Part 1

64 9 1
                                    

Setiap kehidupan seseorang tak bisa hanya di lihat dari tolak ukur terhadap suatu kebahagiaan semata, mengingat hidup ini bak roda yang berputar ada kalanya kita berada di atas dan ada kalanya kita berada di bawah. Semua itu tak menentu dan kebahagiaan itu semu, dulu kau mungkin memiliki segalanya tapi sekarang? Kau bahkan hidup tak tentu arah, terombang-ambing tanpa status yang jelas. Hidup tak melulu lanta tentang bagaimana hari mu kemarin, menyenangkan atau buruk? Tidak, tidak, itu bukanlah definisi kehidupan yang sebenarnya. Kehidupan itu tentang bagaimana kau akan hidup di masa depan dengan segala hantaman batu yang akan terus jatuh seperti hal nya hujan yang turun deras.

Seorang gadis cantik bermata hazel sedang sibuk menyiapakan diri untuk pergi ke cafe yang akan menjadi tempat untuknya mencari penghasilan selama dirinya menempuh pendidikan nanti. Setelah selesai dan mengecek barang penting yang mungkin saja terlupakan dalam pengabsensian ke tasnya ia segera bergegas pergi, dirinya tak mungkin terlambat mengingat statusnya yang masih merupakan pekerja baru sebagai salah satu pelayan cafe yang tak jauh dari rumah flat yang beberapa minggu ini ia huni bersama sang kakak.

"Astaga! Aku tidak boleh terlambat"

Gadis berperawakan mungil itu terlihat berlari-larian di sepanjang gang menuju ke halte yang berjarak dua blok dari rumah flat nya. Bertepatan dengan dirinya yang keluar dari blok rumahnya, ia melihat bus yang akan ia naiki berlalu begitu saja di sampingnya otomatis dirinya mempercepat pacuan larinya. Gadis itu hampir sampai di halte, namun mata nya membulat ketika pintu bus itu perlahan-lahan tertutup tanda jika bus itu akan segera berangkat.

"Ahjussi, berhenti!" teriaknya ketika dirinya mampu menggapai gagang pintu bus lalu menerobos masuk tepat sebelum pintu benar-benar tertutup sempurna, gadis itu benar-benar memanfaatkan tubuhnya yang mungil untuk menerobos pintu itu.

Aksinya sungguh di luar nalar manusia, gadis itu tampaknya benar-benar berniat untuk membuang nyawanya yang bahkan hanya ada satu di dunia ini. Kelakuannaya baru saja sontak menarik hampir seluruh perhatian penumpang bus, namun sayang yang menjadi pusat perhatian otaknya tampak sudah tak sinkron lagi dengan hal-hal di sekitarnya, dirinya hanya bisa tersenyum canggung lalu beralih mencari tempat duduk. Sang supir bahkan sampai memberhentikan bus untuk melihat keadaan gadis tidak waras yang satu itu, supir itu hanya menggeleng heran pada gadis ceroboh yang satu itu lantas kembali melaju kan busnya.

Setelahnya keadaan bus kembali normal, tampaknya orang-orang sudah tak mengambil pusing pada gadis yang kini tengah menaruh sebagian besar atensinya pada pemandangan lalu lalang kendaraan melalui jendela bus.

#

Sesampainya di cafe Zolla tersenyum sumringah, bangga dengan dirinya hari ini karena dirinya masuk kerja tepat waktu meski ia hampir saja meninggalkan nyawanya di halte bus tadi.

Nam Zolla, gadis bermata hazel keturunan Korea-Italia itu baru saja memulai kehidupan barunya bersama sang kakak di kota kelahiran mendiang ibu kandungnya tanpa alasan yang jelas. Setiap kali dirinya menyanyakan alasan kenapa sang kakak memboyong dirinya ke kota yang sudah ia tinggali sejak sepeuluh tahun lamanya, sang kakak hanya menjawab 'Kau akan tau nanti'. Jika sang kakak sudah berkata seperti itu dirinya tak dapat menuntut lebih penjelasan dalam bentuk apapun itu.

"Annyeong, Zolla!" sapa Saemi salah satu pekerja yang sudah cukup dekat dengan dirinya.

"Eoh, Saemi! Kau sudah datang?" Zolla menuju ruang pegawai untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian kerja seraya menaruh tasnya, sedangkan Saemi mengekori gadis blasteran itu.

"Tadi toko sedang ramai, Shin manager menelpon ku dan menyuruh ku datang untuk membantu Sooji. Hei, kau terlibat aksi lari-larian lagi tadi?"

Zolla terkesiap, gadis itu menoleh ke Saemi yang tengah bersidekap dada sambil bersandar pada loker dan memperhatikan Zolla. "Tau darimana kau kalau aku berlarian ke sini?" Zolla memicingkan matanya.

IntrèpideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang