Part 24.

1.7K 133 9
                                    

Baekhyun mencoba duduk menenangkan diri sembari mengingat apa yang di katakan Chanyeol saat itu.

Teman?

Jadi semua itu ikhlas, karena teman? Sebatas hubungan teman? Tidak lebih?

"Baek!!" Teriak suara Bariton itu muncul di telinga Baekhyun.

Baekhyun segera berlari ke kamar menuju suami nya yang mungkin membutuhkan bantuan nya sekarang.

"Iya, Chan?" Tanya Baekhyun.

"Kau tidak tidur tadi?" Tanya Chanyeol kembali bertanya.

"Ah– tidak, maafkan aku" lirih Baekhyun.

"Hey, kemari" gumam Chanyeol sembari menarik tangan Baekhyun pelan.

"Ada apa dengan mu, Baek?" Tanya Chanyeol pelan, memelankan suara nya.

"Ti–tidak apa-apa— hiks" isak Baekhyun kemudian menarik punggung kekar Chanyeol dan memeluknya erat.

"Hey, kau menangis? Kenapa?" Tanya Chanyeol sambil membalas pelukan suami nya itu dan mengusap pelan rambut suami nya itu.

"Aku harap kau menemukan seseorang yang tepat untuk mu kelak, Chan" lirih Baekhyun di telinga Chanyeol– membisik kan.

"Aku bahkan sudah menemukan nya, kau Baekhyun." Batin Chanyeol.

"Aku sudah menemukan seseorang yang tentu membawa ku lebih baik." Jawab Chanyeol pelan.

"Boleh kah aku menemui seseorang itu?" Tanya Baekhyun.

"Tidak bisa, mana bisa kau menemui diri mu sendiri" batin Chanyeol sambil terkekeh perlahan.

"Kenapa tertawa?" Tanya Baekhyun bingung.

"Tidak apa-apa, kau mau melihat seseorang itu? Nanti setelah penglihatan ku kembali, ya" lirih Chanyeol, menyedihkan- bagi Baekhyun.

"Chan." Panggil Baekhyun.

Dengan cepat Chanyeol mendengar dan menjawab.

"Apa?"

"Aku harap kau bahagia nanti"

"Tentu, ku harap begitu" jawab Chanyeol.

Setelah mereka berbincang- bincang.
Menangis dan acara memeluk sudah selesai.

"Baek, ayo makan" lirih Chanyeol mendapati Baekhyun yang tak lagi bersuara di peluk kan nya.

Oh, dia tertidur.

"Baek" lirih nya pelan.

"Ah yasudah, aku akan memasak kan makanan untuk nmu" ujar nya.

"Chan.." gumam Baekhyun.

"Mau Kemana?" Suara tak begitu jelas bagi Chanyeol membuat Chanyeol melanjutkan tujuan nya melewatkan kursi roda.

"Aku mau makan, aku tak mau membangunkan mu, kau tertidur" jawab nya sambil tersenyum.

Senyum itu, indah.

"Kau tak perlu seperti itu, Chan"

"Maksud mu?"

"Ini sudah keputusan ku menjadi seorang suami, ini kewajiban ku" jawab Baekhyun terkekeh sambil mendorong kursi Roda suami nya itu menuju meja makan.

"Kau tahu?" Tanya Chanyeol sambil berusaha menggenggam tangan Baekhyun.

Membuat Baekhyun menatap Chanyeol dalam.

"Tidak, apa?"

"Aku ingin sekali jalan jalan" lirih Chanyeol pelan.

"Jalan-jalan? Kemana?"

"Ke luar negeri, maybe? Setelah penglihatan ku kembali" jawab Chanyeol tersenyum.

"Percuma Chan, kau akan ke luar negeri bersama masa depan mu nanti, bukan bersama ku" batin Baekhyun.

"Terserah mu, aku suka melihat mu bahagia" jawab Baekhyun juga tersenyum.

"Meski bahagia bukan bersama ku, tapi aku tetap bahagia meski bukan karena ku kau akan bahagia" lirih nya pelan tanpa di dengar Chanyeol.

Baekhyun menyiapkan sarapan kecil berupa lauk dan nasi sederhana.

"Ah, kau memasak ku apa?" Tanya Chanyeol setelah mencicipi makanan olahan Baekhyun tersebut.

"Apa– tidak enak?" Tanya Baekhyun pelan.

"Tidak, ini enak sekali" jawab Chanyeol sambil memakan dengan lahap.

"Lebih enak lagi jika kau yang suapkan makanan ini ke mulut ku" batin Chanyeol.

"Aku senang jika kau menyukai nya, Chan" lirih Baekhyun tersenyum sambil memegang tangan Chanyeol.

"Kau mau minum?" Tanya Baekhyun.

"Mau"

"Minuman ada di sebelah mu"

"Mana?" Chanyeol berusaha mencari minuman nya itu.

"Akan ku ambilkan sedotan" jawab Baekhyun sambil mengambil sedotan untuk suami nya.

"Terima kasih" lirih suami nya setelah meminum minuman olahan istrinya tersebut.

Ketika makan malam itu berubah menjadi malam yang damai.

Ketika malam yang damai berubah menjadi pagi yang lumayan, damai.

Tring tring..

"Halo?" Ujar suara di luar sana.

"Ya? Halo? Suho?" Tanya Baekhyun.

Oh ya, kandungan Baekhyun sudah menginjak 8 Bulan sekarang, dan sejak saat Chanyeol mulai di kabarkan, buta. Kandungan Baekhyun saat itu menginjak 4 Bulan.

Bayangkan saja, Baekhyun seorang lelaki hamil dan bahkan tidak ingin kemana-mana, karena pikirnya ia akan membuat malu banyak orang.

mengerikan sekali bukan?

"Ya, ini aku, sebentar lagi kau akan melahirkan dan kemungkinan saja kau harus operasi, itu akan mempersusah kondisi mu sekarang, Baek" ujar Suho di sebrang sana.

"Ba– baiklah, aku menyiapkan diri, tapi nanti aku akan mengunjungi ke sana" jawab Baekhyun.

"Tentu, jaga kesehatan mu Baekhyun, Annyeong"

"Ya, tentu, Annyeong" sapa terakhir Baekhyun.

Chanyeol yang dari tadi menunggu Baekhyun di meja makan, segera menghampiri.

"Chan?"

"Ya?"

"Hari ini aku harus menemui sahabat ku, aku akan menyuruh Jisung dan Rose ke sini, ya?" Ujar Baekhyun berjongkok menatap Chanyeol.

"Sahabat mu?"

"Maafkan aku telah berbohong, Chan" batin Baekhyun.

"Ya, Kris. Ada masalah sesuatu pada nya dan ia membutuhkan ku"

"Teman mu? Apa pacar mu?"

"Tentu saja, teman ku" jawab Baekhyun.

"Panggil saja eomma ku, Baek. Tidak perlu membawa ke dua adik mu kesini, ia pasti sedang sibuk" ujar Chanyeol sembari menggenggam tangan Baekhyun.

"Maafkan aku yang tidak bisa menemani mu untuk hari ini ya, Chan" lirih Baekhyun.

"Tidak apa, suami ku"

Cup.

Sebuah kecupan hangat dari Chanyeol tiba di kening Baekhyun.

Membuat Baekhyun tersenyum tak karuan, disana.
Ini lah yang ia tunggu, di perlakukan hangat oleh suami nya. Namun, sayang. Suami nya mengganggu ia untuk pergi.

TBC!
MAAF YA LATE UPDATE GAIS
AKU SIBUK
JANGAN LUPA VOTE NYA YA!
HARGAI SAYA DONG😭

I'm Waiting [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang