Jika iya, kenapa itu semua terjadi begitu cepat? Entahlah, aku tak punya alasan untuk menyukainya.

Mella menutup buku diary berwarna ungu itu, ya, Mella sangat suka dengan warna ungu, baginya ungu itu sangat indah.

Mella keluar dari kamar dan pergi ke dapur untuk membantu ibunya.

Heart's OwnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang